Bagian dua

32 26 16
                                    

Cacian,Hinaan,UmpatanAdalah makanan sehari-hari ku__________Purnama×××××××××××××××××××××××××××××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cacian,Hinaan,Umpatan
Adalah makanan sehari-hari ku
__________Purnama
×××××××××××××××××××××××××××××

Bel istirahat sudah berbunyi.purnama mengeluarkan bekal yang sudah di siapi sejak dirumah.meletakan bekalnya dan membukanya.dia mulai menyantap mie instan yang sudah dingin.purnama mencoba untuk cuek dengan tatapan teman-teman sekelasnya yang masi berada dikelas.mereka menatap purnama penuh dengan rasa jijik,benci.
Gadis itu hanya menghiraukan-nya.walaupun makanan yang sekarang di santap sudah tidak ada lagi rasa nikmat akibat tatapan orang-orang yang tidak suka.

Seorang laki-laki dan juga beberapa temannya memasuki kelas XI ipa 1.mereka menemui empat perempuan yang sudah duduk manis.sepertinya memang sudah ada janjian.
Terlihat seorang lelaki yang duduk di meja dimana tepat didepan seorang perempuan sambil mengelus kepalanya.
Mereka aldo dan ceri juga beberapa temannya yang ikut bergabung.terlihat sekali bahwa ceri sangat bermanja dengan aldo kakak kelasnya.mereka memang baru pacaran.jadi tidak heran jika masi hangat-hangatnya.

Purnama hanya melihat sebentar.dan dia melanjutkan makanannya.

"Eh anak haram!lo sebaiknya makan diluar aja gih ganggu!"bentak ceri saat melihat purnama yang sedang asik menyantap bekalnya.

" kalau perlu di kamar mandi noh!biar gak ada yang terganggu dengan adanya lo!"tambah aldo yang sangat mendukung ucapan dari sang kekasihnya.

Purnama berusaha untuk tidak meladeninya.dia masi tetap melanjuti makanan-nya sedikit demi sedikit.

"Tuli lo?dibilang pergi ya pergi!" bentak ceri saat sudah di depan meja purnama.dia langsung menarik rambut purnama yang terkuncir membuat gadis itu menuruti arah tarikan dari wanita yang bernama ceri.
Aldo dan juga temannya serta teman-teman ceri ikut berdiri didekat ceri.

"Nih bawa makanan lo!" aldo mengangkat bekal purnama.dan melempar tepat didepan gadis itu sehingga bekal-nya tumpah.terlihat mie yang dia bawa tumpah berceceran dilantai.

"Dok.jangan kek gitu juga.kasihan" bela jarso.dia tidak tega melihat perlakuan temannya yang sudah berlebihan terhadap purnama.

Aldo tersenyum sinis mendengar pembelaan dari temannya jarso"kasihan?gak ada kata kasihan sama anak penjahat ini"tunjuk aldo tepat didepan muka purnama.gadis itu hanya tertunduk terlihat mata-nya yang sudah memerah.

"Gue tau kalian semua gak suka sama gue!gue juga tau kalian benci,jijik sama gue.walaupun gue ngomong sejujur-jujurnya gak akan ada yang percaya sama gue.tapi gue mohon gak usah kalian perlakuin gue dengan cara kek gini!kalian semua gak tau apa yang gue alami!kalian cuman bisa menilai gue dari luar nya aja.tanpa kalian tau apa yang sebenarnya" purnama yang tidak tahan atas perlakuan teman-temannya dia meluapkan semuanya dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi.

"Tetap aja lo anak HARAM dan PENJAHAT!!" ujar ceri dan langsung mendorong purnama sampai terjatuh.
Purnama segera mengambil tempat bekalnya.juga memunguti mie instan yang sudah tidak layak lagi dimakan.pergi meninggalkan kelasnya yang sudah cukup ramai siswa siswi melihatnya.

Sedangkan aldo dan juga teman-teman nya hanya terdiam mendengar perkataan purnama.baru kali ini mereka mendengar purnama berucap panjang.

"Sudahlah gak usah dengerin ucapan purnama.dia memang kek gitu orangnya" ucap ceri yang langsung menggandeng tangan sang kekasih.

"Gue sama yang lain mau ke kelas dulu" pamit aldo dengan sang kekasih ceri.

"Loh?kok cepet banget sih?"

"Nanti pulang tunggu gue" perkataan aldo membuat ceri tersenyum bahagia.dia melepaskan tangan aldo dari gandengannya.

"Yaudah.jaga mata ya sayang" ucap ceri manja yang mendapatkan tatapan malas dari teman aldo maupun ceri.
Aldo hanya mengangguk membalasnya.

***
Gadis malang purnama. Hanya bisa terisak dengan perlakuan orang-orang dengan dirinya.terlihat purnama menyenderkan tubuhnya.badan serasa lemas tidak berdaya.persendiannya bagai longgar tak berpekat.makin berkecamuk dalam dirinya.semakin tidak mengerti arah tujuannya.

Gadis itu meratapi hidupnya.yang tidak adil.terlalu sakit untuk menerima semua penderitaan yang tidak ada habisnya.sampai kapan dirinya berada di dalam kesedihan.sampai kapan dirinya terbelengu dalam kegelapan.

"Kenapa semua-nya tidak adil.kenapa kepahitan ini ada didiriku.sampai kapan aku bisa menghadapinya.aku lelah dengan semua ini rasanga ingin sekali aku menyudahi hidup ini." rasa putus asa didalam diri purnama terus dia tahan.
Hanya tangisan yang bisa membuat dirinya cukup tenang.
Sejak masuk SMA sudah tidak ada lagi pancaran kebahagian di raut wajah purnama.
Hingga Ada salah satu guru yang juga ikut mencaci dirinya.

Purnama terus terisak dengan menutup muka dengan kedua tangannya.
Rasa sesak yang semakin dalam.
Rasa sakit dan kepedihan begitu menyayat hatinya.

***

Aldo dan juga beberapa teman-teman nya sudah berada di Warung Bawah(sebutan tempat tongkrongan).
Aldo yang baru saja tiba dari mengantar sang kekasih.

"Ciee yang baru antar sang pujaan" goda bima saat melihat aldo yang sudah ikut duduk beegabung dengan temannya.

"Terpaksa" balas aldo cuek.mengambil rokok didalam sakunya.

"Aldo aldo" guman gading.

"Dok itu dok itu" bima yang kaget saat melihat laki-laki paru baya mendekat ke arah tongkrongannya.
Aldo yang binggung dengan ucapan bima cuek saja.memang temannya nya yang satu ini agak gesrek pikirnya.

"Mati lah lo dok" tambah ocip.aldo yang semakin bingung dibuat teman-teman nya.tanpa bertanya langsung saja melihat arah yang dilihat ocip dan bima.

"Aldo" tegur laki-laki paru baya itu yang sudan berdiri tepat du depan aldo.ternyata itu adalah bokap aldo.

Aldo yang tadinya tenang.terlihat tidak berdaya melihat papanya yang sudah berada didepan dengan tegap.
"Pa-papa kenapa ada disini?" tanya aldo gugup.

"Gak usah banyak tanya!pulang kamu sekarang" laki-laki paru baya yang dipanggil papa oleh aldo meninggalkan dirinya.untuk mengambil mobil yang diparkirkan di sebrang sana.

"Matilah lo dok"

"Kalau ada apa-apa telpon kita dok"

"Sabar ya dok"

Umpat teman-teman aldo yang menatap kasihan.aldo hanya diam.mengambil motornya dan segera menyusul bokap-nya yang sudah tampak marah.

***
Jangan lupa untuk vote dan komen
Maafkan dengan adanya typo.

See you..
Next part three

PURNAMA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang