Serpihan Ingatan

101 11 0
                                    

#Author' Pov

Matahari mulai ada diatas kepala, (y/n) yang sedang membantu Aoi menyapu halaman depan kediaman Shinobu kaget melihat Giyuu datang dengan beberapa bercak darah ditubuhnya

"Eh?! Giyuu-san?!"

(y/n) berteriak dan berlari kearah Giyuu, Aoi  yang bingung ikut menatap kearah Giyuu. Dia yang kaget dengan keadaan Giyuu langsung ikut menghampiri Giyuu

"Giyuu-san! Anda tidak apa apa?!"

"Aku baik baik saja (y/n), kenapa kau terlihat begitu khawatir?"

"A-ada bercak darah dibaju anda.. saya kira itu mungkin saja luka anda.."

"Ah, tadi memang ada iblis yang muncul karena kelaparan tapi aku baik baik saja"

(y/n) mengangguk dan menghela nafas lega, entah karena insting apa dia tiba tiba saja panik melihat Giyuu yang dia kira terluka itu

"Melihatmu begini aku jadi ingat kalau kau dulu juga pernah begini"

Giyuu menyentuh pipi kanan (y/n) perlahan sambil tersenyum tipis, melihat pemandangan indah itu tanpa sadar kedua pipi (y/n) merona hebat

"U-um.. bisa anda ceritakan pada saya?"

"Tentu"

Giyuu menarik (y/n) untuk duduk didepan kediaman Shinobu sedangkan Aoi yang tidak ingin menganggu memutuskan untuk membuat minuman saja

Diwaktu yang cukup singkat itu Giyuu menceritakan banyak hal tentang lanjutan kisah dia dan (y/n), tentu saja dalam beberapa cerita (y/n) sempat bolak balik dibuat merona hebat karena cerita Giyuu tentang dirinya yang (y/n) anggap memalukan

"Oh, aku harus pulang. Hari mulai gelap"

"... Terima kasih karena sudah menceritakan semuanya Giyuu-san"

"Tidak masalah, aku sendiri senang karena merasa bernostalgia"

Saat Giyuu akan pergi (y/n) menarik pelan lengan haori Giyuu, melihat sepertinya (y/n) ingin mengatakan sesuatu membuat Giyuu sendiri hanya diam

"Apa anda tidak masalah dengan diri saya yang sekarang?"

"Tentu saja"

"Tapi penyakit saya ini tidak akan dapat disembuhkan.. bila kita bersama nanti.. hal ini tetap akan terus terjadi.."

"Aku tidak percaya keajaiban itu ada tapi aku berharap suatu saat nanti ada hari dimana setelah seminggu berlalu kau masih ingat tentangku, tentang kenangan kita dan semua hal yang telah kita lalui bersama"

(y/n) melepas haori Giyuu dengan tangisan diwajahnya, Giyuu yang melihat hal itu tentu langsung panik dan memeluk (y/n) tanpa sadar

"Anda sangat baik.. kenapa orang sebaik anda bisa saya lupakan.. kenapa Kami-sama memberikan cobaan seberat ini pada saya??"

Tangisan (y/n) kian mengeras saat Giyuu semakin erat memeluk tubuhnya. Didunia ini tidak ada yang lebih menyakitkan daripada kenyataan bahwa kita akan dengan mudah melupakan kenangan indah bersama seseorang, hal itu membuat (y/n) sangat frustrasi entah keberapa kalinya selama dia masih hidup dari dulu

"Sudahlah.. tolong berhentilah menangis.."

Giyuu menyeka air mata (y/n), hatinya sangat sakit melihat kekasihnya menangis seperti ini.
(y/n) tiba tiba berhenti menangis dan mengusap matanya kasar, dia menatap serius kearah Giyuu

"Kalau begitu mari kita buat kenangan indah bersama! Meskipun saya akan lupa tapi bukankah anda akan terus mengingatkan saya??"

Giyuu tersenyum lalu kembali memeluk tubuh (y/n), kali ini (y/n) membalas pelukan itu dengan sama eratnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

《Amnesia Syndrom》|Kimetsu No Yaiba|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang