Teken bintang sebelum baca!
×××××
"Anjing, baju gue belom di setrika." umpat sibungsu dikelurga nomor 9. "bang Jeonghan, setrikain baju gue dong!" katanya sambil berlari ke kamar tepat disebelahnya.
"Gak mau! Ngapain gue yang nyetrikain baju sekolah lo?" kata Jeonghan.
"Please lah, gue mau mandi ini. Lo kan tau gue TO hari ini." kata adiknya memelas.
"Gak mau, ya anjing." kata Jeonghan.
"Setan lo, ke adek sendiri biadab banget." katanya lalu berlari turun tangga. "bang Aron, setrikain baju gue ya. Udah telat banget ini." katanya lalu berlari lagi keatas, padahal Aron belum ngejawab.
"Perempuan satu-satunya tapi .., terserah lah." kata Aron mengeluh tapi tetap mengambil seragam Yunjin--adiknya lalu ia bawa keruang setrikaan.
Sebenarnya, mereka punya asisten rumah tangga tapi hanya datang jam 8 pagi dan pulang jam 5 sore. Aron melihat seragam adiknya yang kucel banget, heran deh Aron. Yunjin tuh kenapa sih .., kaya bukan remaja cewek umumnya.
Main sama cowok, temen ceweknya cuma satu itu juga jauh rumahnya. Mungkin karena diblok sini yang seumuran sama dia cuma cowo jadi adiknya kebawa tomboy.
"Bang, kenapa malah lo setrikain sih?" kata Jeonghan.
"Ya gimana, dia mau TO hari ini." jawab Aron setelah keluar dari kamar Yunjin habis meletakan baju seragam.
"Gimana mau berubah itu anak, gue marahin lo ngebelain." kata Jeonghan lagi.
Aron cuma senyum, lupa dia punya rencana sama Jeonghan bikin sibungsu berubah. Gimana ya, Aron sayang banget sama Yunjin. Satu-satunya anak perempuan, bungsu lagi.
Keluarga nomer 9 penuh dengan bahasa umpatan.
×××××
"Jim, lo tau gak?" awal kalimat yang memulai perghibahan. Kalo diluar sana cewek yang hobi ghibah beda lagi sama keluarga rumah nomor 10 ini.
"Suka gue nih, tau apa?" tanya Jimin penasaran. Soalnya, kalo gosip dari sepupu dia ini selalu akurat gitu walau kadang ada yang gak bener juga. Ya, namanya juga gosip.
"Katanya Namjoon udah tau tentang hubungan Umji sama Vernon." Ren memberitahu info yang dia dapat dari agen terpercaya partner ghibahnya.
Jimin melotot, "SUMPAH?" pekiknya kaget.
Ren mengangguk heboh. "Iya."
"Terus gimana?" Jimin masih penasaran.
"Namjoon udah nanya ke Umji, kaya udah ingetin adeknya itu kalo hubungan beda keyakinan itu berat dan keluarga pasti nentang. Tapi, ya, lo tau sendiri kalo udah bucin mah susah." jawab Ren menjelaskan secara rinci.
"Gak nyangka gue, Ren." kata Jimin. "kurang gue apa ya sampe Umji nolak gue? Padahal gak ada yang jadi penghalang diantara kita berdua." iya, dulu Jimin pernah nembak Umji. Jimin suka sama Umji, tapi Umjinya engga. Btw, Umji itu penghuni rumah nomor 20. Rumah paling ujung dan paling besar yang pasti keluarga satu itu kaya tujuh turunan.
"Belom move on ternyata." komentar Ren singkat.
"Eh, Ren. Bang Zico tau?" tanya Jimin.
Ren menggeleng, "jangan sampe deh, kasian Umji kalo bang Zico tau. Namjoon masih bisa diajak kongkalingkong kalo bang Zico mana bisa." kata Ren.
"Rahasia ini kita berdua aja yang tau?" tanya Jimin.
Ren mengangguk, "lo pastiin tutup mulut." kata Ren.
Jimin mengangguk serius, "demi dek Umji, gue bakal tutup mulut."
Ren menatap Jimin jijik, cuma dia diem aja. Males debat sama cowok bucin kaya Jimin.
Ren ini sepupu Jimin. Mama Ren, adek kandung dari ayah Jimin.
Jimin anak tunggal, dan berhubung mereka deket banget, terus Ren kuliah di Bandung. Jimin ngajakin Ren tinggal dirumah dia, Ren gak nolak lah.
Siapa yang gak tau blok Hybe?
Perumahaan paling besar di Kota Bandung, dan blok paling terkenal karena bener-bener dihuni orang gedongan semua. Rata-rata orangtua di blok ini punya perusahaan, tambang emas atau minyak, kebanyakan pada diluar negeri. Cuma diitung jari orangtua yang stay dirumah, itu juga bolak-balik luar negeri atau luar kota.
Bahkan, kalau ada yang nanya Ren sama Jimin tuh sodaraan? Mereka jawabnya, kita anak kembar. Iya, sedeket itu mereka.
×××××
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOK HYBE
FanfictionKisah huru-hara dari perumahan HYBE Labels, Blok HYBE. Blok yang paling terkenal karena cogans bertebaran, belum lagi warganya kompak beda dengan blok lainnya. Dan, ini yang paling terkenal .., bobroknya. chaun_ Apr2k21