Twenty Four

4.7K 624 183
                                    

Happy reading~

***

"Sangat disayangkan karena Jisung harus mengundurkan diri dari sekolah."

Jaemin yang mendengar itu tersenyum tipis. "Ya karena ada sedikit masalah jadi saya dan Jisung memutuskan untuk pindah."

Lee Soo Man, sang kepala sekolah menggangguk paham. "Iya, aku paham akan masalah kalian berdua."

"Baiklah kalau begitu, saya permisi."

Jaemin pamit lalu keluar dari ruang kepala sekolah. Ia mengantungi amplop yang berisi surat pengunduran diri Jisung dari sekolah lalu melangkah ke parkiran untuk menunggu bel pulang sekolah berbunyi.

"Imo!"

"Nde? Eoh Dongpyo, kenapa keluar di jam pelajaran?"

Dongpyo tersenyum manis setelah mencium tangan Jaemin. "Pyo izin hehe, Papa juga sudah menunggu diluar." Jaemin menggangguk paham.

"Imo, apa benar Jisung akan pindah?" Dongpyo menatap Jaemin dengan mata bulatnya.

Jaemin menggangguk. "Iya, kenapa?"

Seketika Dongpyo mengerucutkan bibirnya. "Wae?" Ia menggerakkan tangan Jaemin yang masih di genggamnya.

"Karena Imo ada urusan di luar korea yang tidak bisa di lewatkan."

"Jisung bisa tinggal disini, Imo selesaikan dulu urusan Imo." Ucap Dongpyo.

Jaemin tersenyum sambil menggeleng. "Anniya, Jisung harus ikut karena Imo membutuhkan Jisung disana nantinya."

Bibir Dongpyo mulai melengkung ke bawah, ia mulai terisak pelan. "Jangan bawa Jisung pergi hiks ! Pyo sayang Jisung, nanti hiks tidak ada yang hiks Pyo ajak bermain ke Lotte World hiks lagi."

Jaemin memeluk Dongpyo lalu mengusap punggungnya pelan. Ia tau Dongpyo dan Jisung ini memang sudah lama bersahabat, tidak heran jika Dongpyo sangat dekat dengan Jisung.

"Nanti Pyo bisa tetap berkomunikasi dengan Jisung kok. Jangan menangis, Jisung tidak akan pergi terlalu lama." Ucap Jaemin.

"Yaksok?"

"Nde, Yaksok."

Jaemin melepas pelukannya lalu tersenyum. Ia mengusap air mata Dongpyo lalu mencium kening pemuda manis itu.

KRINGG!!

"Jja~ ayo kita keluar, bel pulang sudah berbunyi." Ajak Jaemin.

Di sepanjang koridor tak sedikit yang menyapa Jaemin. Pria manis itu juga tidak keberatan saat ada beberapa siswa yang memperkenalkan dirinya sebagai teman Jisung dan mencium tangannya, ia sangat senang saat mendengar pergaulan Jisung dengan teman-temannya tergolong sangat akrab dan jarang sekali mendapat masalah.

"Annyeong." Jaemin tersenyum lalu menunduk sekilas kepada Ayah Dongpyo.

"Nde, annyeong. Kelihatannya kau sangat akrab dengan Dongpyo." Pria bermata sipit itu terkekeh pelan saat mengingat Jaemin menggandeng Dongpyo ketika keluar dari gedung sekolah.

"Ah, Dongpyo adalah teman dari anakku. Jadi kami lumayan dekat karena dia juga sering bermain ke rumah."

"Papa! Dia Na Jaemin, ibu Na Jisung." Ucap Dongpyo sembari mengayunkan tangan sang Papa.

Pria bermata sipit itu terkejut lalu tertawa pelan. " Eoh Jisung? Ternyata kau Ibu nya yang selalu Dongpyo ceritakan, salam kenal Han Seungwoo."

Jaemin tersenyum dan menerima jabatan tangan Seungwoo. "Ahaha, benarkah? Salam kenal juga Na Jaemin."

Seungwoo mengangguk."Iya, Dongpyo sering bercerita. Dia selalu bilang ingin memiliki Ibu seperti Ibunya Jisung yang cantik dan baik hati."

ᴅᴀʀɪ ᴀɴᴀᴋᴍᴜ [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang