Echandra melempar batu sekuat tenaga pada bentangan air di depannya. Odoy dan Jinan yang terjebak bersamanya hanya bisa melihat Echandra tengah mengamuk sendirian.
"Temen kamu kenapa?", tanya Jinan.
"Aku juga gak tau, aku cuma tau dia gabaik-baik aja, jadi aku puter balik motor buat ngekorin dia yang lebih dari Rossi"
"Tadi aku juga mau kejengkang pas lampu merah, tiba-tiba kamu ngebut"
"Aish, maaf ya. Darurat, gamau anak satu itu kenapa-napa. Aku sama dia udah kayak kakak adik never ending." Jinan hanya ber-oh ria, sampai dirinya menemukan ide.
"Kenapa kita gak hubungi Renja?"
"Lah iya ya, harusnya daritadi gak sih?"
"Kok kita kelupaan ya?"
"Iya juga ya, kok kita bego"
"Jodoh kali ya"
"Udah pasti gak sih?"
"Woyajelas"
Odoy dan Jinan mantau Echandra.jpg
Setelah ribuan purnama, Renja pun datang dengan raut wajah khawatir.
"Mana Echan, bang?"
Odoy dan Jinan yang tengah duduk di tepian pagar pembatas sambil makan es krim dikejutkan dengan kehadiran Renja.
"Mana bang! Buruan"
"Duduk dulu aja, capek kan?" Ucap Odoy santai.
"Gak bisa, gue harus ketemu Echan bang"
Odoy pun bangkit berdiri, lalu mengarahkan tangannya ke arah Echandra yang masih belum beranjak duduk di tepian.
"Itu, tadi udah dikasih es krim gamau. Dikasih makanan juga gamau, gue ngeri dia masuk angin"
"Ngeri, tapi lo ngasih taunya lama", tanpa banyak bicara Renja segera berlari turun menuju Echandra, sambil membawa beberapa makanan kecil dan minuman dari Odoy.
"Dasar anak muda, sini yang kita liatin", seru Odoy pada Jinan, yang diajak cuma bisa senyum sambil geleng-geleng.
Renja semakin dekat pada Echandra, perlahan mendekati laki-laki itu, lalu menyodorkan sebungkus kantong berisi makanan.
"Gue gak mau bang, gue diet. Lagi galau, sana lo ganggu aja", usir Echandra.
Renja tersenyum mendengar pernyataan Echandra.
"Kalo lo gamau, yaudah gue aja"
Suara yang tidak asing bagi Echandra berhasil mengalihkan pandangannya. Tapi kemudian dirinya sadar sedang mode sadboy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whatever, I love you! [HYUCKREN]
FanficFiksi penggemar, diadaptasi dari love-hate nya renhyuck. . . . .