#series 1
Zulfikar dosen muda sebuah universitas terkenal di Yogyakarta, muda tampan dan kaya selain itu kecerdasannya bukan lah suatu hal yang mudah di sangkal.
Namun, kesempurnaan hanya ada pada Tuhan, sehebat apa pun Zulfikar dia hanya lah manus...
Pair : Hwang Hyunjin as Zulfikar Samsudin Sudrajat Lee Felix as Lintang Asmara
Genre :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+ localau, m-preg ⚠️
Happy reading ^^
****
"dek, besok aku ada tugas keluar kota. Kamu mau di rumah aja atau pulang ke rumah ibu?"
"emang berapa hari mas?" Lintang yang sedang memasak menoleh ke arah suaminya berdiri, sibuk memasang dasi.
"ngga lama sih, paling 3 hari" Zulfikar mendekat ke arah istri nya kemudian mengecup singkat pelipis si manis.
Senyuman secerah matahari terbit di wajah ayu Lintang.
"yaudah aku dirumah aja, toh cuma sebentar. Aku juga baru banyak pesenan Brownies, kemaren Bu Jina pesen 100 box"
"Bu Jina yang rumahnya Gondomanan?"
"iya mas, katanya buat ulih-ulih temen kantor anaknya yang kemaren dateng ke resepsi"
"oalah, yaudah.. Minta bantuan sama Jiren ya dek. Nanti aku mintain izin ke Mas Rino"
"siap bos, yuk sarapan!"
Sepasang suami istri itu menikmati sarapan dengan khidmat. Kopi hitam sachet kesukaan Zulfikar sudah tandas. Ia segera bangkit, ada jam mengajar pagi hari ini.
"mas berangkat dulu ya, Hati-hati dirumah"
Lintang mengerucutkan bibirnya. "itu script akuuu, Hati-hati di jalan mas sayang!"
Zulfikar tersenyum gemas dengan tingkah sang istri. Rasanya ingin di rumah saja dan cuddle seharian.
"aku tau isi pikiran kamu ya mas, udah sana berangkat.. Kasian siswa kamu nunggu nyaa"
"cih, yang ada mah mereka seneng kalo aku berangkat telat. Lagian morning kiss 3menit juga ga bikin aku telat" goda Zulfikar.
"ih mass, udah sana buru berangkat. Tuh Pak Juki udah nungguin"
"haha, iya berangkat ya sayang"
"iyaaa~"
Setelah Honda Civic itu meninggalkan pekarangan rumah Lintang segera masuk. Mengipas pipi nya pelan, rasanya panas sekali udara pagi ini.
***
"yakin sampe sini mawon mas?"
"nggih pak, nih uang bonus buat Pak Juki. Pak Juki boleh langsung pulang aja"
"makasih ya mas" pria paruh baya yang berperan sebagai sopir itu menerima beberapa lembar uang ratusan ribu.
Akhir-akhir ini majikannya selalu minta di antar sampai di Gondomanan saja. Selebihnya Zulfikar tempuh sendiri perjalanan menuju kampus dengan alasan kasian Pak Juki kalau jalan jauh pulang pergi Kulon Progo - Jogja.
