"Aku tak sempurna, kamu 'pun sama. Karena kita diciptakan untuk saling menyempurnakan."-SYAGIA NOVASTALA-
Happy reading!❤
Pukul 08.00 WIB.
Syagia sedang bercermin merapikan rambut panjangnya yang bergelombang. "Widih, baru sadar gue. Ternyata kalo diliat-liat, rambut gue bagussssss banget, alami lagi," Gia lanjut mengambil liptint untuk di oleskan tipis pada bibirnya."Sempurna deh dandanan gue." Gumam Gia depan cermin, setelah memoleskan liptint ke bibirnya.
Pagi ini Gia akan pergi bersepeda ke taman bunga. Jaraknya agak jauh dari rumah. Karena itu Gia berencana berangkat menggunakan sepeda.
Gia sudah rapi, memakai blouse maroon lengan pendek dan celana jogger warna denim. Rambutnya yang panjangnya ia kuncir kuda, agar ketika bersepeda nanti, helaian rambutnya yang panjang tak beterbangan tertiup angin.
Gia memberi sedikit polesan di wajahnya dengan bedak andalannya. Make up Gia tidak muluk-muluk, ia hanya memakai bedak cussons baby dan liptint. Sederhana, karena Gia sendiri memiliki kecantikan yang memancar meski tak berdandan.
"Sebenernya lo cantik, Gi, kalo lu bisa dandan. Huft ... tapi apalah daya lo, tapi untungnya lo udah cantik dari lahir sih. Jadi dandan natural pun lo tetep cantik, cantikk banget malah." Pujinya kepada diri sendiri depan cermin.
Gia mengambil tas slempang yang ia isi dengan buku novel kesukannya, utuk ia baca nanti ketika telah sampai di taman bunga.
Sebelum keluar kamar Gia bercermin sekali lagi untuk memastikan kalau tampilannya sudah "oke."
"Mah, Gia pamit. Pengen ke taman bunga sambil sepedaan" ucap Gia sambil berjalan menghampiri mamahnya yang sedang menyapu teras rumah.
"Iyah, hati-hati. Pulangnya jangan sore-sore."
"Iyah insya Allah kalo enggak lupa. Assalmualaikum mahhhhh," pamit Gia sambil berlalu pergi.
"Waaaalaikumsalam ..."
Gia mengambil sepeda yang terletak di bawah pohon dekat teras rumah. Gia menaiki sepedanya dan berangkat ke taman bunga.
Jarak dari rumah ke taman bunga cukup jauh, namun tak masalah bagi Gia, karena menurut Gia dengan menggunakan sepeda, itung-itung olahraga di pagi hari.
15 menit berlalu, Gia sampai di taman bunga. Ia berhenti di bawah pohon rindang dan turun dari sepedanya, lalu pergi membiarkan sepedanya di situ. Sementara itu Gia duduk di kursi panjang taman kota yang disediakan untuk umum. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan sepeda yang ia letakkan, jadi Gia masih bisa memantau sepedanya dari tempat ia duduk.
Syagia mulai membuka tasnya dan mengeluarkan buku novel yang ia bawa.
Perlahan Gia membuka lembaran awal di novelnya, semakin lama Gia semakin terbawa cerita di novel yang ia baca, sampai-sampai Gia tak sadar kalau ada sosok tinggi, tegap, alis tebal, berkulit putih, gaya rambut ala-ala anak jaman, dan lesung pipi di sebelah kanan yang akan nampak jika ia tersenyum, ia datang sambil lari, dengan kringat membanjiri kaosnya menghampiri Gia.
"Huft ...!! Ekhem!!! Misi mba, gue numpang duduk di samping lo ya?!"
" ...."
"Mba ....?!"
" ...."
"Gue duduk di sini ya?!"
" ...."
"Anjirrr, kaga direspon. Songong amat nih cewek, bilang iyah kek, apa kek. Hm!" Umpatnya dalam hati
Sosok itu langsung duduk di samping Gia, lalu meminum air putih dari botol yang ia bawa.
"AAAAAAA ....!!" Teriak Gia. "Sedih banget .... Dasar tuh cowok brengsek bengek sok ganteng sok sok sok!!" Suara Gia tiba-tiba menggema, Gia masih tidak sadar jika ada seseorang yang duduk di sampingnya.
"Hiks, greget gue sama cowok model begini, pengen tak cincang-cincang jadiin seblak. Hiks ...." Gia terlalu mendalami novel yang ia baca.
Seseorang yang berada di samping Gia melongo, sedang Gia masih belum sadar akan kehadiran dirinya. "Gila!! fiks nih cewek gila," gerutunya dalam hati.
"Woii Mba!!!"
Gia tersentak. Menoleh ... dan kaget, ternyata ... ada orang disampingnya. Gia baru sadar. "What!!! Tadi gue teriak-teriak ada Dia? Omg, muka gue mau taro di mana, hiks." Batin Gia.
"Lo tuli, ya!?"
"I-iya ... eh, a-pa?" Gia masih kaget. "K-kenapa Mas? Gue? Gue kenapa? G-gue imut ya. Hehehe iya banyak yang bilang gitu kok, Mas."
"Bener dugaan gue, lu emang stress!"
Ucapnya, sambil berdiri dan berjalan menjauh dari Gia.Gia pandangi kepergiannya, "lah, salah gue apa?" Pikirnya dengan polos.
Masih berlanjut si. Tapi otak gue udah ngebul buat berimajinasi lagi🦄
Authornya istirahat dulu ya gaes. Lelah, biasalah. Wkwkwkk
Lanjut up besok dah. Papay.
Tinggalin jejak kalian gaes!🐾
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Dreamer Dream [ON GOING]
RomanceTinggalin jejak kalian ya guys sehabis membaca.❤🐾🐾🐾 Guys, Siapa sih di dunia ini tak mempunyai mimpi? pastinya semuanya mempunyai mimpi masing-masing, kan? Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan mungkin kakek-kakek nenek-nenek pun masih...