Happy Reading
Mohon kritik dan sarannya☺"Ura sayang, bangun nak" Kata Ibu Talitta Rubi yang cantik sekali
Ura hanya menggeliat malas
"Bangun sayang! Ditungguin Ayah tuh dibawah, katanya semalam janjian mau bawain tetangga baru sarapan" Kata Ibu lagi
Mata Ura langsung melek, teringat akan janjinya bersama sang ayah, mau kenalan sama kakak dan abang ganteng
"Ayo bu mandi! Ula mau dandan cantik, ayo bu!" Kata ura girang
Ibu hanya menggeleng
"Kecil-kecil anakku centil" Batin ibu
Secepat kilat Ura mandi lalu berdandan ala princess Ura memakai dress bunga-bunga dan bando pink kesukaannya. Yang biasanya Ura mandi dan bersiap memakan waktu sampai 1 jam kini hanya 15 menit karna tidak ada drama menangis, main bebek karet, main gelembung sabun dan lain sebagainya. Untung ibu baik dan sabar.
Sampai di meja makan Ura mendapati Ayah Attala Wijaya yang ganteng sekali sedang memainkan tab. Dihari weekand seperti ini biasanya keluarga kecil ini menghabiskan waktu dirumah, sekedar berkebun, membersihkan rumah atau cuci mobil.
Karena kemarin mereka kedatangan tetangga baru, maka hari ini Ura dan Ayah akan berkunjung sekedar memberikan sarapan
"Ayo ayah! Kita kelumah kakak ganteng" Suara cempreng Ura menggema diseluruh rumah
"Buset anak siapa ini" Kata Ayah sambil meletakkan tab ke meja makan lalu menyambut pelukan anak semata goleknya.
"Anak Ayah dan Ibu" Jawab Ura polos
Ayah dan Ibu hanya terkekeh lalu menghujani Ura dengan kecupan penuh sayang
"Udah sana berangkat, keburu sarapan itu kakak sama abangnya" Lerai ibu menghentikan tawa geli dua kesayangannya
"Ura gak sarapan dulu nih?" Tanya ibu meskipun tahu kebiasaan anaknya selalu sarapan jam 9 pagi. Pagi-pagi sekali hanya minum segelas jus buah buatan tangan terampil sang ibu
"Nanti aja bu" Sahut Ura lalu meminum jus sampai tandas
"Ready baby girl?" Tanya ayah
"GOO" Teriaknya bersamaan seperti akan pergi bertempur saja
" Mau kemana dulu? Rumah kanan atau kiri?" Tanya ayah
"Ke kili aja yah" Kata Ura
"Kiri Ura, Kirrri" Ledek Ayah
"Ayaaaah" Rengek Ura karna tak terima diledek tidak bisa mengucapkan huruf 'R'
"Ah yaa baiklah tuan putri, kita kerumah kili dulu" Kata ayah sambil sedikit meledek
"AYAHH" Kata Ura dengan suara sedikit meninggi
"Dih ngengas si gembul" Ayah masih meledek tapi tidak ada balasan dari Ura. Ura hanya buang muka dan terus berjalan dengan mulut bebeknya
"Ketok pintunya mbul" Kata ayah
Dor dorr dorr
"Kakak ganteng, buka pintunya" Jerit Ura
"Buset mbul, kok ketok pintu kayak orang nagih hutang" Kaget ayah
"Biar kedengeran yah" Jawab Polos Ura
Dor dorr dor
"Buka pintunya kakak ganteng, ada Ula disini" Jerit Ura lagi
Ayah hanya bisa meringis sambil memegangi 2 buah rantang berisi nasi goreng
"Anak gue calon cewek bar-bar" Batin ayah
Pintu terbuka menampilkan cowok dewasa dengan muka bantal
"Selamat pagi kakak ganteng" Kata Ura disertai cengiran khasnya
"Selamat Ura cantik, selamat pagi pak dosen" Sapa cowok itu
Pak dosen?
Ayah seorang pembisnis dan sesekali mengisi kelas bisnis dikampus dimana dia dulu menempuh pendidikan"Silahkan masuk pak, maaf rumahnya masih berantakan. Saya sedang merevisi skripsi pak untuk yang terakhir kalinya" Kata Arudian Alexander
Pria tinggi dengan sejuta pesona sampai Ura jadi mesem-mesem sendiri
"Heh bangun, Leo bangun. Ada Mr. Wijaya disini" Kata Rudi sambil mengguncang tubuh yang meringkuk di sofa
Leonardo Abraham Smith mengerjapkan matanya setelah mendengar nama dosen idolanya
"Selamat pagi pak, maaf saya permisi dulu" Leo langsung ngacir ke kamar mandi untuk mencuci muka
"Kok abang ganteng bobok disofa?" Celetuk Ura heran
"Iya Ura, semalam abang Leo sama kakak ada kerjaan jadi selesain bareng biar cepet selesai" Jelas Rudi
Ura hanya manggut-manggut seperti orang dewasa membuat Leo yang baru keluar dari kamar mandi tertawa gemas
"Hallo adik cantik, namanya siapa?" Tanya Leo sambil duduk disebelah Rudi
Ura yang dipuji cantik langsung malu-malu Singa dan sembunyi di punggung lebar sang ayah
"Itu ditanya jawab dong, tadi aja di depan jerit-jerit gedor pintu seperti orang nagih hutang" Kata Ayah sambil terkekeh lalu diikuti oleh kedua muridnya
"Nama aku Ula pakai ll bukan l" Kata Ura
Semua terkekeh dengan kelakuan Ura
"Oya, ini saya bawakan sarapan untuk kalian tadinya mau sekalian kerumah Leo ternyata Leo sudah disini ya sudah, silahkan sarapan dulu. Saya dan Ura permisi dulu" Kata ayah undur diri
"Waah terimakasih banyak pak" Kata Leo dan Rudi girang
"Makasih ya Ura cantik" Kata Rudi
Ura tersipu malu
"Sama-sama abang Didi dan kakak lele" Jawab Ura dengan senyum manisnya
Lalu ayah menggandeng tangan Ura dan pulang kerumah.
"Mbul, kenapa dari tadi manggil kakak itu dengan sebutan ganteng terus sih?" Tanya ayah sambil jalan santai menggandeng tangan Ura
"Karena meleka ganteng lah yah, gak kayak ayah jelek" Kata Ura sambil nyengir cantik
Ayah cemberut lalu menghempaskan pelan tangan Ura yang sedari tadi digandeng
"Ok. Nanti malem Ura dirumah, ayah sama ibu mau ke alun-alun beli cilok" Kata sambil berjalan mendahului Ura
Ura terdiam
"Syilok?" Gumam Ura
"Ayah ganteng, Ula ikut beli syilok" Pekik Ura sambik berlari mengejar ayahnya yang sudah masuk pagar rumah
Dua jomblo yang sedari tadi memperhatikan interaksi ayah dan anak itu merasa iri
"Kapan nasib gue bisa seberuntung pak dosen" Gumam Rudi
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HAURA ( On Going)
General FictionHanya cerita keseharian Haura. "Ula sayang ayah" "Ula sayang ibu" "Ula sayang kakak sama abang"