Suasana pagi di kota New york tampak cerah disinari matahari yang tampak malu-malu masuk dalam celah jendela kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.Kringggg!!!..
Tampak sebuah alarm yang sudah berbunyi diatas nakasnya, Tak lama sebuah tangan menjulur hendak mematikan alarm yang sudah berbunyi cukup lama, Tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan nyawa gadis terebut langsung beranjak dari kasur empuknya menuju kamar mandi untuk bersiap pergi bekerja
Gadis yang cukup mandiri untuk melakukan apapun sendiri ia jarang sekali mengeluh atas hal yang pernah ia alami, karna ia selalu bisa mengatasi permasalahan tersebut tanpa campur tangan orang lain.
"Morning," Ujar gadis itu dengan senyum yang melengkung indah dibibirnya
"Morning juga tuan putri," Balas seorang wanita paruh baya yang bisa disimpulkan itu adalah ibu dari gadis tersbut.
"Papih mana mih kok gak keliatan?." Tanya gadis itu pada ibunya
Belum sempat ibunya menjawab sudah terdengar suara sang ayah yang memanggil nama putrinya itu. "Mina apa kamu udah selesai saranpannya? papih sebentar lagi mau berangkat kekantor katanya ada sedikit masalah deperusahaan," Ujar pria tua tersebut
"Ini Mina baru aja mau sarapan emang papih udah sarapan tadi?." Tanyanya kembali. "Papih sudah minum susu tadi kalo kamu mau sarapan dulu gakpapa nanti kamu bisa diantar supir pribadi papih soalnya papih buru-buru," Balasnya sambil disibukkan dengan jam tangan miliknya
"Yaudah papih duluan aja lagian Mina belum siap belum beresin berkas juga di kamar," Taklama ayahnya bergegas kearah bagasi tak lupa ia mengecup kening istri dan anaknya
••••
Kantor yang ramai oleh para karyawan yang berlalu lalang untuk mengerjakan pekerjaannya masing-masing, mina datang dengan penampilan biasanya selalu rapi dan bersih tak lupa sikap ramah kepada karyawan selalu ia tunjukan. Tak heran banyak sekali para pekerja yang suka padanya bukan hanya pria, Wanita pun banyk sekali yang mengagumi sosok seorang Mina Ceo muda diperusahaannya, Mina cukup memiliki paras yang cantik bahkan banyak rekan kerjasamanya yang diam-diam menyukainya.
Entah terlalu berwibawa dan ber-attitude orang yang menyukainya cukup tidak berani mengungkapkan perasaannya pada Mina
"Pagi bu," Sapa seorang karyawan yang diketahui adalah sekretaris nya.
Mina hanya membalas dengan senyum manisnya sambil terus berjalan menuju ruangan tempat ia bekerja
•••
Terpatri senyum miring dari seorang pria bertubuh jangkung yang kini sedang memandangi sebuah berkas yang sedang ia pandangi sambil sesekali menyesap secangkir kopi
Tok tok tok
"Masuk." Perintah pria tersebut. tak lama masuk seorang wanita sambil membawa beberapa berkas untuk diberikan pada tuannya
"Permisi pak ini ada beberapa berkas yang harus bapak tandatangi", Ujar wanita itu.
"Apakah harus sekarang?" Tanya pria itu.
"Berkas akan diperlukan kembali besok pak jadi bapak_," Sebuah kalimat terpotong begitu saja karna tuannya langsung menyurhnya untuk keluar dari ruangannya.
"Saya akan menghubungi kamu lagi jika berkasnya sudah siap, Silahkan keluar ruangan saya." Perintahnya.
Pria itu mendaratkan kembali tubuhnya pada kursi kebesaran yang menjadi kebanggaannya, "Lihat saja beraninya menolak kerja samaku akan tau akibatnya," Monolognya sambil memandangi kembali berkas yang sempat ia letakan tadi.
•••
Malam yang cukup ramai dan jalan yang dipenuhi oleh orang yang baru pulang beraktivitas, Mina yang kini sedang berada dimobilnya untuk pulang dan beristirahat namun ia mengesampingkan niatnya terlebih dahulu karna tiba-tiba saja ia ingin mampir sebentar pada sebuah minimarket yang terlihat cukup tua bangunannya, Tak terasa senyum tipis terlukis dibibir manisnya
Tempat dimana ia sering berbelanja Ice cream bersama seorang anak laki-laki tak lupa mereka berdua sering bermain didepan minimarket tersebut.
"Pak bisa berenti dulu disini saya mau beli sesuatu dulu," Ujarnya pada sang supir pribadinya. "Baik non," Disertai anggukan dari pria paruh baya tersebut
Mina memasuki minimarket tersebut sesekali melihat sekitar yang tampak tak berubah sejak ia masi kecil, Namun yang begitu mengejutkan ternyata penjaga kasir tersebut masih orang yang sama
"Pak nuje masi inget aku gak pak?", Tanya Mina pada pria paruh baya yang nampak sedikit kebingungan atas pertanyaan yang Mina lontarkan padanya. "Pak ini aku Mina yang suka beli ice cream disini," Ingatnya kembali
Setelah beberapa saat akhirnya pria paruh baya itu mengingat apa yang sempat ia ingat keras dalam otaknya
"Ohhh Mina yang sama anak laki-laki itu duh lupa bapak namanya," Antusiasnya.
"Arell pak namanya," Balasnya tak kalah antusiasnya. "Nah iya itu sekarang kamu udah besar ya cantik lagi lalu kemana teman kamu?" Tanya peria paruh baya tersebut. Mina sempat terdiam sejenak sebelum mejawab pertnyaan yang dilontarkan untuknya tadi
"Mina juga gak tau pak katanya sih yang mina denger dia pindah tapi Mina gak tau dia pindah kemana_ soalnya dia juga gak ngasi tau Mina," Balasnya. "Yasudah gak perlu dipikirkan dan berhubung kamu sudah ada disini bapak mau belanja kamu ice cream gimana mau gak?,"
"Justru Mina kesini mau borong ice cream nya jadi bapak gak usah belanja Mina kan Mina sekarang udah kerja," Terukir kekehan kecil dari mulutnya. "Yaudah kalo begitu silahkan dipilih," Katnya sambil tersenyum.
Mina Cheirayura
JANGAN LUPA BUDAYAKAN VOTE❤
CERITA INI AKAN BERLANJUT PADA KISAH PERCINTAAN YANG CUKUP RUMIT DAN CUKUP BIKIN PEGEL HATI 😂🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated○
Teen FictionMenjadi wanita karir tidak mudah seperti yang dibayangkan, Mina Cheirayura adalah seorang Ceo muda yang bekerja disebuah perusahaan milik kedua orang tuanya, Namun bagaimana jika perusahaan yang ia tempati tiba-tiba mengalami ambang kebangkrut? Jala...