zwei

809 121 5
                                    

"duh sumpah kenapa kosan jaman sekarang jelek-jelek banget dah," chaewon meletakkan koran di atas meja dengan kasar.

"jelek-jelek apa emang lo nya aja yang pilih-pilih?" komentar chaeyeon dari dapur. ia sedang memasak untuk sarapan mereka berdua.

"ya apa susahnya nyari kosan yang temboknya pink, punya kamar mandi dalem, deket kampus, terus murah?"

"mending lu bikin kosan sendiri, gue danain," chaeyeon menghampiri chaewon dengan dua piring nasi goreng.

"ide bagus," ucap chaewon setelah beberapa detik berpikir. "tapi gue ngerantau buat kuliah, bukan buat jadi juragan kosan,"

setelah setengah jam mengobrol sambil menghabiskan sarapan, mereka akhirnya bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.

sudah sekitar satu bulan chaewon tinggal di apartemen chaeyeon. sambil tetap mencari kosan, tentu saja. tapi kalau kriteria kosannya seperti mencari menantu idaman mama, tentu susah.

"lo hari ini matkul apa?" tanya chaeyeon saat mereka sedang berhenti di lampu merah.

chaewon yang sedang memperhatikan jalanan lewat kaca jendela menoleh.

"apaan ya lupa,"

"LAH GIMANA SIH," chaeyeon memukul lengan chaewon pelan. "gue baru masuk teori komunikasi, dosennya enak banget deh interaktif,"

"pasti cowok ganteng masih muda ya?"

"kok tau?"

"ya lah kalo cewek atau udah tua gamungkin lu omongin," chaewon melipat kedua tangannya. "lee chaeyeon, the most hetero woman ive ever known,"

"MAKSUDNYA APA," chaeyeon tidak bisa menahan diri untuk menghujani chaewon dengan cubitan. "lo matkul apa deh serius?"

"kenapa sih tanya mulu??" chaewon merogoh sakunya untuk mengeluarkan ponselnya dan mengecek jadwal.

"LOH ANJING HARI INI ADA PRESENTASI STATISTIKA???" chaewon nyaris saja membanting ponselnya. "Allahuakbar ppt gue udah beres belum, ya,"

ia buru-buru mengambil laptop dari dalam ranselnya dan membukanya di pangkuan.

"ADUH BELUM ADA KESIMPULANNYA," chaewon panik sendiri. ia buru-buru membaca ulang power point buatannya dan mengetik beberapa kalimat.

sementara chaeyeon di balik kemudi hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan temannya. ia tetap fokus melihat jalanan.

"BANGSAAAT LOW BATTERY,"

lagi-lagi chaewon berteriak. ia cepat-cepat merogoh ranselnya dan yang ia dapati hanya beberapa buku catatannya.

"INI HARI APA SIH KOK GUE SIAL BANGET," chaewon mengacak-acak rambutnya kesal. ia segera mematikan laptopnya dan kembali memasukkannya ke dalam ransel.

"loh kenapa?"

"gabawa charger," jawab chaewon dengan muka sebal.

"pake charger gue aja dicas di—" chaeyeon menghentikan ucapannya dan tertawa keras, semakin membuat muka chaewon merengut. "lo sih disuruh pake macbook malah beli rog. jadi gabisa minjem charger gue kan,"

"ya kan biar bisa main terraria!!"

"game mulu,"

"biarin!!!"

"marah-marah mulu kenapa sih masih pagi ini," chaeyeon membuka tempat permen dan menyodorkan satu bungkus ke chaewon. "nih,"

chaewon menerima permen itu dan langsung memakannya.

"makasih!!"

mereka berdua akhirnya sampai di kampus. setelah turun, chaewon buru-buru pamit ke chaeyeon untuk pergi ke kelas karena mau mencharge laptopnya sebelum dosen masuk.

sesampainya di kelas, chaewon menanyai tiap temannya yang siapa tahu punya charger yang sama dengan laptop miliknya.

"hah demi apa gaada yang laptopnya rog?" chaewon mematung lemas di depan kelas. "cowo cowo??"

"gue gasuka ngegame di desktop sih jadi gapunya," jawab jaemin, salah satu teman chaewon. "kalo nintendo switch punya,"

"gatanya!!" chaewon kembali merengut. "ada yang tau ga ya siapa yang punya?"

"ruang sebelah ada kelas coba tanyain?" ucap jaemin lagi meskipun sudah disemprot chaewon.

"ok!!"

chaewon berlari kecil menuju ruang sebelah yang memang baru saja selesai kelas.

"halo uh, misi, ada yang punya charger buat asus rog nggak, ya?" tanya chaewon malu-malu setelah mengetuk pintu ruangan.

meskipun chaewon ini mini dan keliatannya galak tapi dia suka takut-takut kalo sama orang gak dikenal.

"eh ada yang mau pinjem charger rog nih!"

"cowo cowo tuh punya ga sih kan suka ngegame?"

"cowo sini mah sukanya main cewe, kalo ga judi,"

"MAKSUDNYA???"

chaewon hanya bisa berdiri kikuk di depan ruangan melihat kelas yang chaos tapi tidak ada yang menanggapinya.

"hei,"

chaewon menoleh. ia mendapati seorang gadis menyodorkan charger kepadanya.

"nih, charger rog. cocok kan?"

chaewon mengambil charger itu dan memperhatikan kabelnya, "ih iya!! makasih banyak ya, savior!!!"

gadis di depannya tertawa, "santai santai, bawa aja. lo manajemen juga kan?"

"iya ini lagi pake kelas sebelah, mau ada presentasi tapi lowbatt," chaewon malah jadi bercerita.

ini antara karena ia lupa kalau jam kelasnya mau dimulai atau karena gugup di depannya ada gadis cantik.

"eh dosen lo pak tim bukan, sih?"

"iya, kenapa?"

"bapaknya udah masuk kelas lo sepuluh menit yang lalu,"

"ALLAHUAKBAR,"

chaewon buru-buru berlari keluar dari ruangan, meninggalkan gadis yang meminjaminya charger yang sedang menertawainya.

vacant, 2kimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang