Bagian 3 | Cemburu? 🍂

21 1 0
                                    

RomanThea,
By Annisa

-•-

"99% manusia yang lagi dilanda cemburu akan mengalami kesulitan berpikir secara positif. Contohnya; nethink."

~ RomanThea ~

-•-

"Ini salah satu sebab kenapa lo harus minta kejelasan sama Delvin!" ujar Rani memukul meja tak berdosa itu.

Thea memainkan tempat tisu berwarna hijau di hadapannya. Atensinya hanya fokus memandang mamang penjual pecel lele yang sedang sibuk di depan kuali panas. Sudah dari 5 menit yang lalu mereka memutuskan keluar rumah untuk sedekar mengenyangkan perut.

"Kalo status kalian nggak jelas. Lo nggak ada hak buat cemburu kaya gini sama dia," lanjut Rani.

Memang. Sedari pulang sekolah mood Thea hancur berantakan. Perasaannya kesal, dongkol dan ingin marah tapi Thea hanya mampu menatap sendu saat ia mendapati Delvin dan mantan pacarnya asik ngobrol bahkan dengan senyum yang masing-masing terukir di bibir mereka.

Lalu sekarang tugas Rani adalah membuat mood Thea naik kembali. Makanya setelah pulang sekolah ia memutuskan untuk tetap berada di rumah Thea lalu sorenya mengajak manusia anti sosial itu ke luar rumah mencari makan. Karena Rani tau Thea butuh Rani untuk menghiburnya.

"Delvin sebenernya serius nggak si sama Thea," ujarnya pelan pada diri sendiri.

Thea menjatuhkan kepalanya di atas meja, bibirnya mengerucut dan sekarang pikirannya dipenuhi oleh ke nethink 'an. Ia hanya menatap layar ponselnya yang beberapa detik lalu mendapatkan notifikasi dari Delvin. Thea tidak minat.

"Hubungan kalian pelik banget," celetuk Rani lalu Thea mengangguk membenarkan.

"Thea takut kalo nanti Thea bersikap seolah Delvin punya Thea. Padahal bener kata Rani, Thea nggak ada hak apapun."

Rani menepuk pundak Thea dua kali.

"Lo emang nggak ada hak buat cemburu, tapi dia juga nggak ada hak buat lo bingung terus-terusan soal hubungan kalian yang nggak jelas ini."

Sore ini bahkan hingga malam Thea tidak juga membalas pesan dari Delvin. Thea hanya menatap jendela kamarnya yang langsung mengarah pada halaman depan rumahnya dari tempat tidurnya.

Bukan kali ini saja Thea cemburu hingga akhirnya melahirkan perasaan ragu kepada Delvin. Cowok itu senang sekali membuat Thea bertanya-tanya tentang perasaannya untuk Thea.

Dret dret

Rani. Nama si penelepon yang tertera sangat jelas di layar ponsel Thea.

"Menurut penelitian Rani Theresia, 99% manusia yang lagi dilanda cemburu akan mengalami kesulitan berpikir secara positif."

Suara Rani di seberang sana langsung menyapa indra pendengaran Thea tanpa aba-aba saat Thea menggeser tombol hijau di handphonenya.

"Dan pasti saat ini lo lagi duduk dengan pikiran lo yang lo biarin lari kemana-mana dan akhirnya membuat lo merasa menjadi manusia paling galau di muka bumi ini."

Gadis yang rambutnya di cepol asal itu hanya membalas perkataan panjang lebar Rani dengan helaan napas lelahnya.

"Cuci otak biar nggak inget kejadian tadi bisa nggak, ya?" tanya Thea pada sahabatnya di seberang sana.

RomanTheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang