Kisah 3 Bersaudara (1)

56 6 4
                                    

Tepat pada pukul 01.00 pagi KST seorang bayi perempuan yang mungil berhasil dilahirkan dengan selamat dan dalam keadaan yang sehat di Seoul Medical Center, meski sempat membuat kericuhan beberapa waktu sebelumnya.

Dua gadis kecil yang kini sudah menyandang gelar sebagai "Kakak baru" akhirnya mulai tenang setelah tadi menangis sesenggukan karena ikut terbawa rasa panik dari ayah mereka yang khawatir akan kondisi ibu serta adik bayi mereka berdua.

Meskipun kedua gadis kecil itu sudah mulai tenang, suara isakan mereka masih bisa terdengar dengan jelas. Apalagi suara dari Yuju, si bungsu yang posisinya sudah tergeser menjadi seorang kakak sekarang. Si sulung Sowon, meskipun sebenarnya dia masih sama gelisahnya dengan Yuju, sebagai seorang kakak yang baik dia mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri agar adik yang sedang berada di pelukannya itu ikut tenang.

"Sudah ya, Ju-ya, jangan menangis lagi... Eomma dan adik bayi pasti baik-baik saja di dalam. Iya, kan Soojung imo?" Tanya Sowon kepada Soojung, adik dari ibunya yang ikut menemani mereka di lobby rumah sakit sekaligus menjaga keponakannya selama ibu dan ayah mereka masih berada di ruang bersalin.

Soojung yang merasa gemas dengan interaksi kedua kakak-beradik itupun tersenyum dan mengelus surai keduanya. "Iya, tentu saja Eomma dan adik kalian itu baik-baik saja. Ada Appa dan juga para dokter di dalam. Jadi Yuju tenang saja, ya. Jangan menangis lagi."

"Geundae, kalau adik bayinya laki-laki bagaimana? Tidak mau adik nakal. mau adik perempuan." Ucap Yuju sambil sesenggukan. Soojung membatalkan niatnya untuk menenangkan Yuju saat melihat Sowon yang menghapus air mata adiknya sambil mengatakan sesuatu.

"Hei... Adik Eonni yang cantik dan pintar ini tidak boleh berbicara seperti itu. Mau adik perempuan ataupun adik laki-laki tetap saja harus kita sayangi. Adik bayi tidak akan nakal kalau kita juga tidak nakal. Iya, kan Imo?" Sowon kembali menoleh pada Soojung untuk meminta persetujuan.

"Ah... Majja!" Soojung yang sejak tadi merasa kagum dengan cara bicara Sowon yang terbilang cukup dewasa untuk anak berumur tujuh tahun kurang, terkejut saat Sowon secara tiba-tiba kembali meminta pendapatnya.

"Bagaimana kalau adik bayi tetap nakal?" Tanya Yuju lagi, masih disertai dengan beberapa isakan. Soojung yang mendengar pertanyaan Yuju pun merasa penasaran dengan jawaban yang akan diberikan Sowon.

"Kalau adik bayinya tetap nakal, kita tidak boleh balas nakal dan tidak boleh marah. Kita harus ajari adik bayi semuuuaaa tentang kebaikan secara pelan-pelan. Oke?"

Soojung benar-benar terpana dengan jawaban yang diberikan Sowon kali ini. Bahkan anak itu sampai menyertakan bahasa tubuhnya saat sedang berbicara pada Yuju.

Yuju yang merasa tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh kakaknya itu menoleh pada Soojung. Gadis kecil yang baru akan memasuki umur tiga tahun itu menatap Soojung dengan wajah polos dan mata sembabnya. Seolah meminta persetujuan dari pernyataan yang diberikan kakaknya pada Soojung.

"kakakmu benar, Ju-ya...." Jawab Soojung sambil kembali mengelus surai milik Yuju.

Yuju kembali menatap wajah Sowon yang tersenyum lembut padanya. "Yuju tenang saja. Ada Eonni bersama Yuju. Nanti kita bermain dengan adik bayi bersama-sama, oke?"

"Oke." Jawab Yuju sambil kembali memeluk Eonninya. Tak lama setelah itu, pintu ruangan bersalin pun terbuka yang menampilkan ayah mereka dengan wajah berbinar penuh keringat.

"Wonnie, Ju-ya... Adik kalian sudah lahir! Perempuan, namanya SinB!"

Tentu saja Yuju yang polos langsung sumringah begitu tahu kalau adiknya adalah seorang perempuan bernama SinB dengan segala ekspetasinya.

Gfriend's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang