With Me [J x R]

1K 70 1
                                    

Sore itu kala mentari menyongsong kepulangannya, Jaehyun mengedarkan pandangannya ke penjuru pantai.

Pesisir pantai hari ini di penuhi banyak orang. Senja di bulan April memang yang terbaik.

Mata itu berhenti disatu titik. Seorang lelaki mungil yang asik mengabadikan momen kepulangan matahari menggunakan kamera handphonenya. Di balut cahaya senja, angin bertiup lembut yang membuat rambutnya berkibar

"Cantik" gumam Jaehyun pelan. Entah apa yang membuatnya berani mendekati sosok itu.

"Hey" sapa Jaehyun dengan senyum kikuknya.

"Eh? kau bicara padaku?"

"Ah iya, aku ingin berkenalan denganmu"

"Ahahaha baiklah, aku Huang Renjun kau?"

"Jaehyun, Jung Jaehyun" senyuman hangat menjalar di pipi Jaehyun, jangan lupakan bahwa telinga nya pun ikut memerah. Sungguh suara Renjun sangat merdu di telinganya.

"Ingin jalan bersama?" ucap Jaehyun lagi.

"Ehmm boleh, tidak merepotkan kan?"

Tanpa pikir panjang, Jaehyun segera menggiring Renjun ke tempat favoritnya untuk memandangi senja, ah jika dibolehkan pun Jaehyun ingin melihat langit malam bersama Renjun.

10 menit kemudian mereka sampai di tebing di sisi barat pantai. Bersamaan dengan langit yang mulai menggelap, 1 2 bintang mulai bermunculan.

"Aku suka melihat bintang di sini"

"Tempatnya bagus meskipun agak menakutkan"

"Tenang saja, kita tidak akan berjalan lebih jauh mendekati laut." Jaehyun memandangi sosok di sampingnya, yang dapat menggambil seluruh afeksinya sejak sore tadi.

"Jaehyun?"

"Ah ya? kau ingin pulang?"

"Tidak. Hanya ingin bertanya kenapa kau mengajakku berkenalan dan kesini?"

"Entahlah, pesonamu menarik perhatian" Tatap Jaehyun pada kedua netra coklat milik Renjun. Sekilas iya dapat melihat bima sakti di sana.

Setelah mengatakan itu, rona merah muncul di pipi si mungil. Terpesona akan wajah sang lawan bicara. Ia baru sadar jika Jaehyun tampan, ditambah angin yang sengaja menggerakkan rambutnya.

"Ucapanmu tidak sopan untuk orang yang pertama kali bertemu tau" ejek Renjun ditambah kekehan di akhirnya.

"Maaf, aku tak bermaksud"

"Maaf juga, aku hanya bergurau"

"Anginnya mulai kencang, ingin ke kedai sebentar?"

Anggukan kecil diterima oleh Jaehyun, kemudian ia meraih tangan si mungil dan membawanya ke kedai kopi. Renjun melihat untaian tangan itu, merasakan pipinya semakin panas. Sungguh ia memang mudah sekali tersentuh perihal perasaan. Ikut mengeratkan genggaman, Renjun tersenyum manis melihat punggung tegap Jaehyun.



Di kedai, ditemani dua cangkir kopi latte juga angin malam yang cukup kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kedai, ditemani dua cangkir kopi latte juga angin malam yang cukup kencang. perbincangan kecil antara mereka terajut.
Netra hitam milik Jaehyun tidak pernah lepas dari Renjun. Menyaksikan bagaimana bintang-bintang seolah ikut bercahaya ketika si mungil tertawa. Merasakan bahwa kehampaannya selama ini mulai terasa hangat diisi si lawan bicara yang ia kenal bahkan belum genap 24 jam itu.

"Renjun, mari kita berteman dekat" ucap Jaehyun di akhir pertemuan mereka.

"Tentu, ayo kita berjalan dan terbang bersama."















cut....

ga jelas banget serius, tiba-tiba pas dengerin fly away with me pengen aja dibikin cerita tapi hasilnya ga jelas :) makasih loh buat kalian yang masih menunggu cerita ini semoga aku ga mager buat ngetiknya.

Asmaraloka [Renjun x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang