4. Clari?

15 19 3
                                    

Happy Reading


"Dia pacar gue".

Pacar?

Zelda mati matian menahan tawanya. Kenzie berpacaran dengan perempuan ondel ondel ini? Lihatlah. Bedaknya bahkan lebih tebal dari novel yang sering di bacanya.

Mendengar itu, Kenzie langsung menatap tajam gadis yang bernama Clari tersebut. "Sampai kapan lo kayak gini?"

"Sampai mati Ken. Aku tuh sayang sama kamu. Lagian kamu ngapain sih pake pegang pegang nih cewek" ucap Clari. Gadis itu hendak menyingkirkan tangan Kenzie yang berada di bahu Zelda. Namun langsung di tepis oleh Zelda.

"Jadi lo pacaran sama Kenzie?" Tanya Zelda sembari berdiri.

"Iya. Jadi lo gak usah dekat dekat dia kalau gak mau di cap sebagai pelakor" ucap Clari dengan sombongnya.

Zelda menggigit bibir nya menahan tawa. Entahlah melihat penampilan Clari seperti melihat badut yang sedang menghibur seorang anak di pinggir jalan. Bedak yang tebal, lipstik yang merah seperti cabe, dan alis yang hitam legam seperti papan tulis.
Lucu.

"Kalian cocok kok. Sama sama mirip badut. HAHAHA" ucap Zelda lalu berlari meninggalkan tempat itu.
Sementara Kenzie yang dari tadi kesal dengar Clari yang mengaku ngaku sebagai pacarnya bertambah kesal dengan ledekan Zelda.

Pria itu segera lari mengejar Zelda menuju kantin, menghiraukan teriakam Clari yang menyuruh nya berhenti.

__________

Brakk..

Byur..

Dewa langsung menyemburkan air yang ada di mulutnya saat seseorang menggebrak meja mereka.

"Anjir.. lo gak liat gue lagi minum" ucap nya sambil melap bibir nya yang basah.

"Ngakak tau gak. Gue tadi tabrakan sama cewek. Muka nya itu loh mirip badut. HAHAHA" ucap Zelda.
Yup. Zelda yang menggebrak meja mereka. Ia berada di kantin bersama Dewa, Ayna, Feyra, dan Kerald.

"Cewek siapa maksud lo?" Tanya Dewa.

"Siapa ya.. bentar bentar gue lupa nama nya" Zelda mengetuk ngetukan jari nya di dagu. "Kalau gak salah. Cla--Calri namanya".

"Oh.. si Clari. Musuh bebuyutan nya si Fey tuh" ucap Ayna ikut nimbrung.

Semua sontak menoleh ke arah Feyra. Gadis itu sedari tadi hanya diam. Tak seperti biasanya.

Tiga pasang mata langsung membola kala melihat keadaan Feyra.
Rambut dan baju yang basah, mata dan muka yang memerah menahan marah. Gadis itu menatap Dewa dengan tatapan yang menyeramkan.

Glek..

Dewa susah payah menelan air ludahnya.

Mampus, salah gua apa Tuhan, batin Dewa.

"Lo kenapa Fey?" Tanya Dewa berusaha baik baik saja padahal di dalam hati nya ia ketakutan setengah mati.

"LO TANYA GUE KENAPA" ucap Feyra dengan emosi yang tertahan.

"GUA ITU KENA SEMPROT ELO"

Dewa langsung cengengesan. Ternyata tadi saat menyemburkan air yang di minumnya ke arah  Feyra. Maklum saja Feyra duduk di hadapannya. Jadi jangan salahkan Dewa.

Feyra mengambil mangkuk bakso yang di makan Kerald. Bersiap siap menyiram Dewa dengan bakso itu.
Namun sebelum itu terjadi Dewa langsung berlari meninggalkan kantin.

"DEWAA"

📌📌

"Ngomong apa lo tadi?" Tanya Kenzie pada Zelda.

Mereka kini berada di rooftop. Setelah kejadian di kantin tadi, Kenzie menelepon Zelda dan menyuruhnya ke sini.

"Ngomong apa yaa. Ga tau. Lupa" ucap Zelda dengan tampang tak berdosanya. Sedangkan Kenzie menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gak usah pura pura lupa. Lo tadi ngomongin gue mirip badut"

Zelda menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Lo mah baperan. Tadi gue cuma bercanda" ucapnya sambil cengengesan.

"Gue tau lo becanda. Tapi lo akan tetap terima hukuman dari gue"

Manik mata Zelda membola kala mendengar kata 'hukuman'. Apa apa an si Kenzie. Ia tentu tak akan menerima bila di hukum hanya karena masalah sepele. Tidak akan.
"Apa apa an lo. Untuk masalah sekecil itu lo mau hukum gue? Ogah banget"

"Gak mau tau. Lo harus di hukum" balas Kenzie.
Ia lalu berjalan mendekati Zelda yang perlahan mundur. Pikiran Zelda sudah kemana mana. Ia takut jika Kenzie melakukan hal yang tidak tidak.

"Kenzie lo apa apa in sih" ucap Zelda sambil terus melangkah ke belakang. Namun pergerakan nya harus terhenti karena ada tembok di belakang nya.

Kenzie dengan senyum nakalnya menghimpit Zelda. Lalu mendekatkan bibir nya dengan bibir Zelda.

Zelda refleks menutup mata nya kala merasakan hembusan nafas Kenzie. Ia bisa mencium aroma parfum yang selalu di pakai Kenzie.

1 detik...

2 detik...

5 detik..

Tidak ada pergerakan dari Kenzie. Zelda bisa merasakan itu. I perlahan membuka mata nya dan mendapati Kenzie yang menatap nya lekat.

Tiba tiba......

"HAHAHAHAHAHAHA

📌

Cerita nya makin ke sini makin Gaje yah Bun😂

Author juga gak bisa nulis part panjang panjang. Gak tau kenapa

Buat kalian yang setia sama cerita aku, Lopyu kalean😘

Nih aku kasih bonus foto Kenzie


IGNITE ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang