ೃ Chapter 4 : | She's Cool |

138 23 26
                                    

___ | His Soulmate |___

"(Name), siapkan air mandi untukku,"

(Name) menganggukkan kepala. Dia berjalan kearah kamar mandi di dalam kamar Akashi. Menyiapkan air mandi untuk tuan-nya.

Akashi membuka bajunya. Memakai handuk yang melilit di sekitaran pinggang lalu berjalan kearah kamar mandi. (Name) menundukkan kepala, tidak menatap Akashi.

Setelah keluar dari kamar Akashi. (Name) menyandarkan dirinya di pintu dengan wajah merah padam. Dia benar-benar kaget melihat Akashi hanya memakai handuk. Walau bukan pertama kalinya dia melihat pria shirtless, tapi (Name) belum terbiasa. Menepuk kedua pipinya untuk menghilangkan pikiran liarnya, (Name) segera pergi dari sana.

"(Name)-chan~~,"

(Name) menoleh kebelakang. Mendapati Gunawan berlari kearahnya sambil melambaikan tangan.

"Iya?"

"Baiklah! Mari kita mulai keliling mansioooonn!!!" Gunawan menarik tangan (Name) untuk ikut berlari bersamanya.

Gunawan menunjukkan semua ruangan. Mulai dari semua kamar, perpustakaan, taman, ruang kerja, ruang makan, dapur, dan ruang keluarga. Tempat Gunawan dan lainnya mengacau.

(Name) berusaha mengingat setiap letak ruangan di dalam mansion yang sangat besar ini. Dia sedikit kesulitan karena banyak lorong-lorong yang dilewati tadi. (Name) kagum dengan orang-orang yang tinggal disini karena bisa mengingatnya.

"Apa kamu sedikit kesulitan mengingat?" Tanya Gunawan yang peka.

"Ruangan di mansion ini terlalu banyak," menggaruk tengkuk. (Name) tersenyum canggung.

"Yah ... iya sih ... aku saja kadang tersesat," gumam Gunawan yang masih bisa di dengar (Name).

"Eh? Benarkah?"

"Haha! Bohong!" Gunawan berkacak pinggang. Tertawa jahat.

"Hm? Kamu sudah jelas tidak berbohong, lho," tersenyum kecil. (Name) menatap Gunawan yang terpaku.

"Eh?"

Gunawan heran. Sebenarnya dia tidak bohong jika sering tersesat. Tapi, biasanya orang-orang akan dengan mudah percaya kebohongannya, mengingat Gunawan pandai mengendalikan raut wajah. Kecuali untuk beberapa teman dekat termasuk saudaranya.

"Eh? Um, iyaa," Gunawan bingung harus berekspresi apa.

(Name) menatap Gunawan bingung.
"Ada masalah?" Tanyanya.

"Tidak ada, kok!!" Kembali seperti biasanya, Gunawan berhasil mengendalikan dirinya.

"Oh, iya. Apa kamu dekat dengan Chihiro?" Dengan mata berbinar (Name) bertanya pada Gunawan.

"Tidak ...," - mengusap lengannya, Gunawan merinding-, "dia buat aku ketakutan," ucapnya dengan ekspresi mengerikan.

"Eh? Tapi ... Chihiro itu baik, lho,"

"Iyaa! Tapi ... penampilan dan auranya itu mengerikan!!"

(Name) tertawa kecil. Menutup mulutnya dengan lenganya.
"Iya, kadang aku juga merasa takut melihatnya,"

Gunawan mengerjab. Memerhatikan penampilan (Name) dari bawah keatas. Celana jeans hitam dengan sweater putih oversize. Rambutnya yang panjang diikat, menyisakan poni tipis dan beberapa helai rambut di sisi wajahnya.

"Penampilanmu seperti gadis tomboy. Tapi ... aura dan sifatmu sangat feminim ...?" Tanya Gunawan.

"Banyak yang sudah mengatakan itu padaku. Aku memang lebih suka memakai celana panjang dan sweater daripada dress," jelas (Name).

His Soulmate [Akashi Seijuro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang