19. A Night To Remember

879 105 30
                                    

nb : chapter yang panjang dan cukup penting, tapi aku jamin kalian gak akan bosen dengan chapter ini karena.... hehehe prepare yourself 🤭

Oh iya, sambil dengerin lagu di mulmed biar lebih nge feel ya 😙

Menikah selalu ada dalam bucket list hidup Yunho, memang bukan diurutan pertama (karena diurutan pertama bucket list Yunho adalah menikmati caviar di Prancis), namun ia selalu antusias ketika membahas pernikahan.

Yunho selalu ingin menikah, impiannya saat di sekolah menengah atas adalah melangsungkan pesta pernikahan dengan konsep garden party dengan Tom Holland sebagai suaminya.

Yang Yunho tahu hal itu sangat mustahil.

Dulu, Yunho berpikir bahwa menikah itu hanya sekedar berciuman dialtar, berdansa dengan partner hidupmu, lalu melakukan 'kegiatan' malam pertama.

Tapi ternyata, Yunho salah.

Setelah Mingi melamar Yunho, mereka sepakat menikah empat bulan setelahnya. Terlalu cepat terutama bagi Yunho, Mingi menawarkan apakah harus diundur beberapa bulan lagi namun Yunho bersikeras bahwa ia akan baik-baik saja. Mereka akan baik-baik saja.

Keduanya meminta teman-teman terdekat alias grup gosip--termasuk seorang Park Seonghwa--untuk berkumpul di kedai kopi milik San. Mereka sempat kebingungan sampai akhirnya Mingi dan Yunho mengeluarkan enam amplop undangan di atas meja.

"Kami akan menikah." Mingi memperjelas karena melihat keenam wajah temannya yang kebingungan.

Wooyounglah yang pertama kali bersorak, memeluk Yunho dan Mingi secara bergantian.

"Selamat! Selamat!" Wooyoung mengecup singkat pipi Yunho, membuat Mingi mendelik melihatnya.

"Bukankah kemarin kalian bertengkar? Kenapa sekarang tiba-tiba ingin menikah?" Tanya Jongho.

"Heol, mereka memang sudah waktunya menikah!" Balas Yeosang kemudian memeluk Yunho, "Congrats, I'm so happy for you two."

Yunho menggumamkan terima kasih hingga kemudian pandangannya jatuh pada Seonghwa. Lelaki Park itu tersenyum, indah sekali, ia bangkit lalu memeluk Yunho dengan erat.

"Selamat, Yunho."

Yunho balas memeluk Seonghwa.  Temannya. Sahabatnya.

"Aku tebak, kau sudah menaklukan hati kedua orang tua Mingi?" Tanya Seonghwa dengan kedua alis dinaikturunkan.

"Yunho langsung membuat orang tuaku luluh," Mingi berucap dengan bangga, "Ibuku langsung menyukainya ketika aku membawa Yunho ke rumah. Mereka mengobrol lama sekali, aku sampai diabaikan."

San berdecih melihat raut wajah Mingi yang sedang memanyukan bibirnya, menatap Yunho seakan meminta dikasihani.

"Bagaimana konsep pernikahan kalian nanti?" Hongjoong buka suara setelah sekian lama menutup mulut.

"Pemberkatan di gereja lalu dilanjut dengan pesta kebun, semuanya permintaan Yunho."

"Oh satu lagi!" Yunho berseru, "Kalian semua akan menjadi groomsmen."

Kelima pria itu bersorak, kecuali Seonghwa. Ia mengerjap sambil menatap Yunho dan Mingi bergantian.

"Aku termasuk?"

"Tentu saja," Yunho mengusap telapak tangan Seonghwa perlahan, "Kau bagian dari kami sekarang."

Begitulah kejadian ketika Yunho dan Mingi memberitahu teman-temannya. Menggelikan ketika diingat, tetapi saat melihat mereka berjejer dengan jas berwarna biru tua membalut tubuh masing-masing, Yunho tersenyum. Ia memegang lengan ayahnya, berjalan di altar dengan amat percaya diri.

PLAYING WITH FIRE ; YunGi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang