HWAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!! Ini part terkacau dari saya. Kayaknya otaknya lagi rada - rada error deh... tapi aku harap kalian gak kecewek. Eh, maksudnya kecewa.
Ini adalah hari pertama aku masuk sekolah lagi setelah kejadian memalukan di pesta itu dan berakhir dengan tragedi masuk rumah sakit, lalu dibuntuti oleh hantu ngeselin ini.
Dari pertama aku turun dari mobil, sampai berjalan masuk ke sekolah, semua murid memandangku dengan tatapan kasihan dan meremehkan. Uh! Aku benci sekolah ini! Jika seorang bintang sudah tidak memancarkan sinarnya dengan terang, mereka semua akan pergi meninggalkanmu. Dasar penjilat! Belum lagi teman – temanku yang mendadak menjauh dariku.
“Semua orang sama, penjilat,” ucap Max dengan dinginnya saat kami sedang berjalan menuju kelasku.
“Berisik!” bisikku dengan menunjukkan wajah sebal. Yah, walaupun ku akui, kalau ucapannya benar
“Tapi pada kenyataannya, mereka meninggalkanmu,” ucap Max tanpa ekspresi.
Ish! Kenapa hantu ini selalu mengikuti kemanapun aku pergi sih? Udah ngikutin kemana – mana, kalau ngomong bisanya bikin sakit hati doang. Uh!
***
Karena aku sedang dalam tahap pengasingan, jadilah aku berakhir di meja kantin saat sedang istirahat seorang diri dengan sepiring nasi goreng. Karena merasa tidak bersemagat, aku jadi mengaduk – ngaduk saja nasi gorengku dengan malas.
“Eh, nanti mau ikut aku nengok si pangeran sekolah?” ucap seorang kakak kelas yang baru saja lewat.
Ha? Pangeran sekolah? Memang ada ya? Kok aku baru denger? Ucaku dalam hati.
Kedua perempuan yang usianya hanya terpaut dua tahun dariku itu mengambil tempat untuk makan di meja sebelahku. “Tapi aku jadi kasihan loh sama dia, masa sudah setahun lebih, dia belum siuman sampai sekarang?” ucap salah seorang dari mereka.
“Iya, ya, kasihan juga. Apa lagi mamanya jadi sering sakit juga karena anaknya gak sadar – sadar juga,” ucap perempuan yang satu lagi.
Kok aku jadi menguping pembicaraan mereka sih? Aneh, tapi aku sedikit tertarik dengan pembicaraan mereka. Pangeran sekolah? Siapa dia? Seingatku, orang tertampan dan selalu dipuja – puja oleh semua siswi SMA Platinum adalah Dave. Mantan pacarku yang amat sangat kurang ajar. Berani – beraninya dia menduakanku dengan wanita yang bahkan tidak sebanding denganku. Dasar pria bodoh!
Karena penasaran, aku jadi menghampiri mereka, “permisi kak, boleh gabung gak kak?” tanyaku sambil memegang nampan yang diatasnya ada sepiring nasi goreng.
“Oh, tentu boleh Aurel, siapa sih yang nolak kalau bisa makan semeja denganmu,” ucap salah satu dari mereka.
Aku mengangguk sambil tersenyum manis, “makasih ya kak,” aku langsung mengambil tempat kosong yang ada di sebelah wanita berambut pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love, with GHOST!?
FantasyGanteng sih... ralat. Ganteng banget malah iya. Walaupun wajahnya terlihat pucat seperti orang sekarat sekalipun, ia tetap terlihat tampan. Jatuh cinta? mungkin saja. Tapi aku kan baru mengalami patah hati, kenapa bisa cepat banget jatuh cinta lagi...