Jimin mencari angel yang tepat untuk foto selfie miliknya. Ibunya cerewet sekali, sadari tadi mengirimkan pesan beruntun agar Jimin segera mengirimkan foto untuk bukti bahwa ia sudah tiba di Jepang dengan selamat.
Ini bukan kali pertama Jimin berlibur ke luar negeri sendiri, namun ibunya selalu saja sama. Mengkhawatirkan Jimin hingga mengirim pesan bertubi tubi seperti sekarang contohnya.
Pemuda itu kembali menajamkan mata, menikmati hembusan angin yang memainkan helai rambutnya namun menenangkan disaat bersamaan. Bibirnya tersenyum sendiri, mengingat dirinya tetap bisa asyik bersenang senang meskipun datang sendirian.
Dia rutin berlibur ke Jepang bukannya tanpa alasan. Kecintaan Jimin pada bunga sakura, selalu membuatnya ingin berkunjung kesana jika ada waktu luang. Ditambah, di Tokyo juga ada Disney land. Makin lengkaplah kebahagiaan seorang Park Jimin.
Sebuah kilatan membuat Jimin refleks membuka matanya.
Ditatapnya seorang pemuda asing yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapan Jimin dengan kamera di tangan, tak lupa dengan senyuman lebar di wajahnya. Jimin jadi tau darimana asal blitz kamera tadi.
"Permisi? Apa kau mengambil foto ku?" Tanya Jimin memberanikan diri.
Pemuda yang sedikit pucat tadi mengalihkan wajah dari hasil jepretannya, bersamaan dengan hilangnya senyum lebar dari wajahnya. Tanpa Jimin duga, lelaki tadi malah berjalan mendekat ke arahnya dan menunjukkan hasil foto miliknya.
"Wow.... Tapi masih saja, kau mengambil foto tanpa izin!" Jimin menatap lelaki di hadapannya dengan kesal, namun sedikit terpana.Salah satu alasan Jimin mewarnai rambutnya menjadi merah muda saat kemari adalah agar bisa lebih menyatu dengan bunga sakura, namun Jimin tidak tau. Nyatanya meskipun lelaki di depannya tidak melakukan hal serupa, sosoknya masih terlihat magis.
Seakan membaca pikiran Jimin, lelaki diharapkannya berucap, "Mungkin sebaiknya kau mewarnai dengan warna soft pink."
Melihat Jimin masih diam seraya menatapnya, lelaki itu seakan tersadar. "Maaf, namaku Yoongi. Min Yoongi. Pasti kau kaget tiba-tiba aku mengambil foto mu, tapi jika kau tidak mengizinkan aku akan menghapusnya."
"Tidak. Tidak apa-apa. Aku... Park Jimin."
Yoongi menjabat tangan Jimin, keduanya tersenyum seraya bersalaman singkat.
"Sepertinya kau orang Korea? Jadi... um, sepertinya lebih sopan jika memanggilmu Min Yoongi-ssi?"
"Tidak perlu. Kau boleh memanggilku hyung, aku tau kau pasti lebih muda dariku." celetuk Yoongi masih melihat lihat foto-foto hasil perburuan hari ini.
Setelah puas memilih beberapa yang menurutnya terbaik, Yoongi berdiri dan mengulurkan tangan pada Jimin yang masih memandangi Yoongi bingung.
"Mau ikut? Aku berencana mencoba beberapa street food disini."
Jimin menerima uluran tangan Yoongi.
Masih dengan crown flower dikepala, keduanya berjalan beriringan dibawah bunga sakura yang berjatuhan.
"Kau memang sering kemari?" Tanya Yoongi
Jimin mengangguk, dengan tangan membawa segelas White chocolate mocha dia tersenyum. "Aku setiap tahun pasti menyempatkan diri datang kemari. Meskipun di negara lain ada bunga sakura, namun feel nya tetap lebih terasa saat berada di negara aslinya kan?"
Disampingnya Yoongi mengangguk.
Syukurlah Jimin bukan tipe orang yang ribet dalam menentukan pilihan menu, Yoongi juga bersyukur mereka segera keluar dari 'Tully's coffee', melihat banyaknya orang didalam sana membuat Yoongi segera ingin keluar.
Dia tidak terlalu suka berada di dalam kerumunan.
"Oh iya, hyung menginap dimana? Atau langsung pulang hari ini juga?" tanya Jimin saat keduanya kembali menemukan bangku kosong didekat pohon sakura.
"Hotel tokyo disneyland."
"Oh! Sama! Aku juga disana. Tapi kenapa hyung jauh-jauh ke shinjuku gyoen? Ngomong-ngomong aku juga dari disneyland, tapi kenapa kita tadi tidak bertemu disana ya?" tanpa sadar Jimin berujar semangat.
Membuat Yoongi yang memperhatikan hal tersebut terkekeh kecil.
Yang lebih muda refleks menoleh, menemukan Yoongi tertawa bukannya membuat Jimin sebal. Namun lagi-lagi, rasanya seperti seluruh hal disekitar Jimin menjadi lebih cerah dengan Yoongi sebagai pusatnya.
"Aih~ sepertinya kau sangat senang disini Jimin." Yoongi tersenyum menatap lawan bicaranya.
Tidak sadar hal tersebut memberikan efek dahsyat pada Jimin.
Pipinya tanpa sadar bersemu kemarahan, bertepatan dengan hembusan angin yang sedikit kuat menerbangkan kelopak sakura yang berguguran dan helai rambut Jimin yang mulai memanjang.
"Jimin? Kau kedinginan?" tanya Yoongi sedikit khawatir.
Jimin menggeleng pelan. Dia menundukkan kepalanya dan berjalan cepat, meninggalkan Yoongi dibelakangnya yang kebingungan dan ikut mengejar.
"Jimin?"
Namun yang dipanggil malah berlari.
Jimin tau Yoongi pasti bingung melihat dirinya yang tiba-tiba berlari menjauh tanpa berkata apapun. Namun jika berada disana lebih lama lagi, Jimin tidak tau apakah debaran jantungnya tidak akan terdengar oleh Yoongi.
Dia tidak mau Yoongi mengetahuinya.
Tapi dalam hati berharap,
Andai saat-saat tadi bisa di ulang kembali.
Bersamaan dengan permohonan yang secara tak langsung ia ucapkan dalam batin, semakin banyak bunga sakura berjatuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Replay •Yoonmin [END]
FanfictionPark Jimin 25 tahun. Sesuai target nya sejak dulu dia akan menikah di tahun ini. Mewujudkan mimpinya saat kanak kanak, dia akan menikah di disney land. Dimana hal magis sering terjadi. Dan keinginan nya, bunga sakura yang berjatuhan akan menjadi lat...