semoga seru yak
happy reading ATINY
***
Musim dingin yang hampir membekukan tubuh-tubuh di komplek itu. Seorang kasir penjaga mini market dengan tenang merapikan rak di sana. Kemudian, Seonghwa masuk tanpa mantel membuat Sang Kasir dengan name tag, Minjun, mengira mungkin dia punya kulit lapisan baja. Semua orang di sana mengenal siapa keluarga Park dan juga pertengkaran yang selalu terjadi dengan Keluarga Kim. Mereka juga banyak bergosip tentang penyebab pertengkaran itu namun seorang pun tidak tahu yang sebenarnya.
Kemudian, lonceng pintu bunyi. Hongjoong memasuki mini market itu. Sang kasir langsung menduga bahwa sesuatu akan terjadi, ia berpikir bahwa Hongjoong akan memulai keributan di mini market nya.
Ketika Seonghwa mengambil beberapa kaleng ham, ia bisa melihat Hongjoong dari sisinya dan tiba-tiba berkata, "Aduh nampaknya seseorang sudah cukup rentan terkena flu, barapa derajat sih?" Seonghwa mengeluarkan ponselnya, "Ah 13, tapi kenapa aku merasa gerah ya."
Minjun salah dugaan.
Hongjoong dengan pendengaran yang masih baik mampu menangkap hal itu. Lagian siapa juga tidak dengar dengan sekeras itu! Seonghwa jelas sedang menyindir padanya.
"Kau bilang gerah? Haha nampaknya seseorang belum mandi dan berkeringat." Berani-berani nya dia berkata begitu dengan mulut kotornya! Hongjoong membatin.
"Apa!" Seonghwa menaruh keranjang belanjaannya dan hampir menerkam Hongjoong, jika Minjun tidak segera datang.
"Kenapa sih bapak-bapak! Kalau ingin ribut jangan di sini dong nanti saya di tegur bos. Tidak kasian sama saya." Kata Minjun dengan intonasi melas supaya dikasihani. Minjun melihat keduanya yang tidak kunjung tenang, raut wajah siap bergelut masih di sana. "Mari Pak Seonghwa saya bantu ya bawa keranjang nya."
"Tidak usah, bantu saja pria renta rentan flu itu." Kata Seonghwa sebelum meninggalkan tempatnya berdiri, sementara itu Minjun masih harus menahan Hongjoong. Pria itu hampir melemparkan kaleng soda.
Di tengah perjalanan pulang Seonghwa tidak bisa menahan gerutuannya setelah mendengar Hongjoong mengatakan dirinya belum mandi. Lagian siapa yang mandi di suhu sedingin ini! Dasar orang tua. Sembari ia terus mengambil langkah panjang karena telah merasa sudah tidak kuat menahan dingin di luar.
Di mini market, Hongjoong tiba di meja kasir. Pandangannya bertemu Minjun, ia yang langsung menggerakkan alisnya untuk Minjun karena anak itu terlihat ingin mengatakan sesuatu. Informasi tambahan, Minjun seorang mahasiswa yang mencoba membiayai kuliahnya sendiri.
"Kim Ahjussi, kenapa anda selalu kemusuhan dengan Park ahjussi ya?" Tanya Minjun sembari memindai belanjaan.
Hongjoong memastikan name tag di sana, "Minjun-ssi, kenapa anda sangat ingin tahu urusan orang ya?"
Minjun tersentak, ia pikir ia sudah menjalin hubungan dekat dengan orang-orang di komplek ini. "*joesonghamnida"
Akhirnya, Minjun melihat Hongjoong pergi melewati pintu itu. Perasaan lega karena keributan yang lebih parah tidak terjadi. Tidak, tidak boleh terjadi lagi seperti seperti minggu lalu, dimana itu terjadi di shift Minjun.
*flashback
Di akhir musim dingin waktu itu, seharusnya jadi awal pembuka hari di mana Minjun mendapatkan shift paginya. Semuanya masih baik-baik saja ketika ia belum mengetahui tentang keributan antar keluarga Kim dan Park. Namun, setelah ia melihat Hongjoong di sana dan bertemu Seonghwa yang baru mengambil keranjang. Tiba-tiba Hongjoong mendekat, raut wajahnya merah seperti menahan marah. Minjun belum tersadar dengan apa yang terjadi.
Minjun mendengar Hongjoong berkata bahwa Seonghwa sedang mengikutinya diam-diam yang di bantah oleh Seonghwa dengan gestur tidak menyenangkan membuat Hongjoong sakit hati. Seonghwa, pria itu menahan pria di depan nya dengan keranjang yang ia pegang membuat pria lainnya semakin kesal dan membuangnya. Hongjoong hanya merasa di lecehkan dan kotor. Senyuman menang nampak di wajah hampir keriput miliknya karena respon terkejut Seonghwa atas sikapnya.
Minjun buru-buru pergi dari mejanya dan menghampiri mereka. Sekarang, perhatian pelanggan lain sudah tertarik pada mereka bertiga di pintu masuk mini market. Akhirnya, Minjun menanyakan apa yang terjadi yang tidak mendapatkan tanggapan berarti selain wajah merah Hongjoong dan tatapan garang Seonghwa. Seseorang tolong bantu Minjun?
Minjun bertanya sekali lagi, yang mendapat tanggapan dari Hongjoong.
"Pria tua ini men-stalker-ku, aku tahu itu."
Minjun mengerutkan alis, kenapa dia berpikir begitu? Ia melihat pria lainnya, yang terlihat tidak begitu peduli. Tapi Minjun tetap menanyakan tentang kebenaran yang Hongjoong katakan.
Seonghwa mengeluarkan nada remeh, lalu berkata "Stalker? Siapa yang anda bilang stalker? Males banget. Emang anda idol? Dasar pria keriput."
Hongjoong menjatuhkan belanjaannya untuk menyerang pria di depannya. Segera, Minjun mengerakkan badannya untuk menahan Hongjoong. Namun, pria tua yang ternyata sama saja kelakuannya memancing suasana semakin keruh.
"Apa? Tidak perlu menahannya lagi. Sudah tidak fit kah? Ha-" Sesuatu menimpa wajah Seonghwa. Lagi, "Aw." itu serangan roti yang di ambil Hongjoong dari rak di sampingnya. Emosinya tidak lagi dapat di bendung. Tumpukan roti kini berserakan di lantai. Kejadian, jadi semakin buruk ketika Seonghwa meraup rak ciki untuk di lemparkan.
*flashback end
Minjun meringis dan merinding setiap mengingat kejadian itu karena bos nya langsung memberikan peringatan pertama untuknya, apabila kejadian seperti itu terjadi di toko nya lagi.
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim's Park's Family
Fanfiction[SITCOM] Hongjoong dan Seonghwa adalah bapak-bapak yang melanjutkan perang keluarga dari keturunan sebelumnya.