○Pertemuan○

7 4 0
                                    



Pria paruh baya sedang berjalan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan yang diyakini itu adalah ruangan putrinya, Sambil sesekali ia melihat isi map yang tengah ia baca. Terlihat dari raut wajahnya yang begitu gelisah dan nampak tidak tenang

Ceklek

"Papih? ada apa?," Tanya seorang gadis yang tampak khawatir. "Kamu lihat ini", Perintah pria paruh baya itu. Lalu gadis itu mengambil sebuah map tersebut dan membukanya dengan hati-hati

Selang beberapa saat gadis itu merasa syok atas apa yang iya lihat sekarang, Gadis itu menatap manik mata ayahnya mengartikan ia tidak percaya.

"P-pih ini kok bisa begini? kita kan enggak pernah jual perusahaan ini," Ujarnya desertai rintihan kecil dari mulutnya. Sampai beberapa saat mereka hanya saling terdiam pria paruh baya itupun menjawab
"Perusahaan ini memang sedang mengalami kesulitan, tapi papih mencoba untuk membangkitkan kembali_ namun pada suatu ketika ada seseorang yang menawarkan kerja sama pada perusahaan kita_" Perkataan nya terpotong. "Lalu Papih menerimanya?," Tanyanya dengan nada yang begitu lesu.

"Papih mengira dia memberikan modal untuk membantu perusahaan, Tapi diluar dugaan Papih ternyata dia mencoba mengambil sebagian dari perusahaan kita," Jelasnya kembali. "Papih kenapa gak kasih tau aku dulu? dan sekarang gimana nasib kita pih?," Lirihnya sambil sesekali menatap pria itu dengan sendu.

••••

Malam telah menyelimuti kota New York, Mina yang sedang merenung di balkon kamarnya sesekali mengusap wajahnya gusar, dia tidak menyangka kejadian seperti ini bisa dialami oleh keluarganya

Dan esok pagi mereka akan kedatangan orang yang telah mencurangi diam-diam perusahaan milik keluarganya, Sekarang sebagian perusahaan yang dimilikiny berpindah begitu saja pada tangan orang lain.

"Mina," Lirih suara seseorang dari balik pintu kamarnya. "Masuk." Balasnya. terlihat jelas seorang wanita paruh baya yang menghapiri Mina sambil membawa segelas minuman dinampannya

"Jangan terlalu dipikirkan putriku, Ini bukan salah kamu maupun Papih kamu," Ujar wanita itu sambil sesekali meletakan minuman tersebut dimeja. "Gimana Mina gak kepikiran ini masalah besar Mih dan besok Mina gak tau masi kerja disitu atau enggak," Balasnya dengan lesu. "Kamu harus percaya walaupun besok kamu sudah tidak menempati posisi kamu, Tapi kamu masi akan tetap bekerja," Ujarnya kembali.

Mina sedikit menegakkan badannya untuk mendengarkan ucapan orangtua nya. "Hah jadi makgsud Mamih aku akan tetap berkerja diperusahaan itu? Mamih tau dari mana?," Tanyanya penasaran. Ibunya lantas menyunggingkan senyumnya pada putri satu-satunya

"Mamih sebenarnya cuman menebak saja, Tapi insting seorang ibu tidak akan salah putriku," Balasnya kembali sambil mengelus rambut putrinya dengan lembut.

••••

Gadis dan pria paruh baya itu sedang berkumpul pada sebuah ruangan yang berisikan beberapa karyawan yang posisinya cukup penting, Tak lupa ada empat orang pria yang diketahui adalah salah seorang dari pihak yang telah mengambil perusahaan milik keluarga Mina gadis itu.

"Sebentar lagi tuan kami akan datang dan membicarakan hal ini," Ujar salah satu dari empat pria tadi. Tak lama terdengar suara pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok dua orang pria paruh baya dan pria yang cukup muda

Ceklek

"Selamat pagi, wah wah ternyata kalian sangat disiplin sekali," Ujar pria paruh baya sambil sesekali tersenyum miring kearah pria yang sedang menatapnya tajam. "Tuan jorcji  bagaimana kabarmu?," Tanyanya.

"Jangan banyak omong kosong, Saya tahu kamu yang ada dibalik ini semua tuan lington." Serkasnya. "Saya memang ada dibalik ini semua karna apa_," Ia menggantungkan perkataannya lalu kembali dilanjutnya. "Karna saya tidak suka jika ada orang yang menolak kerja samaku," Lanjutnya beserta kekehan kecil dari mulutnya.

Disisi lain ada seorang gadis yang semakin mengeratkan kepalan jari-jarinya sambil menatap pria paruh baya itu dengan tajam

"Oh jadi karna itu anda melakukan hal ini, Cih sangat memalukan," Serkas seorang gadis lalu berdecih kearah dua orang pria tersebut. "Cah wah ini purtimu? menarik dan cukup cantik. Ingat gadis kecil kamu bukan pemilik perusahaan ini lagi dan kamu akan turun jabatan seperti orang tuamu," Balas pria paruh baya itu. "Kalian tidak bisa seperti itu ini adalah perusahaan milik keluarga kami_," Ucapannya terpotong begitu saja oleh pria yang diketahui adalah anaknya. "Hey jaga ucapanmu. Mulai sekarang dan seterusnya kamu hanya akan menjadi sekretarisku," Ujar pria tersebut.

Gadis itu hanya bisa terdiam tanpa bisa melakukan apa-apa

"Untuk tuan jorcji anda tidak perlu takut, karna anda masi bekerja disini namun hanya menajadi seorang manajer, karna posisi direktur akan saya tempati," Lanjut pria paruh baya itu. "Jangan pikir saya sejahat itu," Tutrurnya kembali dan berlalu kerluar bersama empat orang kepercayaannya, Namun pria muda itu tidak langsung berlalu tetapi malah menanyakan ruangan Mina gadis itu.

"Dan kamu beritahu saya ruangan kamu, Karna itu akan segera menjadi ruangan saya sekarang," Ujar pria itu dan berlalu meninggalkan beberapa orng didalam ruangan.

••••

Mina gadis itu sedang mengemasi barang-barang kantornya yang akan ia pindahkan pada ruangan jabatannya sekarang

"Ekhmm saya harap kamu nyaman menjadi sekretaris saya," Ujar seorang pria yang tiba-tiba sudah duduk manis pada sebuah sofa. Mina masi belum mempedulikan pria itu, Dia hanya memfokuskan pada pekerjaannya.

Ketika Mina ingin berlalu dari ruangan terebut tiba-tiba ada yang menahan pergelangan tangannya

"Mina_ nama yang bagus," Ujarnya kembali. "Terimaksih, Dan tolong lepaskan tangan saya," Balasnya dengan penuh penekanan. Namun pria itu masi tidak melepaskan tangan gadisnya

"Apakah kamu tidak mau mengetahui nama saya?," Tanyanya. "Silahkan jika Bapak ingin memberitahu saya, Karna saya tidak punya banyak waktu untuk hal sepele ini," dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Arell Khaliston," Ujar pria itu. Mina sedikit membelalakan matanya ketika mendengar nama itu, Sebab nama itu adalah nama yang sering ia ucapkan sejak kecil. "Kenapa? ada yang salah?," Tanyanya heran. Mina lantas menggeleng dan langsung berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut

Arell Khaliston

vote!!!!!❤ VOTEEE!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote!!!!!❤ VOTEEE!!!

DISINI ALUR MASI NORMAL DAN BELUM ALUR PERBAPERAN😂😂

Complicated○Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang