X. Kidnapping

18.1K 3.1K 105
                                    

Di sebuah wilayah gurun luas nan kering namun mencapai titik suhu terendah ketika malam, di dalam sebuah tenda yang dibangun memiliki cahaya lentera yang menerangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah wilayah gurun luas nan kering namun mencapai titik suhu terendah ketika malam, di dalam sebuah tenda yang dibangun memiliki cahaya lentera yang menerangi. Beberapa pria dengan perawakan ganas sejak beberapa jam yang lalu saling berdiskusi sengit.

“Kaisar sialan itu pasti ingin menguasai seluruh samudra ini!” Pria dengan badan kekar berotot meraung kesal.

“Para penjaga di perbatasan menjaga ketat di setiap sisi. Mereka bergerak seakan mengetahui semua rencana kita.”

Pria yang memiliki bekas luka di keningnya mengerutkan kening. Kepalanya sudah pusing memikirkan cara menjatuhkan lawan yang satu ini.

Jika saja prajuritnya tidak membuat masalah, kerajaan kecil mereka tidak akan mendapat perhatian dari Kaisar Sylvan. Sebagian kerajaannya telah direbut. Raja mereka pun mati di tangan pemimpin pasukan kerajaan Sylvan.

Sebagai orang setia kepada kerajaan, tentu saja mereka yang tersisa tidak menerima keadaan ini. Selagi mereka masih bernapas, mereka harus merebut sebagian wilayah yang telah diambil tersebut.

“Aku meragukan bahwa kerajaan Sylvan tidak memiliki kelemahan.”

“Jenderal Zir, jika mereka benar-benar memiliki kelemahan maka mereka tidak akan mudah menjatuhkan kerajaan lain secepat itu.” sahut lainnya gusar.

Lalu ada yang menambahkan, “Bukankah semua lawan kerajaan Sylvan tahu berita itu?”

“Berita apa?”

“Kaisar Sylvan, Keigher C. Esgal, tidak mati saat jantungnya ditusuk ketika dalam peperangan beberapa tahun lalu.”

“Benar, aku juga mendengarnya. Bukankah semua orang berkata dia iblis? Membunuh anggota keluarganya sendiri dan dengan lancar naik takhta.”

“Ya! Dari seluruh orang di dunia ini, hanya dia sendiri yang memiliki iris mata merah, padahal keluarganya beriris mata emas.”

Brak!

Jenderal Zir menggebrak meja, membuat semua orang terdiam dalam sekejap. “Kalian ada di sini hanya untuk bergosip?!”

Tatapan tajam Jenderal Zir beredar. Bawahannya langsung menutup mulut dengan kepala menunduk. Menghela napas, pria itu memijit pelipisnya.

“Jika ada yang memiliki ide katakan langsung.”

Hening. Tidak ada yang mau menyampaikan ide karena mereka berpikir bahwa berurusan dengan kerajaan besar sangat merepotkan.

Namun seorang pria muda di pojok mengangkat tangan dengan tegas. “Saya punya ide.”

Semua tatapan terarah padanya. Bahkan Jenderal Zir sedikit pesimis melihat pria muda itu. Namun dia tidak bisa diam saja saat ini. Semakin lama bertindak, semakin tertekan keadaan mereka.

“Katakan.” Jenderal Zir akhirnya mengizinkan.

“Saya pernah mendengar bahwa ada seorang wanita bangsawan yang telah diatur untuk menjadi pendamping Kaisar Keigher dan akan menduduki posisi sebagai ratu.”

Mata semua orang menyala. Bahkan Jenderal Zir merasa bahwa hal ini secercah harapan untuk mereka.

Pria muda itu melihat bahwa semua orang memahami maksudnya dan segera melanjutkan, “Karena Kaisar itu tidak memiliki kelemahan, maka gunakan wanitanya. Dia pasti tidak akan tinggal diam.”

Lalu orang lain segera menyambung, “Ya, ya. Kita bisa menculik kemudian memaksa mereka untuk melepaskan kerajaan kita.”

“Ide yang bagus.”

Semua orang segera menyetujui rencana ini dan segera menatap Jenderal Zir yang nampak berpikir.

Jenderal Zir mengetuk jemarinya di atas meja kemudian bertanya, “Siapa nama wanita itu?”

“Estella, putri Duke Sheppard.”

***

Afsheen menatap orang yang berlalu lalang di hadapannya dengan mata berbinar.

Setelah kejadian kemarin ketika Keigher mempermainkannya, Afsheen menolak berbicara dengannya. Bahkan saat malam hari dia tidak memiliki nafsu makan dan mengunci diri di dalam kamar hingga para pelayan datang membawa makanan ke kamarnya dan berkata bahwa jika dia menghabisi makanannya dengan patuh, Kaisar memperbolehkannya berjalan-jalan setengah hari di luar istana.

Tentu saja Afsheen tidak menolak tawaran menggiurkan itu. Dia segera menghabisi makanannya sampai bersih dan menunggu hari ini untuk bernapas bebas di luar.

“Nona, hati-hati!”

Afsheen berkedip beberapa kali sebelum menoleh melihat penjaga yang diutus Keigher untuk mengikutinya selama di luar.

“Aku sudah besar, tidak perlu menasihatiku.” kata gadis itu keras kepala.

“Tapi Nona baru saja hampir ditabrak gerobak pedagang.”

Afsheen jadi mengerti kenapa pria itu tiba-tiba menariknya tadi. Dia langsung cengengesan menutupi rasa malu.

“Baiklah. Aku akan berhati-hati.”

Asfheen berbalik dan melangkah dengan riang menuju toko-toko kecil yang menjual makanan. Sebelum pergi tadi Aldric memberikannya lima koin emas. 1 keping koin emas ini setara dengan 100 keping koin perak. Jika ditukar menjadi koin perunggu bisa mencapai 1.000 keping.

Wow, Afsheen di sini menjadi kaya raya.

Dia membeli beberapa manisan dan memakannya sendiri. Tadi saat menawari penjaga yang terus mengekorinya, penjaga itu menolak dengan sopan jadi tentu saja dia tidak memaksa.

Berpikir kebebasannya benar-benar terbatas, dia melirik penjaga itu melalui sudut matanya. Dia awalnya berpikir bahwa penjaga ini mengikuti karena Keigher takut dia kabur. Tapi setelah satu jam ini dia berjalan-jalan, penjaga itu benar-benar melindunginya dari hiruk-pikuk pasar.

Ketika Afsheen mengedarkan pandangannya, matanya menyala melihat manisan kapas di kios yang tak jauh. Dia langsung berlari mendekat, membuat penjaga di belakang tersentak kaget dan refleks memanggil.

“Nona Estella!”

Panggilan itu membuat beberapa orang meliriknya.

Afsheen menolehkan kepala tanpa menghentikan langkahnya. “Aku ingin ke sana. Tunggu di situ sebentar.”

Penjaga itu menghela napas. Dia akhirnya berdiam diri ditempat tanpa melepaskan pandangannya dari sosok Afsheen.

Seorang anak kecil tiba-tiba menabrak kakinya dan tersandung jatuh. Penjaga itu tertegun menatapnya dan segera berjongkok membantu anak kecil tersebut bangun.

“Terima kasih, Paman.” kata anak kecil itu dan segera pergi.

Penjaga itu berdiri dan kembali melihat ke tempat di mana Afsheen berada.

Namun tidak ada siapa-siapa lagi di sana.

Namun tidak ada siapa-siapa lagi di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

March 28, 2021.

King of the CrueltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang