"..operasi telah selesai. pasien mungkin akan lebih sering merasa lemas, oleh karena itu, jangan biarkan pasien melakukan hal yang terlalu berat. saya permisi."
tanpa sadar, sunoo selalu memasang senyuman lebarnya setiap kali mengingat ucapan sang dokter setelah proses operasi sunghoon selesai di lakukan. sebuah kotak kue kecil serta botol air mineral berada dalam genggaman kedua tangannya.
mulai saat ini, sunghoon diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan selain bubur yang telah di sediakan oleh pihak rumah sakit. maka dari itu sunoo membelikan sebuah kue kecil untuknya juga sunghoon di siang hari ini.
pintu ruangan ia buka secara perlahan. takut-takut sang kakak terbangun karena mendengar suara pintu yang terbuka. sunoo mendudukan dirinya pada kursi yang berada tak jauh dari ranjang sang kakak. memandang wajah sunghoon yang sama persis seperti tokoh pangeran pada animasi kesukaannya.
sunoo yakin, sunghoon dan sosok pangeran kesukaannya memiliki karakter yang sama. keduanya sama-sama kuat dan mampu bertahan meskipun keadaan tidak mendukung keduanya.
kini jemari sunoo perlahan mengganggam tangan sunghoon yang terasa dingin saat bersentuhan langsung dengannya. dilihatnya wajah sunghoon yang semakin pucat juga keringat dingin yang mengalir di sekitar dahinya.
sepertinya sunghoon mengalami mimpi buruk dalam tidur siangnya.
sunoo meraih sebuah lap yang terletak pada meja samping kursi tempat dimana ia duduk. dengan telaten sunoo membersihkan seluruh keringat yang terus berjatuhan pada dahi sunghoon.
senyuman lebar sunoo perlahan luntur ketika tangan sang kakak terasa semakin berat seakan tidak bertenaga. batinnya berteriak panik dan segera menekan tombol darurat guna memanggil para dokter untuk memeriksa keadaan sunghoon saat ini.
tubuhnya bergerak mundur menjauhi ranjang yang kini dipenuhi oleh dokter serta beberapa perawat disana. air matanya jatuh, isakan pelan mulai terdengar.
tidak ada salahnya bukan jika selama ini sunoo berusaha tidak peduli dengan takdir yang tuhan siapkan untuk dirinya?
sunoo tau alasan mengapa sang kakak selalu berdoa di sepertiga malam. sunoo tau jika akhir-akhir ini sunghoon selalu mogok makan karena indra pengecapnya mulai tidak berfungsi seperti sedia kala. sunoo tau sunghoon terus menahan rasa sakitnya saat ia bermain bersamanya.
sunoo tau.
tetapi sunoo selalu berusaha untuk tidak peduli meskipun setiap kali tatapannya bertemu dengan wajah lesu sunghoon, rasa tidak pedulinya berubah menjadi rasa was-was.
akankah.. sunoo kembali kehilangan sosok orang yang ia sayang? sama seperti apa yang ia alami saat sang ibunda masih dapat membawa sunoo dalam peluk hangatnya?
bersambung..
ps. pasti sebagian dari kalian mikir kalau sunghoon bentar lagi di panggil yang maha kuasa. nGAKU AYO!!
ngga kok, guys santai. yuk tarik nafas dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
pahit
Fanfiction☾ tentang aku, takdir pedihmu, serta alunan syahdu yang menjadi pengantar kita menuju sebuah perpisahan. - sunsun enhypen (✓) ! peringatan: bukan ceritera mengenai roman para lelaki. [ selesai // short story ] ©puppy-ming 2O21