2. Sepi

144 26 24
                                    

"Langsung saja, katakan apa keinginanmu sebenarnya? Aku tidak suka membuang waktu dengan orang asing"

"Orang asing? Kau yakin?"

Suasana menjadi sunyi sesaat. So Eun menatap lamat-lamat mata indah Kim Bum yang diselimuti tatapan tajam.

"Pertanyaan bodoh" jawab So Eun akhirnya.

"Aku seperti pernah bertemu denganmu sebelumnya"

"Aku tidak peduli"

"Mengapa terlihat jelas kau tidak menyukaiku Nona Kim So Eun?"

"Ya aku tidak suka berurusan dengan orang yang tidak jelas sepertimu. Kau membuang waktuku saja. Pilihan yang tepat memang jika aku tadi tidak datang ke sini" ini adalah jawaban terpanjang So Eun selama berbicara dengan Kim Bum.

Kim Bum hanya tersenyum sinis menanggapi wanita dihadapannya yang sudah dikuasai amarah.

"Sayang sekali, kita akan sering bertemu. Perusahaanmu dan perusahaanku sudah resmi bekerja sama"

"Anda tidak bisa memutuskannya secara sepihak Tuan Kim Sang Bum" ucap So Eun penuh penekanan.

Sepertinya ia belum menyadari sesuatu.

"Sebelum kau datang ke sini, seseorang dari perusahaanmu datang. Ia memohon agar aku menerima tawaran kerjasama ini. Sebenarnya tidak usah memohon pun aku sudah menyetujuinya" jelas Kim Bum dengan angkuhnya terlebih di saat kata "memohon".

"Baguslah, tidak ada alasan lagi bagiku untuk tetap di sini" So Eun sudah siap berdiri namun Kim Bum tidak membiarkan targetnya lepas begitu saja.

"Sudah waktunya makan siang, makanlah denganku" perkataan Kim Bum bukan seperti ajakan tapi lebih tepatnya seperti perintah.

"Tuan, kita tidak sedekat itu untuk makan bersama" So Eun abai dan ingin membuka pintu tapi tidak berhasil.

Sedetik kemudian, ia tersadar bahwa dirinya tidak bisa dengan mudah keluar dari tempat ini.

"Lelucon seperti ini sudah basi, cepat buka pintunya!" So Eun berbicara dengan nada tinggi, ia sudah muak menghadapi Kim Bum.

"Akan ku buka, jika kau setuju makan denganku" Kim Bum berjalan ke arah pintu mendekati So Eun.

"Anggap saja ini caramu membalas kebaikanku kemarin" bisik Kim Bum di telinga So Eun.

"Baiklah, jika itu yang kau mau. Kita makan sekarang" So Eun tidak semudah itu mengiyakan ajakan Kim Bum. Ia hanya ingin Kim Bum membuka pintu, maka setelah itu ia akan melarikan diri.

Malangnya, rencana itu sama sekali tidak berjalan mulus.

Saat Kim Bum memasukkan berapa digit angka dan pintu akhirnya terbuka, pada saat itu pula dengan cekatan ia menahan lengan So Eun yang sudah bersiap ingin kabur.

"Tepati janjimu"

Kim Bum tidak melepaskan sedikitpun tangan So Eun, ia menggenggamnya sepanjang mereka berjalan menuju parkiran.

Tentu para karyawan melihat itu berbisik-bisik, khusus karyawan perempuan yang merasa patah hati mereka mengira So Eun adalah kekasih Kim Bum.

Hubungan Kim Bum dan Min Young adalah hubungan yang dirahasiakan jadi wajar tidak ada yang tau kecuali orang terdekat. Min Young seorang model ternama, ia sendiri yang meminta Kim Bum untuk merahasiakan hubungan mereka terlebih sekarang ia berada di puncak karirnya, ia tak ingin kisah asmaranya menjadi sorotan publik.

•••

"Kau ingin makan apa?" Kim Bum membuka suara, matanya fokus menatap ke arah jalan.

"Kau yang ingin makan mengapa bertanya denganku?" mulut So Eun benar-benar tidak bisa lebih ramah lagi
menjawab ucapan Kim Bum.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang