Part 5

37.4K 1.6K 17
                                    

ARSYA POV

Mengerjai gadis itu sepertinya sudah menjadi kebiasaan baruku setelah aku mengenalnya. Kulihat kepulan asap dan emosinya yang tertahan saat tadi aku memaksanya untuk masuk ke mobilku untuk mengantarnya ke sekolah. Wajah cemberutnya menjadi penampilan asyik yang sangat kutunggu dan segera ingin kulihat terus.

Jika kalian pikir aku mulai memiliki perasaan padanya, ya aku akui. Untuk sekarang aku mungkin hanya sebatas mengaguminya. Dia gadis yang sangat berbeda dari gadis-gadis yang pernah kukenal. Nissya sangat sederhana akan penampilan, dan secara sikap ia sangat kekanakkan dan keras kepala. Tapi di balik itu semua ia sangat penyayang terutama pada Mamanya.

"Kak, kok bengong sih? Mau yang mana?" Teriaknya Nissya emosi di telingaku. Kami kini berada di butik milik teman Bunda yang kebetulan memberikan baju untuk pernikahan kami secara gratis. Hebat bukan?

"Aduh suara kamu tuh. Bisa ga sih volumenya dikecilin?" Ucapku menatapnya sinis dan kembali membolak balikkan majalah yang menampilkan beberapa model tuxedo.

"Lagian Ka Arsya nyebelin banget sih. Kasian tuh mba mbanya daritadi ngoceh jelasin model malah enak enakan bengong kaya sapi ompong!" Gerutunya kesal. Ini yang menarik dari Nissya. Ia tak pernah jaga image depanku. Ia selalu berbuat sesuka hatinya. Tipe gadis yang sulit ditemukan bukan?

"Iya maaf. Jadi aku pilih yang ini aja." Aku menyodorkan sebuah foto yang berada di majalan tersebut. Tuxedo berwarna abu abu cerah dengan motif polos mengkilap kurasa cukup bagus.

"Yaelah daritadi bengong dikirain mikirin yang bagus yang mana, eh milihnya yang biasa begitu. Sue." Astaga ingin rasanya aku menyumpal mulut gadis itu dengan bibirku kalau saja aku sudah resmi menjadi suaminya. Tahan, Sya.

"Kamu sendiri gimana? Bawel urusin orang, jangan jangan selera kamu ngga banget lagi?" Godaku sambil menampilkan senyum smirk mematikan.

"Tenang aja. Gini gini aku tau fashion." Ia membanggakan dirinya. Nissya lalu berjalan menuju sebuah bilik dan menutup tirai tersebut.

Lama aku menunggu hingga sampai 15 menit, tirai itu terbuka dan sesosok wanita anggun berdiri di hadapanku sambil tersenyum kikuk. Mungkin canggung dengan penampilannya.

"Gi-gimana?" Tanyanya gugup. Aku tak mampu mengungkapkan betapa cantiknya gadis kecil yang akan kunikahi beberapa minggu lagi ini.

"Cantik." Gumamku pelan, sangat pelan.

"APA?" Teriaknya yang membuatku langsung tersadar.

"Biasa aja. Tapi okelah." Yaampun munafik kau Sya. Jelas jelas kau ingin memberikan tubian pujian terhadap gadis yang berada di hadapanmu ini.

Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Gaun itu sangat sederhana namun terkesan elegan. Warnanya putih, yaa senada lah dengan tuxedo abu abu cerahku. Mungkin gaun itu akan dipakai saat resepsi mengingat saat akad kami akan menggunakan baju adat Sunda.

"Ganti baju sana. Abis ini kita mau makan. Aku laper." Perintahku yang langsung disetujuinya olehnya. Ia berlari kecil menuju bilik tadi.

**

AUTHOR POV

Arsya dan Nissya memutuskan makan di sebuah restoran ramen dekat butik tadi. Nissya begitu antusias karna ramen sudah jadi makanan favoritnya.

"Wah kaka harus sering sering traktir aku makan ramen ya lain kali. Aku suka banget." Celetuk Nissya antusias sambil memakan ramennya. Diam-diam Arsya memperhatikan cara gadis itu makan. Berantakan namun terkesan, seksi? Heyyy, pasti otak Arsya sudah bergeser karna ia sekarang begitu mengagumi sosok Nissya.

"Pernikahan kita udah tinggal 3 minggu lagi. Kamu siap kan?" Kata Arsya tiba-tiba. Nissya langsung merubah wajah antusiasnya menjadi datar dan tak berminat.

"Siap ga siap harus siap lah." Nissya mengaduk ramennya asal dan langsung memakan ramen dengan adukan yang cukup banyak.

"Makan kok belepotan." Arsya mengambil tissue yang tak jauh berada di dekat mangkok ramennya dan mengelap sudut bibir Nissya yang belepotan akan kuah ramen. Nissya diam terpaku dan menatap Arsya bingung.

"Cepet abisin. Habis ini kita pulang. Aku masih banyak kerjaan di kantor." Nissya hanya memanggutkan kepalanya dan kembali melanjutkan makannya.

Bipolar! Kadang ngeselin kadang bikin melting...iya bikin melting...

--------------------------------------------

Thanks yaaa yg udah vote di part sebelumnya. Aku need minimal 100 vote untuk part ini biar tambah semangat lanjut next partnya hehe thengchuuuu💕

Crazy MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang