Kali ini para perempuan dikediaman ailard sedang sibuk membagikan berkat untuk orang-orang yang datang diacara pengajian ini.
Ya, mereka mengadakan ini katanya untuk berdoa agar acara pernikahan ailard dan freyya akan lancar besok. Lagi-lagi freyya merasa tak enak dengan keluarga ini, lagi-lagi ia menyusahkan. Padahal dengan harus menikah dengan ailard saja freyya yakin bahwa itu sangat menyusahkan bagi mereka.
Namun nyatanya pemikiran nya salah, justru keluarga ailard menyambut hangat dirinya untuk masuk kedalam keluarga ini, membuat nya merasa seperti dikeluarga sendiri.
Ah, dulu ini adalah hal yang paling ia rindukan. Namun sekarang entah mengapa, masih ada rasa sedih yang tersisa sedikit mengingat bahwa ini bukan nya keluarga kandung nya.
"Heh jangan bengong!" Seru Tante Ika.
Freyya mengerjap lucu.
"Ah iya maaf Tante"
"Ambilin 5 lagi Frey, didepan masih kurang ternyata."
"oke tan"
Freyya berjalan kearah meja makan, ia mengambil 5 plastik berkat sekaligus. Dengan cepat ia memberinya kepada Tante Ika.
Melihat ruang depan yang sudah kosong dari para tamu, freyya dan Tante Ika mendesah lega. Tante ika duduk di karpet sembari menyandarkan dirinya ke tembok.
"Aduh cape juga ya huh" Tante Ika mengusap dahi nya yang berkeringat menggunakan jilbab yang dipakainya.
"Maaf ya Tante freyya ngerepotin" lirih freyya.
"Gapapa Frey santai aja"
Ailard datang dari luar dengan membawa tote bag ditangan nya. Ia menggunakan kain sarung, koko berwarna putih dan peci berwarna hitam.
"Nih frey buat lu" ailard menyodorkan Tote bag itu kepada freyya yang duduk dikarpet.
"loh?dari siapa?" Heran freyya.
"dari tetangga sebelah, katanya besok dia gabisa dateng ke acara nikahan kita. Jadi ngasih hadiah nya sekarang." Jawab ailard. Baru saja freyya ingin mengucapkan terimakasih namun ailard sudah berjalan cepat ke kamarnya.
Tak lama setelah itu, suara tangisan Zain terdengar. Tante Ika berdiri dengan terburu-buru.
"Freyy kamu ke kamar aja ya, yang beresin biar para pekerja dirumah ini aja" ucapnya tanpa menoleh kearah freyya.
Freyya mengangguk walaupun tau bahwa Tante Ika tak akan melihatnya. Ia memperhatikan punggung Tante Ika yang makin lama makin hilang wujudnya.
"ribet juga ternyata jadi ibu" ujarnya kepada diri sendiri.
"Udah ah mending ke kamar."
Ia beranjak dari tempat nya lalu berjalan ke arah kamar. Saat melewati kamar ailard tak sengaja telinga nya mendengar suara ailard yang kini sedang belajar mengucapkan kalimat hijab qabul.
Namun freyya dengan cepat berlalu masuk kekamarnya. Mencegah agar hatinya tak jedag-jedug tak karuan karna mendengar namanya akan disebut dalam kalimat itu.
Hari ini hari yang panjang, dan ia sangat kelelahan. Ia tak bisa membayangkan bagaimana capenya hari esok. Yang harus berdiri seharian.
Ia membuka jilbab yang ia pakai tadi untuk pengajian, lalu masuk kedalam kamar mandi. Mungkin rendaman air hangat di bath up akan membantu merilekskan tubuhnya.
Beberapa menit kemudian ia telah selesai dengan ritual mandinya. Mengenakan baju piyama doraemon miliknya yang tadi mamah nya bawakan didalam koper besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiya
Ficción GeneralGadis berparas cantik yang membuat lelaki manapun melirik. Dengan segala kehidupan semu nya, ia menjalani nya dengan tabah. Namun apa jadinya jika ternyata ia mendapatkan suatu masalah yang membuat nya harus membuat janji suci dengan seseorang? Ap...