Suasana pesantren rasyidul Qur'an hari ini sangat ramai karena hari ini akan diadakan upacara penyambutan menantu baru pondok
"Mba, mba, itu kursinya jangan ditaruh di sana ya", suruh wanita yang sudah berumur itu yg masih tetap cantik dengan kepada santrinya
"Iya bunda", jawab salah satu santriwati, kemudian memindahkan kursi itu
Kemudian wanita itu keluar rumah untuk melihat dekorasi di halaman
"Alhamdulillah, sudah selesai ternyata dekorasinya", monolognya
Kemudian dia melihat motor nindja hitam yang sudah terpakir rapi di depan rumah
"Loh ini motornya Rava, dimana anaknya",monolog wanita tua itu sambil kebingungan
"Assalamu'alaikum bunda", salam abdi ndalem laki-laki yang menuju ke wanita itu
"Wa'alaikumussalam kang Imron, itu motornya Rava, lah orangnya dimana?", tanya wanita itu
"Oalah Gus Rava, tadi beliau pamit mau ke masjid dulu", jawab kang Imaran dengan sopan dengan logat jawanya yang kental
"Oh yaudah, makasih ya kang", ucap wanita tua itu, kemudian dia kembali ke dalam rumah.
Selang beberapa menit ada seorang laki-laki yang baru pulang dari masjid
"Bun, bunda, bund", teriak laki-laki itu memanggil ibunya
"Loh Rava, katanya Kang Imron tadi kamu di masjid, terus ngapain tereak-tereak manggil bunda", jawab sang bunda sambil keluar dari kamar dengan senyumannya
"Iya bund, tadi habis diajak Aba ke Masjid", jawab Rava sambil menyalami bundanya yang sangat ia sayangi
" Persiapannya udah selesai bund?", Tanya Rava
"Udah dong, Bunda ga sabar nih buat nyambut mantu baru bunda", jawab bunda dengan nada senang
***
Libur tlah tiba
Libur tlah tiba
Hore hore hore"Vanyaa berisik tau, lo ngulang lagu itu udah berapa kali", keluh laura
"Hehehe maap, gue seneng besok libur tauk", jawab vanya sambil cengengesan
"Kan tiap minggu libur lah vanya, terus ngapain lo seneng banget, kaya mau libur setaun aja", timpal jihan sambil memberikan cofe latte kepada sahabatnya
"Eh lupa, jam berapa nih?", Tanya Vanya
"Emang mau kemana lo?", Kata laura
"Gue mau ada acara sama doi gue", jawab Vanya
"Eits tunggu, jangan-jangan lo udah mau publikasiin hubungan kalian", goda laura
"Engga gitu, nanti mau ada acara sama kak Rava di ponpesnya, kan gue seneng lah", bela Vanya
"Gue pergi dulu yaa", pamit Vanya terus keluar dari cafe milik Jihan
"Gue bahagia banget lihat sahabat gue udah ada yang punya", kata Jihan
"Iyas enak banget ya jadi Vanya, Iri gue", kata laura
"Btw gimana usaha lo ji, amankan?", Lanjut laura
"Aman kok, cafe gue laris banget, jadi gue punya rencana mau buat cabang", jawab Jihan dengan raut senang
"Harus dong, gue berharap cafe lo ga bangkrut lagi ya", goda laura
"Enak aja lo, cafe gue mah ga pernah bangkrut kali, tapi cuma gulung tikar aja", kata Jihan tanpa dosa
"Itu sama aja dodol", ledek laura
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANYA
Teen FictionRava Rava itu kaya es, cowo dingin tapi hanya keorang-orang yang belum dia kenal. Rava itu sangat sayang sama orang-orang terdekatnya. Walaupun begitu, dia sangat terkenal di sekolah karena cerdas, tampan, dan jangan lupa ketua eskul basket. vanya c...