part 2

23 0 0
                                    

Di sebuah mall seorang gadis sedang melihat lihat kacamata yang ingin dia beli di salah satu toko di mall.
Gadis itu adalah Hanna, dia datang ke mall bersama temannya Mona.

"Coba kalau yang ini mbak" tunjuk Hanna ke kacamata yang satunya.

Hanna melihat pegawai tokonya memasukan kembali kacamata di tempatnya.

"Eh bentar bentar mbak, jangan dimasukin dulu soalnya saya mau ngebandingin" ucap Hanna.

"Babe" panggil Mona.

"Hm?

"Menurut Lo syal ini gimana? It's a cute?" Ucap Mona.

"Kayak nyokap Lo banget sih" canda Hanna.

"What"

Hanna mengambil kacamata pilihannya dan mencobanya.

"Wow, nah ini gimana" tanya Hanna pada Mona.

"Ouhh, I really like those glasses, how much they cost?

"3,5 juta"

"Murah, beli aja" jawab Mona santai.

Hanna pun tersenyum dan memakai kembali kacamata itu. Dan dia tak sengaja melihat Sabrina teman lamanya yang sedang memilih baju baju di toko itu.

"Eum, bentar ya mbak" ucap Hanna dan meninggalkan toko kacamata.
Hanna pun berjalan menghampiri Sabrina.

"Eh, kok Lo ada di sini?" Tanya Hanna pada Sabrina. "Sabrina, shoping? Seriously? Bukannya Lo lagi sibuk magang di kantor gubernur"

"Huft" helaan nafas Sabrina.

"Terus habis itu les bahasa Perancis"

"Gua udah lulus bahasa Perancis" ucap Sabrina. "Pardon (permisi), gua sekarang lagi les bahasa spanyol, Muchas gracias (terima kasih banyak)" bangga Sabrina.

"Damn you to girl" ucap Hanna sambil tersenyum bangga pada sahabatnya.

"Ya, Lo tau lah gue, kalo gue sibuk gue Aksis."ucap Sabrina.

"Terus sekarang Lo sempet sempetmya shopping" cand Hanna.

"Iya, tapi nggak tiap hari shopping kayak Lo han"

"Yaa, Lo tau gue lah" mereka sama sama tertawa.

"Lo inget nggak, waktu allisha bilang kalau rahasia itu bikin kita Deket?" Ucap Sabrina .

Hanna pun mengangguk. "Ya"

"Menurut gue malah sebaliknya" ucap Sabrina.

"Oh yah btw lagi ada acara Apa nih?" Hanna mengalihkan pembicaraan.

"Family dinner. Melissa mau kenalin tunangannya"

"Wow, Miss perfect udah ketemu sama mister perfect"canda Hanna.

"Katanya sih calon dokter, everybody is happy"

"Okey berarti kalo gitu Lo harus pilih baju yang menarik perhatian"ucpa Hanna sambil memilih-milihkan baju untuk Sabrina.

"Ntar gw lebih cantik lagi dari pada Melisa, males banget"canda Sabrina sambil memilih milih baju.

Setelah Hanna mendapatkan bajuu yang bagus dia memberikan nya kepada Sabrina. "Jangan dia Mulu yang menang, baguskan"ucpa Hanna memberikan baju kepada Sabrina.

"Yaudah,bye" ucap Hanna. Sabrina pun Hannya tersenyum.

Hanna sedang berjalan keluar dari toko itu. Dia sengaja tidak membayar kacamatanya. Sebelum dia sampai di pintu utama terdengar ada pegawai toko yang memanggilnya.

"Dek" ucap pegawai itu. Hanna pun mempercepat langkahnya dan pura pura tidak dengar tapi pegawai itu terus mengikutinya.

"Dek" pegawai itu menghampiri Hanna yang sudah keluar dari toko itu. Hanna pun pura pura tidak terjadi apa apa.

"Oh iya kenapa"

"Tasnya ketinggalan" ucap pegawai itu.

"Huft" Hanna menghela napasnya. "Makasi ya mas"

"Iya sama sama dek"

Mona yang melihat itu menghampiri Hanna "huft"helaan napas Mona. "Gila gua kira Lo ketauan tau nggak"

Hanna hanya tertawa "bagus tuh syal Lo" canda Hanna karena syal itu curian Mona.

"Kacamata Lo bagus juga gua liat liat" balas Mona. Mereka tertawa bersamaan dan meninggalkan toko itu.

-----

Di kampus...

"Bye" ucap Aria yang akan turun dari mobil papanya.

"Aria, tunggu" papa Aria menaham tangan Aria. "Papa nyesel, nyesel banget. Dan ini pastinya akan bikin papa nyesel seumur hidup, papa cuma berharap suatu saat nanti kamu bisa memaafkan papa"ucpa papa Aria.

"Semoga aja ya pa, Aria juga maunya gitu"ucap Aria singkat lalu keluar dari mobil.

Aria menatap kepergian mobil papanya dan kembali teringat masa lalu dimana papanya berselingkuh.

Flashback on...

"Alisha"

"Aria" panggil Mona pada mereka. Mona yang dulunya culun dan gak punya teman.

"Hai guys!" Panggil Mona dari jauh.

"Gk tungguin aja kasian juga" ucpa Aria.

"Oh my God get away you lozer"ucap alisha pada Mona. Dan mereka meninggalkan Mona.

"Kita tinggalin biarin aja, gajelas tuh orang" ucap alisha

"Hey ar, sorry it's dad you that car" ucap allisha.

Aria pun berhenti karena melihat mobil papanya.
Aria melihat dari jarak jauh papanya sedang berciuman dengan wanita lain.

Flashback end...

"Aria"panggil seorang gadis di belakang Aria.

Aria pun menengok kebelakang. Dan betapa kagetnya dia melihat siapa yang ada di belakangnya.

"Hey, Ema" ucap Aria lalu berpelukan dengan sahabat lamanya itu.

"How are you, wait, look at you" ucap Aria.

"I'am good" ucap ema.

"Aria, gua udah lama gak ketemu Lo sih, sebentar terakhir kali gue ketemu Lo rambutnya masih pink kan"

"Hahah itu kan jaman gue puber, jaman bokap gue bilang  Aria boleh jadi siapa aja tapi gue belum tau jadi siapa", ucap Aria.

"So how your parents, and your brother miko" tanya Ema.

"Baik kok, kalo Miko masih di Jakarta, selesai SMA dulu baru balik kesini dan dia di asrama sekarang" ucpa Aria.

"Oh ya?"

"Ya"

















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pretty little liarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang