Bab 1 - Permintaan

2 3 0
                                    

Ku pikir, berakrab ria dengan sahabat Mama sedikit menguntungkan ku--sering ditraktir belanja, diberi hadiah-hadiah imut, juga mendapat banyak ilmu tentang kehidupan yang tidak bisa ku dapat dari teman sebaya. Namun, apa jadinya jika Mama dan Bunda--panggilan akrab ku untuk sahabat Mama berencana menjodohkanku dengan anak bungsunya? Apakah aku bisa langsung menolaknya?

Tidak! Aku tak memiliki keberanian untuk langsung menolak, alih-alih langsung menerimanya dengan lapang dada aku malah mencoba untuk sedikit mengulur waktu.

"Tujuh hari lagi ya Bunda jawabannya. Kaureen butuh waktu untuk memikirkannya."

"Kenapa harus lama berpikir? Bukankah kamu sudah kenal dengan anak Bunda?"

Aku hanya bisa tersenyum atas desakan persetujuan ini. Ku pikir, kedepannya akan lebih rumit jika aku terus mengulur waktu seperti ini. "Iya, Kaureen sudah mengenalnya sebagai kakak kelas Kaureen disekolah. Namun Bunda, Kaureen tidak pernah mengenal Kak Kafie secara pribadi. Yeah memang kita pernah berbincang, tapi itu dalam ranah kebutuhan--kebutuhan antara Ketua Osis dengan orang yang suka salah tonjok. Apa sampai disini Mama dan Bunda mengerti apa maksud Kaureen?"

"Kamu berniat menolaknya?" kata Mama yang langsung membuatku terdiam. Bagaimana bisa Mama mengetahui niat terselubungku? batinku.

"Tidak, hanya saja--"

"Oke lah tujuh hari. Mama tunggu jawabanmu." Putus Mama santai. "Kamu tahu bukan jawaban apa yang ingin Mama dan Bunda dengar?"

Aku hanya mengangguk lemas. Sekaras aku berusaha dan mencoba mengalihkan, ku pikir usahaku akan sia-sia. Satu solusi, aku harus menemui Kak Kafie dan membuat rencana gila untuk menentang perjodohan ini.

☆ ☆ ☆

18 : 29
Magelang, 31 Maret 2021

Jangan lupa like dan commennya yaa! ^^

Kaureen's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang