My Handsome Robot: Hamada Asahi

2.5K 218 33
                                    

Langit malam hari ini tampak begitu sepi, sama dengan keadaan di dalam apartemen pemuda yang sudah lama hidup sendiri, sunyi. Indahnya cahaya rembulan dan terangnya bintang tak lagi menyinari hiruk-pikuk kota yang tak pernah tidur ini. Hanya menyisakan mendung dan gemuruh guntur yang menandakan hujan akan segera kembali menyapa bumi.

Junkyu termenung di balkon apartemennya. Meratapi nasibnya yang masih melajang diusianya yang sudah menginjak 25 tahun. Memang masih tergolong muda, tapi lama-kelamaan dirinya juga merasakan apa yang dinamakan dengan kehampaan. Bukan, bukannya tidak ada yang berani mendekati atau berusaha merebut hatinya, hanya saja Junkyu selalu merasa tidak cocok dengan orang-orang itu. Bagaimana, bukankah aneh?

Jangankan orang lain yang selama ini menyaksikan track-record hidupnya, Junkyu sendiri pun bingung akan apa yang ada dalam pikirannya. Ah, mungkin efek terlalu memusingkan konspirasi alam semesta. Yup, ia memiliki kebiasaan overthinking sebelum tidur. Dan itu tidaklah berguna.

Saat sedang melamun, Junkyu teringat akan kejadian aneh yang menimpanya petang tadi. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja ada pria misterius yang memberinya sebuah kartu berisi QR-Code, kartu tersebut tampak mengkilap, terlihat elegan dan juga mahal. Jika dilihat-lihat lagi, kartu tersebut mirip dengan photo-card yang biasa kantornya produksi untuk dijadikan merchandise album dari idol-nya. Iya, Junkyu bekerja di salah satu agensi ternama di Korea Selatan.

Pria yang memberinya kartu itu terlihat lebih mencurigakan, dengan topi ala detektif, long-coat hitam, serta dilengkapi sepatu pantofel yang berwarna senada, ia terlihat seperti datang dari masa depan dengan mesin waktu. Junkyu tidak sempat bertanya atau pun melihat wajah pria tersebut. Kejadian itu berlangsung saat dirinya sedang berjalan pulang dari kantor, sedangkan jalanan sore tadi sangatlah ramai, jadinya pria misterius itu cepat lepas dari sorot matanya. Sayang sekali.

Penasaran, Junkyu lantas merogoh kantung celananya, berusaha mengambil kartu yang dimaksud. Dan benar saja, kartu itu masih ada bersamanya. Masih bagus dan bahkan juga wangi persis seperti baru. Junkyu menerawangnya, mengangkatnya ke langit hitam nan pekat itu, membiarkannya terkena dinginnya angin malam yang berhembus sedari tadi.

"Ini apa, sih...," gumamnya, bingung.

Karena semakin dibuat penasaran, akhirnya Junkyu mencoba untuk meng-scan QR-Code yang berada di dalam kartu tersebut menggunakan aplikasi yang ada di ponselnya. Tak butuh waktu lama, kode QR itu sudah berhasil di-scan. Bahkan sangat cepat, seolah menunjukkan kemuthakiran teknologi di masa depan yang anti lemot atau buffering.

Tak lama setelah itu, layar ponsel Junkyu pun berubah, menampilkan sebuah permainan online pada umumnya. Dengan ini, Junkyu berpikir bahwa kartu tersebut hanyalah perantara agar orang mau mengunduh gim ini, dan pria misterius tadi hanyalah seorang sales biasa. Ah, apakah ini sebuah strategi marketing terbaru? Batin Junkyu mencoba menerka-nerka.

Terlanjur masuk ke dalam video-gim, Junkyu pikir tidak ada salahnya untuk mencoba memainkannya. Lagipula, ini tidaklah buruk. Terlihat seperti permainan ber-genre arcade yang biasa ia mainkan. Oh, iya, Junkyu juga merupakan seorang gamers handal.

"Haha, pria misterius tadi tepat sasaran memberikan kartu ini kepadaku."

Di awal permainan, Junkyu diminta untuk membuat karakternya sendiri. Mulai dari jenis kelamin, model rambut, pakaian, bahkan ia bisa memberikan nama karakternya sesuka hatinya. Sebenarnya, Junkyu tidak terlalu mengerti ini permainan apa karena bahasa yang digunakan di dalamnya menggunakan Bahasa Inggris. Sedangkan dirinya tidak terlalu mahir berbahasa Inggris. Jadinya, Junkyu hanya asal pencet saja.

Junkyu memilih membuat karakter berjenis kelamin laki-laki, ia berusaha membuat karakternya setampan mungkin: dengan memilih rambut pirang, pahatan wajah sempurna, dan pakaian kasual yang tampak begitu trendy.










Our Bonita [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang