☣️ [Part' Sixteen] ☣️

600 106 18
                                    

Setelah Juhyun tersadar, keinginan pertama yang Juhyun ucapkan adalah ia ingin cepat-cepat pulang dari Dubai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Juhyun tersadar, keinginan pertama yang Juhyun ucapkan adalah ia ingin cepat-cepat pulang dari Dubai. Permintaan itu dikatakan pada dokter yang sebelumnya telah memeriksa Juhyun.

Saat Marcus mendengar dokter mengatakan itu, ia segera berdiri dan mengatakan akan pulang ke Korea detik ini juga. Namun Changmin yang baru sampai di rumah sakit, memukul wajah Marcus tanpa perasaan bersalah.

Marcus yang terkejut saat dirinya dipukul oleh Changmin, segera membalasnya, "APA MAKSUDMU, BANGSAT!"

Seluruh anggota yang berada di sampingnya segera menjauh. Seakan tahu jika mereka tidak dapat menangani hal ini, termasuk Heechan dan Mark. Changmin memang gila. Hanya dia yang berani bertindak seperti itu saat Marcus berada di zona mengerikan.

"Jika kau mati karena tidak makan dan tidur, siapa yang akan menjaga Juhyun?"

Marcus yang sebelumnya mencengkram kerah baju Changmin terdiam. Remasan tangannya mulai melemah. Kini pandangannya mengarah pada pintu tempat Juhyun berada. 

Setelah perdebatan itu, pada akhirnya Marcus menuruti perkataan Changmin. Ia makan dalam diam dan tertidur dengan wajah frustasi serta penuh kekhawatiran. Bahkan dirinya harus lminum pil tidur untuk bisa memejamkan matanya.

"Yosh! Kyuhyun sudah tertidur, tolong persiapkan semuanya untuk kepindahan rumah sakit. Jangan lupa siapkan pesawat pribadi Class 1 milik K.R Agents. Mulai dari sini, aku yang akan memimpin kalian."

"YES, SIR!" ucap semuanya serentak dan pergi untuk menyiapkan segala hal yang diperlukan. Heechan masih saja mengkhawatirkan Marcus dan Juhyun. Ia pun mendekati Changmin dan menatapnya dengan sedih.

"Apakah Kyuhyun Hyung dan Nuna akan baik-baik saja? Apakah mereka masih bisa bersama?"

Mark yang berada di belakang Heechan juga menatap Changmin, ingin mendengar jawabannya. Mark adalah tipe orang yang tidak memperlihatkan ekspresi lainnya pada orang lain. Ia sama seperti Marcus. Ahli dalam menyembunyikan semua perasaan dan pada akhirnya, mereka sendiri yang kesakitan.

Changmin pun tersenyum. "Jika tahu orang di balik semua ini, tentu Kyuhyun bisa membunuhnya. Kyuhyun dan Juhyun akan baik-baik saja. Namun, mental mereka yang aku tidak bisa tahu pasti. Kalian hanya perlu menemani mereka saja hingga akhir."

Heechan mengangguk kencang. "Aku pasti akan menemani dan membantu mereka!"

Changmin tersenyum dan memberikan usapan di rambut Heechan. 'Kau beruntung memiliki mereka. Padahal kau selalu memukul mereka saat hilang kendali seperti sekarang. Nyatanya mereka tetap setia padamu.'

'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[S] Blood Rose : QBZ 95Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang