🍁 Part 49 🍁

27 3 0
                                    

Happy Reading











🍁











Mark terdiam mendengar pengakuan itu, ia mematung. Membiarkan Herin pergi dari hadapannya.

Herin benar-benar terlihat tidak peduli, ia masuk kekamarnya dan membersihkan diri. Ia tidak punya waktu untuk memikirkan perasaan Mark sekarang, dirinya sudah cukup kesal dengan ancaman dan kata-kata Yiyang yang menyuruhnya untuk pergi dari kehidupan Winwin.

“Syukurlah kau baik-baik saja.”

Mark kembali mengucapkan kata-kata itu. Sakit rasanya, Mark tidak tahu lagi harus berbuat apa. Semua rasa khwatir dan ketakutannya sirna sudah, malah berubah menjadi rasa sakit yang menancap di hatinya.

Apakah Herin tidak pernah berfikir sedikitpun tentangnya? apakah Herin tidak sadar jika selama ini Mark berusaha untuk membuka hati Herin untuknya, setidaknya membuat Herin sadar jika mark menyukainya.

Mark cukup kuat untuk beradu fisik, namun jika berhubungan dengan perasaan dirinya sangat lemah.

“Apa yang kau lakukan disini? Malam ini giliranku, Pergilah!”

Herin membangunkan Mark dari rasa lelahnya setelah mendapat serangan mental dari gadis itu.

“Aku akan tidur disini, kau didalam saja. Aku tidak ingin kau demam lagi,”

Mark tidak ingin pergi, bahkan ia menutup mata dengan lengannya.

“Tidak, Hari ini giliranku, cepat pergi sekarang juga!” teriak Herin, membuat mark Memindahkan tangannya dan bangkit dari tidurnya.

Mark berdiri dan mengambil selimut yang ada ditangan Herin “Masuklah, aku serius dengan ucapanku” Mark kembali merebahkan tubuhnya, ia tidak ingin berlama-lama berdebat dengan Herin, untuk saat ini mark tidak memiliki bahan dan energi lagi.

Kenyataan yang baru saja diterima Mark membuat tubuhnya Lelah seketika. Saat dirinya mengkhawatirkan Herin, ternyata Herin tengah bersenang-senang Bersama kekasihnya.

Sementara mark, ia harus membawa rasa khawatirnya dan membagi pikirannya untuk gadis yang tidak pernah sama sekali meluangkan waktu untuk memikirkan mark. Setidaknya menghargai mark sebagai suami nya.









🍁












“Gommawoo”

Wajah Haechan berseri-seri saat Hina membawakan sarapan untuknya.

“Kesukaanku….”  Haechan melahap makan itu seperti anak kecil.

”  Haechan melahap makan itu seperti anak kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“mmmmmmmmmmmmmmmm”

Lihatlah, bahkan dirinya bergumam saat mengekspresikan rasa dari makanan itu. Sepertinya Haechan sudah kembali, lihatlah, bahkan ia  bertingkah seperti anak kecil yang baru saja diberi permen oleh ibunya.

Broken Home  [HIATUS]Where stories live. Discover now