zehn

631 97 16
                                    

"nihh lapis surabaya, katanya lo mau kan?"

chaeyeon meletakkan tiga kardus berisi oleh-oleh khas kotanya di atas meja. sekarang chaewon dan chaeyeon sedang berada di sebuah kafe dekat kampus. begitu chaeyeon pulang dari kota asalnya, chaewon yang meminta mereka untuk bertemu.

"gila gue mau tapi gak sebanyak ini kali. siapa yang mau makan?" chaewon membuka salah satu kardus dan mencomot isinya.

"kasih anak kosan, lah," chaeyeon ikut memakan kue yang ia bawa. "ini kenapa deh tiba-tiba lo ngajak main weekend begini? kangen ya lo?"

chaewon menggenggam erat tangannya. bingung mau mulai dari mana. ia juga tidak tahu apakah yang dibilang jaemin tempo hari itu benar atau tidak. tapi ia tidak mungkin tahu yang sebenarnya kalau tidak bertanya.

"lo lagi naksir orang gak?"

chaeyeon tiba-tiba terdiam. matanya menghindar dari tatapan chaewon.

"....nggak,"

"not even me?" tanya chaewon sedikit mendesak.

ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau sahabatnya itu tidak menyimpan rasa apa-apa padanya.

"jaemin, ya?"

oh.

"iya," chaewon menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya ke kursi. "dari kapan?"

"i dont know. waktu maba kali ya? kan kita kemana-mana bareng tuh, biasanya ya cuma komunikasi online doang kan," chaeyeon menjawabnya begitu santai.

melihat chaewon yang tampaknya tidak bisa menerima kenyataan, chaeyeon tersenyum kecut dan menepuk pundak sahabatnya pelan.

"santai. its not that i want to date you atau gimana. naksir doang," ucap chaeyeon. "youre nice, chaewon. who doesnt like you?"

"minju gasuka,"

"oh, iya, of course. kim minju," chaeyeon tertawa. tawa yang kelihatan dipaksakan. "aneh ya si minju. padahal lo selalu ada buat dia, rela anter jemput, rela ngosongin waktu, eh dianya peduli sama lo aja kaga,"

chaewon menoleh ke arah chaeyeon. matanya menyipit. ia tidak suka bagaimana chaeyeon berbicara tentang minju.

walaupun semua itu benar.

"dont get me wrong. bukannya gue gasuka dia," chaeyeon buru-buru menambahkan. "i also do things that you do, chaewon. gue begitu sama lo. do you even care?"

chaewon terdiam.

oh, iya.

selama ini chaeyeon begitu peduli padanya. antar jemput, makan bareng, mengerjakan tugas, apartemen.

tapi kan mereka bersahabat? itu semua harusnya wajar.

"you did all of that not because were friends?"

"ya, emang karena kita temen. gue gaminta lo gimana-gimana, won. gue cuma ngomong aja," kata chaeyeon. "because at some point, i can relate to you,"

"gue gamasalah direpotin minju,"

"sama. gue juga gamasalah lo repotin,"

"gue gamasalah minju ganaksir balik,"

"sama. gue juga gamasalah lo naksir balik,"

keduanya menghela napas berat dan bersandar pada kursi masing-masing. saling memandangi satu sama lain dan tidak lama kemudian tertawa.

"gila kenapa kita sama-sama bulol tapi patah hati begini," chaeyeon mengusap mukanya.

"mana ada sih kisah cinta lesbi akhirnya berakhir bahagia," ucap chaewon yang diikuti pukulan di lengannya oleh chaeyeon.

vacant, 2kimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang