3. Awal

23 24 6
                                    

Happy Reading

Semoga suka

Pusing, Zelda sangat benci suasana seperti ini. Di mana ia harus mengerjakan soal latihan yang di dapatnya. Soal yang sama sekali tak ia pahami.

Lalu ia mengedarkan pandangan ke segala penjuru kelas. Tenang dan damai. Semua siswa fokus pada soal masing masing. Zelda jadi berpikir, apa cuma gue yang otaknya lelet?
Tapi pikiran itu segera di tepisnya kala melihat Feyra yang nampak kebingungan.
Bagus. Ia tak sendiri.

"Bego jangan di pelihara"

Sebuah suara berat mampu membuat Zelda menoleh ke arah samping. Di tatapnya Kenzie yang khidmat mengerjakan soal.

"Gue tau, gue ganteng. Tapi gak usah gitu juga liatin nya"

Dan itu membuat Zelda buang muka.

"Pede banget. Siapa juga yang liatin" ucap nya tanpa menatap makhluk yang duduk di sampingnya.

"Gue gak cuma ganteng. Gue Kenzie Zaidan Andrea yang otaknya jenius dan mempunyai orang tua yang kaya raya" ucap Kenzie kembali menunjukan sifat PD nya.

Zelda hanya memutar bola matanya dengan malas. "Gue gak nanya".

"Lo harus tau. Karena bentar lagi lo bakalan jadi milik gue".

Tampak kening Zelda berkerut. Ia bingung dengan kalimat Kenzie barusan. Miliknya?

"Gak usah di pikirin. Jawab tuh soal"

Zelda hanya diam. Tak tau lagi mau bicara apa. Ia tak memahami soal ini. Apa yang harus ia lakukan?
Jangan heran jika Zelda tak bisa menjawab soal itu. Toh, ini hari pertama nya di sekolah ini.

Selembar kertas sengaja di letakkan oleh seseorang di atas buku Zelda yang terbuka.

"Tulis apa yang ada di kertas ini kalau lo gak mau kena hukum"
Zelda tersenyum tipis. Lalu mendongak menatap Kenzie yang berdiri. "Lo bikin dua jawaban buat gue? Atau ini jawaban asal asalan?"

"Catet aja. Daripada lo gak jawab sama sekali" ujarnya sembari berjalan mendekati meja guru.

Zelda diam melongo beberapa detik. Lalu kemudian menyalin jawaban yang ada di kertas yang di berikan Kenzie.

___________

"KENZIE!!"
Teriakan Zelda terdengar di seluruh koridor. Ia kini tengah mengejar Kenzie yang hendak ke kantin. Ia hanya ingin berterima kasih atas bantuannya tadi.

"Lo gak capek apa teriak teriak gitu" ujar Kenzie setelah Zelda berada di sampingnya.

"Lo sih. Gue dari tadi teriak suruh berhenti"

"Karena masa depan gue masih panjang. Jadi gue harus tetap berjalan lurus ke depan" ucap Kenzie santai.

"Gue serius Ken"

"Cielah.. baru aja kenal udah minta di seriusin aja"

Zelda tak menghiraukan ucapan Kenzie. Ia masih sibuk mengatur napas nya yang tersengal akibat acara kejar kejaran tadi.

"Capek kan ngejar gue?" Tanya Kenzie.

Zelda hanya mengangguk karena memang itu kenyataanya.

"Jadi biar gue aja yang ngejar lo. Lo cukup di sini. Gak usah lari terlalu jauh"

Z

elda mengerjap polos menatap Kenzie. Tak mengerti dengan arah pembicaraan human di samping nya ini. "Maksud lo?"

Kenzie kemudian berhenti lalu menoleh pada Zelda yang sedang menatapnya. Tatapan mereka bertemu. Entahlah Zelda merasa nyaman jika di tatap seperti ini.

"Maksud gue. Lo gak usah berjuang buat dapetin gue. Karena itu tugas gue"

Zelda segera membuang muka. Ia mengerti arah bicara mereka saat ini.
"Apa apaan sih. Siapa juga yang mau dapetin lo"

"Cielah ngeles. Mungkin sekarang enggak tapi suatu saat lo pasti bakalan jadi bucinnya gue" ucap Kenzie percaya diri.

Zelda memutar bola matanya dengan jengah. Kenapa manusia ini begitu percaya diri?
"Kadang gue heran ya. Kenapa bisa ada manusia modelan kek lo"

"Heh.. jangan salah. Manusia kek gue susah loh dapetinnya"

Tak menghiraukan ucapan Kenzie, Zelda memilih melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Ia sampai lupa niat nya berterima kasih pada Kenzie.

Bruukk..

Zelda menabrak seseorang saat membelok di gang kelas menuju kantin.

"Jalan pake kaki tapi mata nya juga di gunain donk"

Itu suara Kenzie. Lalu ia membantu Zelda yang jatuh terduduk sambil sesekali meringis kesakitan.

"Lo gak apa apa?"

Zelda menggeleng sebagai jawaban. Lalu mendongak menatap orang yang di tabraknya, lebih tepatnya yang menabraknya.

Ternyata orang yang menabraknya adalah perempuan yang seumuran dengan nya hanya saja beda kelas.

"Lo gak apa apa?" Tanya Zelda.

Orang itu menatap Zelda sinis tanpa ada niat membantu nya. Tatapan nya menyiratkan kebencian yang teramat sangat.

"Jauhin dia. Dia pacar gue"

VOTE AND KOMEN

Bonus foto Zelda

IGNITE ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang