Sepi

878 137 3
                                    

Di dalam bilik kamarnya terdengar lagu Strawberries and cigarettes dari Troye Sivan.

Renja sedang berada di balik meja belajarnya, berpikir sedari tadi. Apa salahnya pada Echandra?

Laki-laki itu membenamkan wajahnya pada buku di depannya, ada kesepian dalam hatinya. Dia butuh Echandra yang lama, yang setiap saat mengganggunya.

"Chan, bisa gak sekali aja jangan bikin gue mikir lebih dari ini. Tugas gue banyak"

Gerutu Renja.

Menatap layar ponselnya yang masih menghitam, berharap notifikasi dari babi hutan masuk sedari tadi. Tapi tidak kunjung dia temukan titik pasti.

Renja memilih mencari kabar Echandra melalui sosial media, Arka membagikan kegiatannya hari ini di metagram miliknya.

Di sana terdapat foto Echandra beberapa jam lalu sedang berlatih bernyanyi dengan caption 'yang galau menghayati banget'.

Foto lainnya hanya ada Arka dan anjing peliharaan nya, pertanda latihan telah selesai. Biasanya Echandra selalu memberi Renja kabar dan pamer akan suara indahnya yang dipuji kepsek.

Menyerah menahan ego, Renja menekan panggilan kepada Echandra.

"Maaf nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif, silahkan coba beberapa saat lagi"

Renja cepat menyerah dan melempar ponselnya ke arah kasur.

Mau lo apa Echandra!!!

Di sudut lain Echandra yang tengah asik melihat pemandangan teringat sebuah tugas yang harus dikumpulkan esok hari. Kembali dia mengecek ponselnya yang masih menghitam dan ternyata mati.

"Anjir?" Echandra merutuki kebodohannya.

Setelah membayar kopinya, Echandra melakukan kembali motornya. Hingga tiba di rumah Renja.

"Kenapa gue kesini?" Gumamnya.

"Minta contekan"

Setelah memastikan alasan bagus, dia turun dari motor dan menekan bel rumah Renja.

Mendengar bel berbunyi, Renja mengintip dari balkon rumahnya. Matanya yang tadi menyipit, sekarang membulat. Dia langsung berlari untuk membuka gerbang.

Kini tatap mereka kembali bertemu, sepi yang Renja rasa telah pergi dihajar kehadiran Echandra di depannya. Renja tersenyum samar tanpa dia mau.

"Ngapain lo kesini?"

"Minta contekan"

"Sopan kah? Gue nelpon lo!"

"Lo nelpon gue? Hp gue mati Renja"

"Kenapa tadi siang lo diemin gue?"

"Mood gue lagi gak stabil"

"Chan, gue mau jujur sama lo"

"Soal?"

"Gue juga belum ngerjain tugas"

Renja mengurungkan niatnya untuk membicarakan perasaannya, dia tidak ingin Echandra tahu karena dia pun tidak tahu.

"Tumben? Gue gak bisa langsung salin dong?"

"Gak! Yaudah sana pulang"

"Beneran gue diusir?"

"Ya, gue masih kesel sama lo"

"Itu siapa di balkon kamar lo?" Ucap Echandra sambil menunjuk balkon kamar Renja.

Renja mengikuti arah pandang Echandra, namun tidak ada yang dia dapati.

"Jangan boong!" Ucap Renja seraya menoleh kembali pada Echandra.

Whatever, I love you! [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang