📹Kamis Horor

511 68 3
                                    

Kamis pagi tiba, Bagas berniat untuk pergi ke cafe punya nya Ayah Alin, sebenarnya akan menjadi milik Alin nanti.

Jam 7 dihari kamis memang biasanya belum buka, biasa jadwal nya buka jam 10 jika hari kamis.

Maka dari itu Aliando Rest Cafe ini masih sepi, dan masih terpangpang tanda Close didepan kaca besar itu.

"Alinnn"

"maaf, bukan tempat buat ngemis"

Bagas menatap Alin cemberut, padahal niatnya Bagas datang untuk membantu Alin.

Ntah kerasukan apa Alin ini ingin menjaga Cafe Ayahnya.

"nanti tutup jam berapa lin?"

"jam 9 atau 10 malem, kenapa?"

"gak kemaleman"

"takut pulang lo? Takut diganggu setan? Badan doang gede"

"dih gw mah lebih takut sama manusia, kalo gw dirampok gimana?"

"bacot! Kaya bawa duit banyak aja"

Bagas menatap sekeliling Cafe, karyawan tengah beres beres.

Tapi kini perhatian Bagas jatuh pada sebuah boneka cantik, bergaun merah anggun dengan mahkota di kepalanya, mata oranye dan bibir berpoles merah, nampak cocok dengan boneka itu.

Jika dilihat boneka itu ditaruh di samping tatanan bunga, rak putih amat cocok dengan pijakan boneka itu.

Apa lagi tempatnya tinggi, memperkuat jelas bahwa boneka itu ratu.

"dapet dari mana?"

"apaan?"

"itu boneka"

Tunjuk Bagas.

"oh, Mama gw mohon mohon ke om biar dapet tuh boneka. Suka banget ama boneka itu"

"kenapa ditaruh disini"

"gak tau, katanya biar nyejukin mata"

"btw boneka nya cantik kaya ratu china gitu"

"ya emang"




















Jam 1 siang, hari yang lumayan panas.
Bagas mengelap keringatnya, dia membantu Alin untuk menjaga kasir.

Tiba tiba seorang wanita yang akan membayar memberikan sesobek kertas pada Bagas dengan malu malu.

Mata Bagas terangkat bingung. Apa maksud?.

Hal itu tentu tak luput dari pandangan Alin, tepat saat Bagas akan mengambil kertas itu dengan kikuk, Alin segera mengambilnya.

Ternyata itu adalah sebuah nomor Hp,kemungkinan nomor Hp perempuan itu.

"maaf mbak gak jual pulsa, kalo mau beli pulsa tuh didepan ada konter sama okemart"

Ucap Alin ketus. Perempuan yang tadinya percaya diri memberikan nomor itu, segera berjalan keluar.

"lo mau bantuin apa godain cewe?"

Sinis Alin pada Bagas.

"cemburu bilang, siapa juga yang mau nolak cowo ganteng ke gw"

"percaya dirinya gede gila"

Bagas dan Alin berhadapan, hanya dibatasi oleh meja kasir diantara mereka.

Alin mendekatkan sedikit wajahnya pada wajah Bagas.

Dengan percaya diri Alin menyisipkan beberapa helai poninya.

"masih gantengan gw"

Bagas tersenyum mengejek, lalu berdiri dan ikut memajukan wajahnya, kemudian mengikuti gaya Alin tadi.

Anak Tersesat ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang