kedekatan

6 2 3
                                    

Author pov
Hari demi hari, kedekatan Nesa dengan Galang bertambah. Bahkan, kedekatan mereka bisa dikatakan melebihi hubungan antara om dengan ponakan. Meski mereka tau, hubungan mereka tak lagi baik, tapi mereka bersikap seakan acuh terhadap syari'at agama.

#Nesa pov
Hari ini aku sudah resmi naik ke kelas sebelas di Madrasah Aliyah ku. Dan dengan kesadaran sepenuhnya, aku tau kalau aku dan om ku memiliki hubungan lebih. Entahlah, itu hanya perasaanku saja atau bagaimana.

"Ca woi ca, sadar woi, pagi pagi udah ngelamun aja", "Astaghfirullah Rima, bikin kaget aja lo ya!
Lagian siapa juga, yang lagi ngelamun",
" Halah sok sok-an nggak ngaku lagi, ngelamunin apa sih lo? " , "orang gue nggak lagi ngelamun juga" Ucap Nesa mengelak.

" Eh btw gimana hubungan lo sama om doi lo itu ca?" , "ya gitu gitu aja sih ma, nggak ada yang berubah".
" Ati ati loh, bisa zina terus nih kalau dibiarin aja", "eh sembarangan aja, gue nggak pernah zina juga, naudzubillah (ucap Nesa sambil menjitak kepala sahabatnya itu). " Eh lo pikir zina tuh cuma melakukan 'hubungan' tanpa ikatan pernikahan?", "lah emang gitu kan? "
"Lo salah ca.. , zina itu ada 4 , ada zina pikiran, zina mata, zina mulut, zina tangan, dan yang membenarkan adalah kemaluan", " Lah berarti, selama ini gue udah ngelakuin zina dong?, gue kan sering mikirin om gue, gue sering tatap tatapan sama om gue, gue sering dirayu sama om gue dan gue juga sering gandengan tangan sama om gue, Astaghfirullah ampuni hamba ya Allah", " Nah itu lo sadar, buru buru tobat deh biar nggak menjadi jadi ", "eh Rim gue buru ke Perpustakaan dulu ya, bye bye Rimrim" Ucapku sambil pergi, untuk menghindari siraman rohani dari Rima.

Sambil menuruni tangga yang mengarah ake perpustakaan, aku berjalan sambil berpikir, kalau semua yang dikatakan Rima ada benernya juga, tapi aku juga nggak akan sanggup kalau menjaga jarak sama om ku itu. Bodo amatlah, yang penting aku tetep bareng bareng sama om ku.

Saat tiba di pintu masuk perpustakaan, tiba tiba handphone ku berbunyi dan hal itu membuat senyummu merekah, aku pun tak jadi masuk kedalam perpustakaan dan memilih untuk duduk di kursi depan perpus.
Tut..
Aku tarik tombol berwarna hijau itu ke atas dengan perasaan berbunga bunga.
"Assalamualaikum ca.. "Suara yang sangat familiar dan sangat dinantikan itu terdengar dari sebrang sana
" Waalaikumussalam om, ada apa nih nelpon nelpon, kangen ya sama ponakan yang paling cantik ini" Ucapku dengan cekikikan "pede banget ya, siapa juga yang kangen", " Terus kalau nggak kangen, kenapa nih nelpon nelpon" , "gini loh ca nanti kan om pulang lewat depan sekolah kamu, kamu mau nebeng nggak ?, lumayan kan bisa ngirit ongkos pulang" , "ooh jadi om mau ngajakin aku pulang bareng nih ceritanya" Ucapku cekikikan, menggoda om Galang, "yaudah kalau kamu nggak.. " , "mau lah om" Potong ku cepat . "Oke nanti jam 4 om udah sampe di depan sekolah kamu insyaa Allah, udah dulu ya, waktu istirahat om udah abis nih, assalamu'alaikum" , "oke om, waalaikumussalam"
Tuttt

Setelah panggilan terputus, bel masuk pun berbunyi teeetttt
"Yah udah keburu masuk, mana belum sempet minjem novel lagi" Ucapku lesu sambil kembali ke kelas dengan langkah terburu buru.

_____________________________________________
"Mana sih ini om rese lama banget" Ucapku sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku
Tiba tiba tinnnnnn
Astaghfirullah om ngagetin aja, darimana sih kok lama banget. " Lama apanya coba, baru aja jam 4 lebih 5 menit, ucap om Galang melihat jam tanganya
"Itu namanya om telat kaleee", " Ya Allah, telat 5 menit doang juga, lagian tadi tuh macet banget di lampu merah deket MA 2 itu loh.
"Iya deh iya" Ucapku sambil naik ke motor yang dinaiki om ku ini.

"Kita mau lewat mana nih om? ", " Nerobos aja lah, kamu kan nggak pake helm", "oke deh om" Ucapku menyetujui.

Sesampainya didepan rumahku, aku menawari om galang untuk masuk dulu
"Ayo om, main dulu, paling bunda sama ayah juga dirumah, liat aja tuh motor nya", " Om langsung pulang aja lah ca, cape nih seharian magang, mainya lain kali aja", "hmmm oke deh om, makasih ya tebenganya, ucapku cekikikan", " Iya sama sama, om pamit ya, titip salam buat mba sama mas ya", "bukan mba sama mas tau om, tapi bunda sama ayah", " Lah om kan emang manggilnya mba sama mas kok, wleeee" Ucap om Galang meledek, " Terserah deh terserah, ucapku jengkel" "Sana om pulang, makasih ya udah nebengin, assalamualaikum" Ucapku cekikikan sambil masuk kerumah", "waalaikumussalam daahhh, om Galang menimpali".





.....

Takdir Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang