"Chik makan yuk, udah jam makan siang nih"
Chika melihat jam kecil di meja kerjanya. Sudah jam 12:17 waktu siang, pantas perutnya mulai keroncongan.
"gofood lagi gak ?" tanya Chika.
"Gak dulu deh, gue pengen cobain nasi kepal di cafetaria bawah. Katanya enak loh" saran dari Dey.
Tanpa berfikir panjang, Chika mengikuti saran Dey. Dia juga penasaran ingin mencoba nasi kepal yang sering menjadi pembicaraan para tetangga dari cubiclenya.
Chika dan Dey turun ke lantai dasar, melewati receptionist mereka berjalan menuju arah barat tempat dimana cafetaria berada. Suasana ramai menyambut mereka, maklum sudah memasuki jam makan siang sudah pasti para budak-budak korporat merefresh kembali tenaga di tengah hari.
"Astaga Dey, kapok banget makan disini kalo rame begini" keluh Chika sambil membawa nampan berisikan nasi kepal miliknya dan Dey.
"Yaa anggap aja deh pengalaman anak baru" kata Dey sambil mencari-cari tempat duduk yang masih tersisa.
"Eh itu ada tempat kosong" Dey menunjuk satu arah di sudut ruangan dimana ada tempat yang tersisa kira-kira muat untuk 2 orang.
Chika melotot ngeri ke arah yang dimaksud Dey. "Gila ! Yang bener aja"
Belum sempat Chika protes, Dey berjalan terlebih dahulu meninggalkan Chika yang kesusahan mengejarnya.
"Ce, gue numpang ye dimari" kata Dey dengan sedikit logat betawi.
Fionya tersenyum menyambut kedatangan mereka. "Eh boleh kok gakpapa, kebetulan aku juga sendiri disini"
Dey langsung duduk dengan santai, berbeda dengan Chika yang terlihat canggung. "Udah gakpapa, inikan jam makan siang ce fio gak bakalan ngomel-ngomel diluar jam kerjanya" kata Dey santai.
Fionya melihat Chika seperti masih kerasa canggung berinteraksi dengannya. "Gakpapa kok chika, inikan bukan jam kerja kalau samaku santai aja" kata Fiony dengan senyum yang manis.
Dey langsung mengambil makanannya. Sebelum makan Dey berdoa sebentar. "Ya Tuhan doa yang kemarin, Amin" dan Dey pun langsung melahap makanannya.
Fiony tertawa melihat tingkah konyol Dey, dia seperti sudah terbiasa melihat kelakuan Dey yang kadang diluar nalar pikiran.
"Maklum yah Chik, emang Dey anaknya begitu. Otaknya udah geser 10 derajat pas bayi"
Chika tersenyum saja menanggapinya. Dia pun melahap nasi kepal yang sedari tadi sudah menggugah seleranya.
Enak juga
Batin Chika saat merasakan nasi kepal hangat itu masuk kedalam mulutnya.
Chika menikmati makan siangnya sambil mendengar pembicaraan Dey dan Fiony.
"Pacar lo mana ce ? Tumben gak kemari" Tanya Dey akrab.
Fiony menujuk kotak makan disebelah kirinya. "Pergi lagi dia, mampir kemari cuman buat antar bekal buatan nyokapnya doang" Fiony berbicara sambil memainkan ponsel, seperti sedang berbalas pesan.
"Gaya bener tuh orang, paling kemari cuman buat numpang wifi sama genitin pegawai disini" cibir Dey.
Fiony mengindikan bahu. "Kalo berani genit udah aku gadai dia di pasar loak"
Chika yang tak tahu menahu tentang siapa yang dimaksud hanya bisa diam mendengar pembahasan 2 saudari tersebut.
.
.
.
.
.
.
.Ahh iya, Chika belum menjelaskan tentang nasib interviewnya kemarin. Pada akhirnya Chika diterima di perusahaan ini bersama dengan Dey. Sudah memasuki hari ketujuh Chika menikmati hari-hari barunya sebagai seorang corporate slave. Bangun di pagi hari, duduk depan komputer, makan siang, duduk lagi depan komputer, pulang kerja dan tidur. Aktivitas monoton yang menggantikan aktivitas dulunya sebagai rakyat mageran yang hanya rebahan sambil nonton drama terbaru.
YOU ARE READING
Venus Meet Neptunus
FanfictionApa yang akan terjadi apabila Planet Venus dan Neptunus bertemu ? Tentu akan terjadi sebuah kekacauan maha dahsyat yang mungkin menjadi kiamat bagi bumi. Namun, apa yang terjadi apabila sepasang mantan kekasih bertemu kembali setelah lama terpisah...