Langit telah memancarkan cahaya hangatnya ke bumi. Aktivitas telah memadati jadwal para pekerja hingga petang bahkan menjelang malam sama seperti Handoko Wijaya. Pengusaha muda yang terkenal tampan, kaya, lembut, dan ramah kepada orang lain, termasuk wanita. Bisa dibilang dia sebagai contoh atau panutan bagi pasangan muda yang baru membina mahligai rumah tangga.
Ya, Handoko Wijaya sudah memiliki seorang istri dua minggu yang lalu. Dia mengenal istrinya dari perjodohan kedua orang tua yang sudah tidak sabar memiliki menantu. Istri Handoko bernama Viana Mahardita anak kedua dari pengusaha terkenal di Jakarta, merupakan sahabat dan rekan bisnis Papa Handoko.
Handoko berangkat ke kantor lebih awal setelah sarapan bersama istrinya di ruang makan. Di perusahaan akan rapat dengan perusahaan lain. Jika kerja sama itu terjalin lancar maka perusahaannya akan memenangkan tender miliaran. Dia akan mendapat keuntungan besar hingga hal itu tidak bisa dianggap remeh untuknya. Semua dokumen dan tawaran perusahaan harus dilakukan dengan baik oleh Sekretarisnya. Walaupun, hal itu bisa dibilang nol untuk menolak kerja sama.
Handoko telah sampai di perusahaannya. Dia disambut oleh asisten pribadi bernama Ridwan Admaja yang merupakan sahabatnya juga..
"Pagi, Pak," sapa karyawan sekitar yang melihatnya. Handoko hanya balas tersenyum sambil melalui mereka. Sehingga, membuat para karyawan wanita meleleh karena sikap pemimpinnya.
Setelah sampai di dalam ruangan yang bertulis CEO Handoko Wijaya. Mereka membahas tentang persiapan kerja sama hari ini. Semua yang akan dijadikan kunci penawaran pun telah siap.
Waktupun berlalu, menunjukkan pukul 07.30 Wib. Rekan bisnis telah datang di depan perusahaannya setengah jam lebih dahulu. Karena, pertemuan akan dilakukan pukul 08.00 Wib. Dia bergegas menghampiri agar tidak merugikan atau gagal menjalin kerja sama.
"Lama tidak bertemu kawan," ucap CEO Mahesa lalu memeluk Handoko
"Kau kemana saja selama ini?" tanya CEO Handoko Wijaya.
"Biasalah kawan," jawab CEO Mahesa.
"Mari ke ruanganku dahulu," ajak CEO Handoko yang diikuti oleh CEO Mahesa serta asisten dan sekretaris mereka.
Di dalam ruangan mereka membahas tentang masa SMA yang dianggap CEO Mahesa memperebutkan seorang wanita. Padahal, CEO Handoko jelas tidak menyukai wanita itu. Bahkan, berkali-kali menolak cinta wanita tersebut. Membuat CEO Mahesa menjadi tidak menyukainya. Namun, berbeda dengan bisnis. Cinta adalah urusan pribadi, tetapi bisnis masalah lain lagi yaitu masa depan kemajuan perusahaannya. Tidak mungkin baginya untuk melepaskan begitu saja. CEO Mahesa sangat terkenal dengan cap pemain wanita, dingin, dan suka melakukan apa saja.
Setelah mengenang masa SMA dahulu, CEO Mahesa membuka pembicaraan. Inti dari tujuannya untuk melakukan kerja sama. Ya, dia memiliki niat terselubung untuk bekerja sama dengan CEO Handoko Wijaya. Suatu hal yang mustahil apabila dia tidak menginginkan sesuatu pada musuhnya.
"Han, aku butuh bantuanmu," ucap CEO Mahesa. Namun tak membuat CEO Handoko terkejut.
"Apa?" tanya CEO Handoko Wijaya. Membuat CEO Mahesa mendekatkan diri pada temannya.
"Wanita itu akan kembali ke Indonesia," ucap CEO Mahesa gusar.
"Siapa?" tanya CEO Handoko yang memang dikenal anti wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak Bersegi
General FictionKarya Kedua Semoga suatu saat akan diterbitkan menjadi buku. Aamiin