Mengetahui

869 124 11
                                    


2252 Word













Saat ini norman dan ray sedang berdiri di depan wastafel guna untuk mencuci piring dan memikirkan bagaimana rencana selanjutnya.

"Anak-anak sangat menyukai nya," ucap norman di sela-sela kegiatan mereka.

"Ya, bagaimana cara mengalahkan 2 orang yang sangat mereka sukai?" ray.

"Tentang itu, masalah terbesar kita adalah kalau mereka melaporkan kita ke iblis. Kalau kita lari, mereka pasti akan mengejar kita," jelas norman.

"Hanya ada satu cara untuk menghentikannya. Kita harus membunuh mama dan suster,"

Terjadi keheningan sebentar, mereka saling menatap dengan tatapan menajam dan tatapan bingung. Merasa ada seseorang di belakang mereka berdua, lalu mereka berdua menengok ke belakang menemui krone yang sedang berdiri dengan senyumannya.

"Norman dan ray. Ya?" tanya krone.

"Ya-"

"Aku dengar nilai tes kalian sempurna ya?"

"iya-" norman.

"Hebat sekali, senang bertemu kalian aku harap kita bisa akrab ya," ucap krone sambil menjajarkan tinggi nya dengan mereka.

"Lalu, dimana anak itu? Kenapa tidak ikut makan malam?" tanya krone disela bersalaman dengan mereka.

Ray yang mengerti langsung menatap krone tajam lalu melepaskan tangannya dari salaman krone, sama halnya dengan norman.

"Jauhi dia, kau tidak boleh mendekati nya!" ketus norman.

"Heh? Padahal dia anak yang imut loh, bahkan aku ingin berkenalan dengan nya,"

"Tidak, kami tidak mengizinkan mu untuk berkenalan dengannya." ray menatap krone lebih tajam.

"Jahatnya, baiklah aku akan mengajak berkenalan dengan nya sendiri," ucap krone dramatis lalu ingin meninggalkan mereka berdua.

"Jangan pergi ke kamarnya, atau ku bunuh kau!" ucap ray dan norman menatap krone dengan tatapan seperti mata elang.

Krone yang melihat itu diam seketika, lalu pergi meninggalkan mereka dengan santai nya. Setelah itu lalu ray dan norman melanjutkan pekerjaan nya kembali.

"Apa dia mendengar kita?" ucap ray berbisik.

"Tidak, sepertinya tidak. Menurut ku dia tidak cuma datang untuk mengawasi kita," norman sama hal nya berbisik.

"Apa maksudmu?" tanya ray.

"Cara melihatnya berbeda. Dia mungkin mencurigai kita, anak yang paling tua," norman.

"Dari mana dia dapat informasi itu?"

"Sudah jelaskan? Dari mama,"jawab norman.

"Jauhkan (name) darinya, aku tidak sudi mereka berdua akrab," ucap ray menekan kata 'sudi'.

"Ya, itu harus. Aku juga tidak mau dia menyentuh (name) lagi," setuju norman.

Emma pov

Saat ini aku sedang berada di ruang bayi, hanya aku dan gilda yang sedang ada disini. Aku memeriksa seluruh tubuh carol dan respon yang diberikan carol hanya tertawa seakan seperti sedang di gelitikin.

"Berpikirlah dari sudut pandang musuh,iblis tidak akan memakan alatnya. Berarti alat itu pasti akan berada di tempat yang mudah di
lepas-"

"Emma aku-"

"Tapi dimana?" tanya ku.

"Ingin bertanya sesuatu, malam itu-"

Aku meletakkan carol yang sudah tertidur di ranjang nya, lalu memeriksa di area belakang telinganya.

Survive  ||The promise neverland x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang