Satu

30 19 9
                                    


Pagi yang cerah ini di awali paparan sinar matahari yang menerpa masuk ke jendela kamar gadis yang sedang hanyut dalam mimpinya bahkan sedari tadi suara alarm yang terus menerus berbunyi pertanda hari sudah hampir siang.

Gadis itu beberapa kali menguap dan menggeliatkan tubuhnya pertanda gadis itu sudah bangun dari tidurnya.

"Hoaamm...ya ampun gue kesiangan, masih ada waktu sepuluh menit lagi. kudu buru-buru nih gue semoga aja gerbang masih di buka lebar."

Dan akhirnya gadis itu beranjak dari kasurnya sebari menyambar handuk menuju ke kamar mandi.

*********

Rima fatzhkia, biasa di panggil Riri. Siswi SMA NUSA HANDAYANI kini beranjak usia 17 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas tiga. Ia memiliki paras yang cantik, manis, rambut lurus sebahu dan gadis itu memiliki ciri khas khusus yaitu dia mempunyai gigi gingsul yang ada di sebelah sisi kiri tepatnya seketika dia tersenyum atau tertawa dia terlihat begitu manis melebihi gula. Tapi ia selalu sadar diri menurutnya ia tak begitu cantik, kulitnya tak begitu putih, otaknya yang pas-pasan. Tidak seberuntung gadis di luaran sana. Tapi Rima berterimakasih kepada tuhan di beri kesehatan pun ia cukup banyak bersyukur.

Rima mempunyai sifat keras kepala, si aktif, periang, dan ceria. Tapi beda jika di dalam kamar Ia bergelut pada pikirannya yang membawa dia ke masa lalunya dan saat ini, yang sangat suram. Sebegitu suramnya dia tidak ingin orang lain tahu bahkan orang tuanya sekali pun. Ia takut jika dia menceritakan masa lalu nya dan sekarang. Tidak ada yang mempercayainya. Untuk itu dia memutuskan memendam masalah hidupnya dalam-dalam. Satu lagi dia menyukai Ariez

*********

"Ca, lo liat Riri gak dari tadi di tungguin kagak dateng juga kan dia tau hari ini hari senin harus dateng pagi-pagi dong upacara, kalau misalkan dia telat dan di hukum suruh hormat di lapangan sampai pelajaran bu susi selesai gimana, mana cuaca hari ini panas lagi" ucap Vaya Valeri sahabat baiknya Rima.

"Isshh...sabar dong Ya, rempong banget sih bentar lagi dia dateng kok tungguin aja masih ada waktu dua menit lagi upacara di mulai" balas balik Ica Audina sahabat baiknya Rima.

"Ya elah Ca, justru gue khawatir ama sahabat kita tuh kagak biasanya dia telat begini."

"Noh tuh orangnya, Woy Ririi.. cepetan kesini, teriak Vaya yang memiliki suara berisik seperti kaleng rombeng.

Dengan langkah yang tergesa gesa nafas yang engos- engosan Rima segera menghampiri kedua sahabatnya itu.

"Hufftt capeknya, sebari tangan Rima mengusap keringat yang bercucuran di keningnya itu.

"Guys upacara bentar lagi dimulai anak-anak yang lain udah pada kelapangan, kenapa kalian masih matung di sini."

"Astaga Riii..gemes deh pengen nyubit ginjalnya. Ya jelas- jelas kita berdua nungguin lo. Nah yah misalkan lo keperogok sama guru karena telat gimana, siapa lagi kalau bukan gue dan Vaya yang kasih alesan supaya lo bebas dari hukuman. karena kita kan pinter ngomong bener kagak Ya" sebari mengacungkan dua jempol serta senyum yang memperlihatkan deretan gigi rapih nya. Jelas Ica.

"Iya dong siapa lagi" ucap Vaya. Gadis itu pun membalas mengacungkan dua jempolnya dan dengan senyum lebar miliknya.

"Aaaa terharu, gue sayang kalian"
Rima pun merangkul dua sahabatnya itu penuh dengan rasa sayang.

"Eh btw Ri tumben lo kesiangan" ucap Aya.

Tadi pas gue di jalann...

Halo guys! jadi ini cerita pertama aku jadi maklumi aja yah kalau ada kesalahan kata dan bahasa.

Ig:cicistiawati04

Jangan lupa vote and comen nya ya guyss..🤗

Dia AriezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang