-'lima

225 28 3
                                    

Hin 🐻

teeee

kamu harus tau!

ternyata kayavine juga fotografer! sama kayak kamu! bedanya kalo kayavine itu pekerjaan utamanya sedangkan kamu hanya hobi.

wah memang aku sepertinya cocok menjadi model karena selalu bertemu fotografer ahahahha

wait hubungannya apa 🤔

read

Oh ya? Wah 

Kalau begitu ganti profesi jadi model aja Hin

read

nooo!

aku gak sepede itu ):

read


Tay terkekeh melihat balasan dari New, baru saja dia ingin mengetikkan balasan namun New mengiriminya pesan lagi.

teee sudah dulu ya, aku mau pergi dengan Kayavine hehe

have a great day, te!

read

Tay pun menghela napasnya lagi. Dia merasa bingung, dia ini kenapa? Sejak tadi pagi benar-benar tidak fokus, kepalanya penuh dengan Hin, Hin dan Hin. Dia merasa bahwa dia egois, New tidak masalah jika dirinya memiliki pacar, tapi kenapa ketika New yang memiliki pacar, Tay merasa sangat sangat tidak rela?

tring~

Ponsel milik Tay berbunyi menandakan pesan masuk. Tay mengambil ponselnya sedikit berharap pesan itu dari New. Oh, ternyata bukan. Pesan itu dari Jane, kekasihnya.

Jane

P'Tay, hari ini tidak usah menjemputku ya

P' terlihat tidak sehat 

Aku juga mau bimbingan skripsi hari ini

Semoga P'Tay lekas membaik! 

read

Yasudah, Jane. Good luck

read

Tay kadang merasa kasihan terhadap Jane. Bukan, dia bukan memanfaatkan Jane. Dia memang mencintai Jane, mungkin? Kenapa mungkin? Karena sekarang dia tidak merasakan apa yang dia rasakan saat pertama kali melihat Jane. Apa karena dia hanya mengagumi Jane? Tay lagi-lagi mengacak-acak rambutnya.

knock knock~

Pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dan Tay pun mempersilakannya masuk. 

"Halo sahabatku!" seru seseorang yang mengetuk pintu tadi lalu dengan santainya duduk di depan Tay.

Tay berdecak kesal sambil memutar bola matanya malas, "Ck, tumben ketuk pintu biasanya juga langsung masuk kayak orang gak pernah diajarin sopan santun," ucap Tay.

"Oh, jadi gini caramu membalas jasaku setelah menjaga New sepanjang malam dari godaan para lelaki hidung belang?" kesalnya.

Tay hanya tertawa lalu menggelengkan kepalanya, "Ada apa?" tanya Tay kepada temannya tadi, Off.

"Oh ini," ucap Off lalu menyodorkan selembar brosur kepada Tay. Tay membaca brosur itu dari atas sampai bawah.

"Gimana? Tertarik? Ya walaupun kau sudah terkenal tapi apa salahnya ikut lomba lagi setelah sekian lama kan?" tanya Off.

Tay menaruh brosur itu di atas meja lalu menggeleng, "Aku terlalu sibuk untuk mengikuti lomba, meng."

"Lumayan hadiahnya loh Tay," bujuk Off.

"Meng, soal hadiah aku juga bisa mendapatkannya dalam satu hari. Oh tidak setengah hari? Satu jam?" 

Kali ini gantian Off yang berdecak kesal, "Cih pamer? Haruskah ku minta New membujukmu?"

"Jangan, aku sudah cukup dibikin uring-uringan sehari semalam."

Off memiringkan kepalanya bingung, "Kenapa? New punya pacar ya?" telak Off tepat sasaran. 

Tay menghela napasnya berat. Oke Off sudah tahu jawabannya tanpa Tay berkata-kata. "Kasihan ya Jane," ucap Off lalu tertawa.

Tay hampir saja melempar dokumen-dokumen di depannya kepada Off jika Off tidak menghentikannya saat itu, "Eh becanda, meng."

"Yasudah, kalau berubah pikiran, nih. Brosurnya aku tinggal," ucap Off lalu bangkit dari posisi duduknya. "Bye, meng." ucapnya lagi lalu pergi meninggalkan ruangan Tay.

tring~

Tay melirik ponsel disampingnya. Terlihat notifikasi pesan masuk dan pesan itu dari New. Tay mengambil ponselnya dan membukanya.

Hin 🐻

te Kayavine minta aku jadi modelnya buat lomba katanya

aku harus pose gimana :(

read

Lomba? Tay langsung melirik brosur yang ditinggal oleh Off tadi. Apa yang dimaksud lomba adalah lomba ini? Tanya Tay entah pada siapa di dalam hati. Oh Tuhan, kebetulan apa lagi ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

addicted -taynewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang