tigapuluh sembilan (END)

475 27 7
                                    

Bandung, 30 Desember 2015

Krystalia

"Kaizan!!"

"Klee, aku pergi ya.."

"Engga. Aku baru ngobrol lagi sama kamu masa kamu mau pergi?!"

"Tetep jadi Klee yang selalu ceria ya, jangan banyak nangis. Aku titip Bunda, tolong jaga dia baik-baik"

"Stop! Kamu ngomong seolah-olah mau pergi selamanya"

Kaizan tersenyum. "Maaf aku engga bisa nepatin janji aku buat nikahin kamu, semoga kamu dapet pengganti aku yang lebih baik ya"

"Kaizan jangan ngomong gitu, aku engga suka! Kan kamu udah janji, engga boleh ingkar janji!"

Kaizan terkekeh kecil. "Aku emang janji buat nikahin kamu tapi aku engga janji buat nepatin janji aku"

Kalimat itu mampu membuat hati gue tertohok, sejak kapan Kaizan gue kaya gini?

"Apaan sih kamu? Kenapa ngomong kaya gitu? Jahat tau"

Lagi-lagi Kaizan tersenyum simpul. "Aku pergi sekarang ya, jaga diri baik-baik. Inget, aku selalu mencintaimu, Klee. Selamat tinggal"

"Engga Kaizan! Kaizan jangan tinggalin aku! Kaizan!"

"Kaizannn!"

"Aarrrgghhhh!!"

"Hahhh!"

Kening dan pelipis gue banjir keringat dingin. Gue baru aja bangun dengan dada berdebar, terduduk di atas kasur, dengan tangan yang kemudian mengusap peluh-peluh itu.

Sial! Mimpi buruk lagi.

Gue memijat tengkuk yang terasa kaku, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar. Memindai seluruh ruangan yang cukup luas namun tetap sederhana ini, dimana hanya ada gue seorang diri.

Gue noleh kesamping liat jarum jam yang udah nunjukin pukul setengah delapan pagi, setelah itu gue mengusap rambut ke belakang.

"Hhhh.. kenapa gue mimpi itu lagi?" tanya gue bingung. Emang bener, ini bukan yang pertama kalinya gue mimpi gitu. Gue takut, mimpi itu terasa nyata bagi gue.

Hari ini libur akhir tahun dan tahun baru sebentar lagi akan tiba, tapi Kaizan masih belum bangun juga setelah dua minggu dia koma. Gue masih berharap bakal ada keajaiban Tuhan, gue masih nunggu Kaizan bangun.

Gue turun dari kasur sembari merapihkan pakaian rumahan lalu setelah itu gue lipat selimut. Selesai beresin kasur, gue jalan keluar kamar berniat buat pergi ke dapur, rasanya perut gue perih banget karena dari kemarin gue belum makan.

Dari tangga terlihat Mama yang lagi masak, sementara Papa lagi duduk di kursi meja makan sembari menikmati kopinya. Langkah kaki gue terdengar bikin Papa menoleh kearah gue sembari tersenyum.

"Ayo sini sarapan" ujar Papa.

Gue mengangguk kecil lalu duduk didepan Papa. "Iya Pa" balas gue.

"Hari ini ada kegiatan engga?" tanya Papa.

Sebelum menjawab gue berpikir sejenak, dan ya gue inget hari ini ada janji sama Dina. Dua hari yang lalu gue bener-bener kaget karena ketemu sama kembarannya Kaizan, gue baru tau kalo dia punya kembaran. Maka dari itu, hari ini Dina bakal nyeritain semuanya ke gue, dia bakal jelasin kenapa kembarannya Kaizan pulang ke sini.

"Hari ini aku mau jalan bareng sama Dina, Pa" jawab gue.

"Kamu baik-baik aja kan, Klee?" tanya Mama ketika beliau sudah selesai menyiapkan sarapan dan duduk disamping Papa. Kayanya efek dari mimpi itu masih terbawa sampai saat ini makanya Mama nanya gitu.

Kaizan Krystalia 2015 - EX (END)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang