🌼3 [gak berubah]

2 2 0
                                    

VOTE DONG GUYS!
Maksa nih, canda maksa..
Boong ihh enggak maksa aku mah..
Kalo mau vote Alhamdulillah enggak juga gpp.

Semoga suka...

Lanjut baca yuk

Happy reading!

Suasana kelas 11 IPA 2 adem ayem. Setelah selesai menjelaskan materi Bu Mala langsung memberikan soal untuk dikerjakan.

Dibangkunya, Ghalin yang biasanya rajin mengerjakan soal. Malahan sekarang menulis soalnya saja belum.

"Ghal, nomor tiga apa sih?" tanya Karin.

Ghalin diam. Dia sedang bengong. Banyak pertanyaan dikepalanya.

Gege menghela napas. "Ghal," sambil menyikut Ghalin.

"Hm,"

"Tuh ditanya," Gege menunjuk Karin menggunakan dagunya.

Ghalin menatap Karin.

"Nomor tiga apa jawabannya?"

Yang ditanya menunjukan bukunya. Masih polos. Bersih. Suci tidak ada noda.

"Yahh,"

"Nih liat yang gue aja," kata Gege sambil memperlihatkan jawabannya.

"Liat ya," Gege balas dengan anggukan. Karin membawa buku Gege ke mejanya. Ia menyalin jawaban Gege.

"Lo kenapa Ghal?"

Ghalin masih tetap diam.

"Ghal," panggil Gege.

Ghalin masih tetap diam juga.

"Ghal," panggil Gege kedua kalinya.

"Apa," Ghalin bersuara. Dia melirik ke bangku Redi. Lalu menatap tajam wajah Gege. "Gue kesel banget!"

"Plus malu juga," sambung Ghalin tanpa ekspresi.

Gege mengernyitkan dahinya. "Iya kenapa?"

Ghalin tertawa hambar. "Ya gara-gara tadi lah,"

Ia menutup bukunya. Lalu berdiri.

"Eh mau kemana lo!"

Ghalin menoleh. "Mau berendem."

"Dih lucu lo,"

Ghalin berjalan ke depan, dia menemui Bu Mala di meja guru. "Bu, izin ke toilet."

Bu Mala mengiyakan. Ghalin keluar. Tatapan matanya lurus ke depan.

Dia memperlambat jalannya menuju toilet. "Ahh kesel banget sih! Masa cewek secantik dan seimut ini diabaikan, terus juga kenapa dia gak bilang kalau dia juga pernah sekelas sama gue? Lupa atau pura-pura lupa sih! Gak ingat apa ya dulu dia ngedeketin gue." cerocos Ghalin.

Nihh yaa yang membuat Ghalin kesal itu adalah pernyataan Redi kepada Bu Mala, yang berbunyi "Waktu SD saya sekelas sama Gege Bu, SMP juga sempat sekelas cuman sampe kelas 7 doang karena waktu itu saya harus pindah". Karena pernyataan itu salah besar. Yang benar adalah mereka bertiga Ghalin, Gege, dan Redi itu sekelas dari kelas satu SD sampai SMP tapi kelas 7 semester dua Redi pindah sekolah. Tidak tau kemana. Dirinya tidak dianggap oleh Redi. Padahal dulu... ah sudahlah. Satu lagi yang membuat Ghalin semakin kesal adalah, Redi tidak mau diajak salaman. Dan itu point utama kekesalan Ghalin.

🌼 🌼 🌼

Bel sudah berbunyi. Dan feeling Ghalin Bu Mala juga sudah keluar dari kelas 11 IPA 2.

Dua kelas lagi yang harus Ghalin lewati untuk sampai ke kelasnya...

satu kelas lagi...

dan...sampai.

Ghalin menghela napas. Ia melanjutkan lagi langkahnya. Dia masuk ke dalam. Benar kan feeling-nya. Bu Mala sudah tidak ada di kelas. Di dalam juga sepi. Hanya ada beberapa orang saja. Ghalin disambut oleh Jojo yang sudah duduk di atas meja. "Hai syantik kuh,"

"Lama amat lo, abis ngapain?"

"Namanya juga berendem ya lama,"

"Haha," Gege tertawa tidak ikhlas.

Ghalin mendudukkan tubuhnya. Dia melirik baru kosong itu. Bangkunya Redi. Lalu Ghalin celingak-celinguk mencari seseorang.

"Orangnya udah keluar tadi,"

"Apaan sih!"

"Lo nyari si Redi, kan?" tanya Jojo. "Orangnya keluar tadi," lanjutnya.

"Oh,"

"Eh iya ini tugasnya Bu Mala gimana?"

"Dikumpulin nanti pas pulang sekolah," jawab Gege.

Ghalin manggut-manggut paham. Ia beralih menatap Jojo dengan sinis.

"Lo awas kek!" Ghalin menepak pelan Jojo. "Buku gue lo dudukin ini!" Ghalin memegang bukunya.

Jojo mengangkat bokongnya. "Ya maaf gak tau!"

Gege mengambil bukunya. "Panas banget buku gue,"

"Gimana gak panas! Bu Mala keluar dia langsung ngacir kesini. Duduk di meja kita,"

"Iyaa ihh gue daritadi nungguin lo tau! Gue mau ngasih tau ke lo, Ghal-on, kalo tadi gue nahan ketawa banget pas lo ngajak anak baru itu salaman," cerocos Jojo dengan wajah yang ekspresif.

"Apaan sih!"

"Ah lo mah! Apaan sih mulu jawabnya,"

"Udah deh berisik ah, lo sana coba ikut anak cowok. Gabung sama cowok-cowok. Redi aja yang anak baru langsung akrab. Masa lo yang udah kenal setaun gak akrab-akrab," ujar Gege.

Jojo itu kalau disuruh gabung sama anak cowok pasti jawabnya gak akrab lah, gak nyaman lah, gak segalanya lah pokoknya mah. Jojo lebih nyaman berteman sama cewek. Apalagi ceweknya seperti Ghalin dan Gege.

🌼 🌼 🌼

Bel masuk berbunyi.

Anak 11 IPA 2 sudah berada di kelas semua. Sekarang jam pelajaran Kimia. Gurunya Pak Rasyid. Dia itu tipe guru yang menjengkelkan. Bagaimana tidak! Dia itu punya peraturan yang bikin jengkel anak-anak. Peraturan itulah yang membuat anak kelas mencap Pak Rasyid sebagai guru menjengkelkan. Peraturannya itu dinamai peraturan "HBJ" kepanjangan dari Harus Bisa Jawab. Jadi Pak Rasyid itu biasanya menggunakan jam pertamanya untuk menjelaskan materi. Dan selama menjelaskan ada sesi tanya jawab, dan ketika ditanya lo langsung bisa jawab lo aman. Tapi kalau lo gak bisa jawab lo harus berdiri ditempat. Lalu Pak Rasyid melanjutkan lagi menjelaskan. Setelahnya orang yang tadi berdiri diberi pertanyaan lagi. Dan kalau sampai tidak bisa jawab lagi lo harus keluar dari kelas. Keluar dari kelas? Bebas dari pertanyaan bukan? YA BUKAN DONG! Lo tetap akan ditanya lagi. Jadi saat lo disuruh keluar artinya lo harus nongol di kaca. Berdiri di sana. Lalu Pak Rasyid melanjutkan lagi menjelaskan. Selesai menjelaskan Pak Rasyid akan memberikan pertanyaan lagi. Dan kalau lo bisa jawab lo boleh masuk ke dalam terus duduk, aman. Tapi kalau lo gak bisa jawab lagi. Fiks saat pertemuan selanjutnya. Lo masih tetap di luar sampai lo bisa jawab. KAN GILA!

"Agak setres ya itu guru," jawab Redi santai setelah mendengar penjelasan Farhan tentang Pak Rasyid yang akan menjadi guru kimia.

"Bukan agak lagi! Tapi emang setres," balas Farhan. Dia masih dendam kepada Pak Rasyid. Sudah berapa kali Farhan berdiri nongol di kaca karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Itu tuh memalukan. Orang kelas jadi pada tau kan kalau Farhan memang sebodoh itu.

"Eh iya asal lo tau, Di si Ghalin yang ngajak lo salaman tadi itu murid kesayangan Pak Rasyid," ungkap Farhan.

Redi hanya ber oh iya.

"Dia kan kalo ditanya bisa jawab terus. Jadinya disayang." katanya.

'pinternya gak berubah dari dulu ternyata' batin Redi.

🌼 🌼 🌼

Rabu, 07 April 2021

See you!

Ghalin dan Gege yang sebenarnya itu enggak sekelas wkwk tapi beda 3 taun

MAAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang