[oneshot collections]
sehun;jisoo
"and at the end, we were all just humans... drunk on the idea that love, only love, could heal our brokenness." - F. Scott Fitzgerald
Catatan: my love, i still sudah di-remake menjadi versi au di twitter. silahkan menuju ke twitter jika ingin membaca keseluruhan kisah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shaka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisella
It's a shame that we're over
Now I can't be sober
Hening 4 pagi diisi oleh suara operator dari ponsel Shaka yang mengatakan seseorang yang sedang ia coba hubungi tidak menjawab panggilannya.
Shaka menatap langit-langit ruang tamu seraya membaringkan tubuh di sofa. Tangan kanannya memegang botol bir yang isinya tersisa setengah, sementara tangan kirinya memegang ponsel yang sedang menampilkan riwayat panggilannya. Jemarinya kembali bergerak, menekan nama paling atas yang sejak dua jam terakhir ia coba hubungi.
Shaka kembali mendekatkan ponsel ke telinga, mengumpulkan sisa-sisa harapan untuk setidaknya kali ini, satu kali ini saja, nada sambung yang sudah muak ia dengar ini akan berganti dengan suara gadis itu. Atau jika terlalu muluk, gadis itu bahkan tidak perlu bersuara. Ia cukup diam dan mendengar saja tentang bagaimana Shaka sudah menyesal. Bahwa pada akhirnya, setelah mengakhiri hubungan mereka dua minggu lalu dan mengira bahwa ia akan baik-baik saja, Shaka kalah.
