Setelah menempuh perjalanan udara selama belasan jam, akhirnya Ayaka bisa kembali menginjakkan kaki di tanah air. Meski hari sudah gelap, ia masih bisa merasakan udara panas khas Indonesia menerpa tubuhnya.
"Ayaka"
Suara nyaring yang sangat familier terdengar ketika Gadis bertopi dengan balutan sweater putih keluar dari pintu kedatangan internasional bandara Soekarno-Hatta.
Ayaka mengangkat kepalanya dan terkejut begitu melihat sosok yang tengah menanti kedatangannya. Ia bergegas menarik koper besarnya seraya mempercepat langkah kakinya.
"Welcome back to Indonesia"
Ayaka kembali terkejut dan tubuhnya nyaris limbung ketika orang itu memeluknya secara tiba-tiba.
“genki desuka?”
“mmm genki desu”
"Aaa gua kangen banget sama lu Ay."
"Aku juga rindu kamu tha" Balas Ayaka mempererat pelukannya.
Lahir di London dan tumbuh di Jepang membuat Ayaka tidak terbiasa menggunakan sapaan khas ibu kota gua-lu. Ayaka lebih nyaman menggunakan aku atau saya seperti yang diajarkan oleh ibunya selama ini. Terkadang Ia juga masih sering berbicara menggunakan bahasa Jepang dalam kegiatan sehari-harinya.
Meski begitu, Indonesia bukanlah negara asing bagi Ayaka. Sejak kecil, ia sudah diperkenalkan pada budaya Indonesia. Ayaka juga sudah pernah mengunjungi beberapa kota besar di nusantara ini. Seperti Bali, Lombok, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta dan tentu saja Bandung, kampung halaman sang ibu.
"Eh tunggu dulu," Ayaka melepaskan pelukannya. "kok kamu tahu aku pulang hari ini?"
Agatha menghela nafas, perempuan itu menatap sebal Ayaka. "Tante Juli yang kasih tahu. Jahat lu, pulang nggak ngabarin gua". gerutunya.
"Sorry. But, thank you Atha udah mau jemput aku" Ayaka kembali memeluk sahabatnya itu.
"It's okay. Kasian gua sama Pak Mukhlis kalau harus jemput lu sendirian tengah malam gini. Iya kan pak?" Tanya Agatha.
"Iya neng" jawab Pak Mukhlis yang sedari tadi berdiri menyaksikan kedua sahabat itu melepas rindu. "Neng Aya, sini saya bantu bawa kopernya."
"Makasih pak"
Pak Mukhlis adalah supir pribadi mamanya yang sudah bekerja sejak lama. Sebelum keluarganya pindah ke Indonesia, beliau bekerja untuk keluarga sang ibu di Bandung.
"Ayo pulang, Tante Juli sudah masak banyak untuk menyambut putrinya yang baru pulang dari Belanda," Agatha kembali bersuara. "nyokap gua juga ikutan heboh, tahu lu pulang hari ini Ay."
Mendengar hal tersebut, tubuh Ayaka yang semula sudah lelah kembali bersemangat. Salah satu yang Ayaka rindukan dari Indonesia adalah kulinernya yang mampu memanjakan lidah. Apalagi masakan khas rumahan yang penuh dengan kehangatan. Ah Ayaka jadi sudah tidak sabar.
Indonesia aku kembali.
***
Genki desuka? => apa kabar?
Genki desu => kabar baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
FanfictionDunia tiba-tiba tampak lebih hangat, lebih cerah, dan lebih ramah ketika aku bertemu denganmu.