Ketika pulang sekolah, Yuna, Lia, dan Chaeryeong memutuskan akan mengabiskan waktu bersama dan pergi untuk makan es krim. Yuna bercerita tentang hubungannya dengan Chaeryeong dan Lia tentu saja senang mendapat anggota baru di grup mereka.
Bertiga saling melempar lelucon dan tertawa lebar. Saat melewati gerbang sekolah, Yuna bisa melihat Ryujin sedang berbicara dengan Yeji. Ryujin menatap Yuna dengan intens. Ada tatapan tidak suka dari Ryujin ketika melihat Yuna.
"Choi Lia!" panggil Yeji. "Aku mau ngomong sebentar." Yeji menarik Lia untuk berbicara dan meninggalkan Yuna, Chaeryeong, dan juga Ryujin.
"Kita tetep jadi kan buat makan es krim?" Tanya Chaeryeong sambil merangkul akrab Yuna.
Yuna hanya mengangguk, merasa tidak nyaman karena ada Ryujin di situ.
Tiba-tiba Ryujin menarik lengan Yuna, membuat Yuna menghentikan langkahnya.
"Shin Yuna. Kamu harus ikut saya sekarang. Jangan meninggalkan jadwal piket." Kata Ryujin dingin.
"Nggak! Aku ga punya jadwal piket hari ini. Jadwalku hari Jumat."
Chaeryeong menepuk bahu Ryujin dan berkata, "Lepasin tangan kamu!"
Ryujin menatap Chaeryeong selama beberapa detik sebelum melepaskan genggamannya dan berkata, "Kamu siapa?"
"Perkenalkan saya Lee Chaeryeong, murid baru, dan temannya Yuna." Jawab Cheryeong dengan sopan.
"Baiklah. Karena Lee Chaeryeong adalah murid baru dan jadwal piket kamu berubah, maka Lee Chaeryeong akan piket di hari Jumat dan jadwal kamu pindah ke hari ini."
"Kamu jangan seenaknya ganti jadwal aku dong!" Kata Yuna sambil berusaha menahan amarahnya.
"Maaf, Shin Yuna. Keputusan ini tidak bisa diganggu gugat."
Yuna menghela napasnya karena ia tau bahwa tidak mungkin untuk bisa menang jika berargumen dengan Ryujin.
"Yuna, aku bisa bantuin kamu kok." Saran Chaeryeong.
"Gak pa pa, Chaery. Kamu pulang aja duluan. Nanti ketemu di rumah ya?" Kata Yuna sambil tersenyum. Kemudian ia membalikkan badannya dan berjalan mengikuti Ryujin.
Yuna memasuki kelas kosong yang mana di kelas itu sudah ada Ryujin duduk di salah satu kursinya.
"Lee Chaeryeong" Ryujin terus menerus mengulang nama Chaeryeong sambil mengetuk-ngetukan jari di atas meja.
"Kalo nggak ada yang mau kamu omongin, aku mau pulang!" Kata Yuna.
Ryujin berdiri di depan Yuna, mencegahnya agar tidak pergi.
"Gimana kamu bisa kenal dengan dia?"
"Dia temen sekelasku" Jawab Yuna.
"Cuma teman?" Tanya Ryujin menyelidik. Yuna hanya mengangguk.
"Lantas kenapa dia rangkul kamu di depan banyak orang? Kenapa kamu harus diam-diam ketemu dia di rooftop?" Cecar Ryujin.
"Kok kamu bisa tau?" Tanya Yuna terkejut. "Kamu ngikutin aku?"
Air muka Ryujin berubah menjadi panik. Panik karena ia tertangkap basah memata-matai Yuna.
"Kamu cemburu."
"Saya nggak cemburu!" Ucap Ryujin mengelak.
"Kamu cemburu"
"Saya bilang saya nggak cemburu!" Jawab Ryujin berusaha meyakinkan Yuna.
"Kalo kamu nggak cemburu," Kata Yuna sambil mengalungkan tangannya di leher Ryujin, "aku bisa bilang jujur ke kamu kalo aku udah jadian sama Chaeryeong. Inget ya Shin Ryujin, kita udah putus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ryujin Sempurna | 2SHIN
Fanfiction"Shin Yuna, saya perlu bicara. Temui saya nanti setelah pulang sekolah." Usai mengucapkan itu Ryujin pergi begitu saja.