RomanThea,
By Annisa-•-
"Aku enggak ada hak natap kamu rendah. Disaat aku belum kenal kamu dengan baik."
~ RomanThea ~
-•-
Senin kembali menyambut. Kini, hal tak biasa terjadi pada seorang gadis mungil berkepang waterfall braid. Ia berdiri dengan kaki yang menopang lemas dan juga telapak tangannya berkeringat dingin saat pembina upacara mulai membubarkan barisan.
Thea meremas roknya kuat kala ketua osis mulai melangkah menuju gerbang. Entah kesialan apa yang menimpanya pagi ini. Tapi Thea benar-benar tidak ingin berada di situasi sekarang.
"Kelapangan sekarang!" titahnya lantang.
Mereka berjalan berbondong-bondong setelah gerbang di buka. Langkah kaki mereka tak seirama. Tapi, tentu degup jantung mereka seirama berdetak dengan kencang. Kecuali untuk siswa atau siswi yang sudah biasa telat. Mereka memasang raut wajah biasa saja. Bahkan dengan santai menatap jajaran osis yang masih berkumpul di lapangan.
Thea, gadis yang tepat hari ini baru mengalami telat memasuki sekolah. Membuatnya panik setengah mati. Pernah sih, ia telat datang sekolah saat SMP. Tapi tidak sememalukan ini. Dulu ketika Thea telat, ayahnya mengantar Thea sampai depan kelas. Bahkan ia sama sekali tidak mendapatkan hukuman apa pun.
Mereka berhenti tepat di tengah lapangan. Jangan lupakan murid-murid Intelegency yang saat ini masih berkeliaran di depan kelas masing-masing. Menatap siswa-siswi dengan gelar telat yang saat ini berhadapan dengan anggota osis. Membuat kening Thea basah oleh keringat.
Thea malu, lirihnya saat mata Thea terkunci dengan tatapan Delvin.
Baru saja hubungan mereka resmi. Sekarang Thea harus berada di situasi memalukan. Tambah malu lagi karena Delvin terus menatap gadisnya.
"Hari ini lebih banyak yang telat datang upacara dari hari senin minggu lalu! Alasannya nggak pernah berubah, selalu. Saya telat bangun, kak. Tadi macet dan lain-lain. Saya bukannya mau menutup telinga saya untuk mendengarkan alasan kalian. Tapi, emang alasan itu 'kan yang akan kalian gunain saat saya bertanya 'kenapa telat'!
Semuanya diam. Kalimat ketua osis mereka memang fakta. Alasan klise itu yang selalu diutarakan.
"Kalo ada alasan lain. Coba bicara, saya mau dengar alasan apa yang membuat kalian melanggar peraturan sekolah," kata Farhan menggerakkan bola matanya memantau mereka barangkali ada yang membuka mulut.
Diam. Tidak satu pun dari mereka berbicara. Hingga,
"Ck! Ujung-ujungnya juga di hukum. Kebanyakan pidato. Lama," teriak seorang siswa bername tag Vion.
Farhan melipat kedua tangannya di dada. Menatap tegas siswa kelas 10 yang baru saja berteriak lantang. Namanya juga langganan BK.
"Kamu salah. Jadi sopan sedikit. Jangan bertingkah so jagoan di sini!" kata anggota osis cewek-Wati.
Thea benar-benar ingin segera mendapat hukuman agar semua selesai. Ia sesekali masih mencuri pandang pada Delvin.
"Abell, tolong catat nama-nama mereka dan asal kelasnya," instruksi Farhan kepada sekretaris osis.
-•-
Tidak ada yang berdiri di depan tiang bendera lalu hormat. Karena hukuman mereka bukan itu. Dari banyaknya 10 orang yang telat hari ini. Mereka dibagi dua lalu di tugaskan membersihkan lingkungan sekolah sekitar lapangan dan toilet sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RomanThea
Teen FictionHubungan kita gimana? Jalanin dulu aja ya. Definisi digantung nggak si? Thea Clarabell harus terjerat dalam hubungan tanpa status dengan Delvin Altezza. Jangan tanya gimana perasaan mereka. Karena katanya mereka saling sayang. Ada yang bilang, K...