Hearbreak 3

3 0 0
                                    

tok...tok...tok...

terdengar di luarsana ada yang mengetuk pintu kamar yang bernuansa merah muda dan biru itu, sembari tersenyum dibalik pintu mbak imah memanggil tuan dari kamar itu.

" dek, ayo turun sarapan, nyonya sama tuan udah nunggu di meja mak-.."

belum sempat melanjutkan kalimat itu, gadis berseragam itu sudah membuka pintu kamar lebar selebar senyuman nya. itu lah yang membuat mbak imah selalu senang melihat gadis cantik itu. sedari kecil ify di rawat oleh mbak imah, tapi tak ada yang berubah dari gadis itu, selalu ceria, selalu tersenyum. walaupun mbak imah hanya seorang pengasuh bagi ify, tapi mbah mah sudah menjadi bagian dari keluarga bagi ify. dalam suasana apapun mbak imah selalu mendengarkan ify, menemani ify saat kedua orang tuanya bekerja keluar kota dan tak jarang juga keluar negri.

" Pagi mbah imah, kok pagi ini mbak imah jelek banget siiiiiih, gemesh deh "

" mbak imah mah, cantik nya ntar kalo adek ada maunya"

" hehe kok tau aja sih mbak imah " ucap ify sambil menoel noel perut besar mbak imah

lalu tampak senyum mbak imah, melihat kamar ify yang tampak sebenarnya masih berantakan, tapi mbak imah tau, pasti ify sudah berusaha merapikan kamar nya, karna masih terlihat sedikit tidak rapi, akibat selimut yang lipatan nya tidak simetris ( wkwkwkwkw ) lemari baju yang terbuka dan memamerkan lengan baju yang kejepit, karna di pksa masuk.

" aduh dek, kok di rapiin sih kamar nya, kan mbak imah jadi g ada kerjaan" walaupun hanya untuk membuat hati ify senang mbak imah memujinya, karna bagaimana pun mbak imah tak pernah tega untuk mencela perbuatan ify, karna mbak imah tau ify sudah berusaha semampunya, meskipun nanti mbak imah mesti ke kamar ify lagi, untuk berberes beres kembali.

" kan ify mandiri, biar nanti kalo ify kuliah, ify g perlu bawa mbak imah"

" loh kok mbak g di bawa dek? " ucap mbak imah pura pura sedih

sambil nyengir ify  gadis itu ngomong " soalnya mbak imah berat "

sambil tersenyum menertawakan mbak imah, ify turun ke lantai 1, ke tempat ia biasa sarapan bersama keluarga kecil nya yang bahagia. Ada papa dan bunda nya yang duduk berdampingan di meja makan, ada daren si sulung dan si tampan dio kakak ke dua ify.

" hallo guys, welcome bak to my youtubr chanel.."

sontak suara itu membuat semua mata mellihat ke arah sumber suara, yang pasti saja akan turun ify. selalu saja ada kalimat yang dia ucapkan saat turun tangga di pagi hari membuat pandangan tertuju padanya.

sambil geleng geleng dio melihat adik bugsu nya itu yang dari tadi nyengir.

" yap guys, sekarang kita lagi diiiii.... di.... di......" ucap dio dengan entengnya

" BIASALAH "

memang keluarga kecil yang bahagia, di pagi hari saja sudah mendapat hiburan dari anak anaknya.

" ih adek, bajunya makin sempit aja, makin gendut nih" ejek daren

" eh eh eh enak aja, ini tu lagi trend tauk, kan udah kmren cupu cupu nya 2 tahun kemaren, sekarang mah ify udah jadi senior, gpp lah nakal nakal dikit, kasian mama g pernah ke sekolah, hehehe.."

penampilan nya dengan seragam sekolah memang tidak mengurangi kecantikan nya, rambut  blonde kikinian yang di gerai, baju dan rok yang khas anak gaul sekarang kontras dengan kulit putih dan tubuh tinggi semampai bak model proposional. tapi yaaa memang tetap saja ia yang paling pendek di antara semua kakak nya, ia terlihat tinggi ya karna tubuhnya yang ramping dan sepatu nya yang sedikit tinggi, tapi tapi tapi ify termasuk wanita yang tinggi di antara teman teman nya.

" ify pagi ini ke sekolah nya g bawa mobil dulu yaa..."

" HAH.........? "

" kok hah sih sayang? "

" emang nya mobil bunda mana? mobil ify kan kecil, masa bunda arisan bawa mobil ify"

" bukan arisan sayang, tapi pagi ini, ify bakal di jemput sama.....

HearbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang