[2] Ice cream!

449 70 7
                                    

Jisung menatap kertas-kertas yang terlihat membosankan dan menyebalkan itu dalam diam.

Jisung merengut. Ia mengantuk, ia ingin pulang dan tidur dengan memeluk plushie-plushie kesayangannya. Namun berkas-berkas itu belum selesai Jisung baca dan ia tandatangani.

Mata bulatnya melirik box mainan miliknya yang terletak di sudut ruangan.

Jisung tersenyum lebar. Ia pun meletakkan pena biru muda yang tadi ia pegang dan beranjak dari kursinya. Bermain sebentar tidak apa-apa, 'kan?

Lima belas menit sudah berlalu sejak Jisung mengeluarkan mainan-mainannya dari box.

Jisung meletakkan krayon yang dipegangnya kasar, lalu menghela napas sebal. Ia masih bosan!

Tiba-tiba ia ingin makan ice cream vanilla. Ah tidak, sangat ingin.

Ting!

Jisung teringat Minho, kenapa ia tidak menyuruh Minho untuk membelikannya saja?

Sementara itu, di sisi lain..

Minho tengah membereskan meja kerjanya sambil bersenandung kecil.

"Mari pulang, marilah pulang—"

Drrrt! Drrrt!

Namun getaran ponselnya membuatnya berhenti sejenak.

"Boss? Kenapa lagi?" tanyanya pada diri sendiri saat layar ponselnya menampilkan kontak sang boss.

Tanpa pikir panjang, ia pun mengangkatnya.

"Halo—"

"Kak MinhooOoOOO!!" teriakan nyaring sang boss yang memekikkan telinga itu membuat Minho meringis dan sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Ya, Jiji?"

"Uhm itu, a-anu.." Jisung menjawab ragu-ragu, membuat dahi Minho mengernyit.

"Anu kamu kenapa, Ji?"

"ISH! BUKAN!"

Minho terkekeh, "Iya, lalu?"

"Um.. Jiji sedang ingin makan ice cream, Kak Minho ayo belikaaaan!" rengek Jisung di sebrang sana.

"Tapi boss, saya mau pulang—"

"Sudah Jiji bilang jangan pakai panggilan ituuuu!!" pekik Jisung, "Tidak mau tahu. Pokoknya Jiji, mau, mam, ice cream, rasa bbanila, super besar, dengan strawberry di atasnya!" setelah ucapan mutlak itu, Jisung memutuskan panggilannya.

Minho menghela nafas, "Astaga. Gue tuh sekretaris apa baby sitter sih?"

Minho membuka pintu ruangan Jisung dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya tengah menenteng plastik berisi ice cream pesanan Jisung.

Blam!

Pintu kembali tertutup. Minho mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Jisung.

"Ji—"

Kedua netra Minho menangkap pemandangan lantai ruangan yang penuh dengan mainan dan boneka yang berserakan dimana-mana. Dan.. Jisung yang sedang asyik mewarnai coloring book kesayangannya.

"Astaga." rasanya jantung Minho mau turun ke lambung.

Mendengar suara Minho, Jisung mendongak. "Kak Minho!!" pekiknya sambil beranjak menghampiri Minho dengan cengiran lebar.

☆★ KiDCORE_BOSS !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang