▪︎4-Treason▪︎

21 6 37
                                    

Minggu kedua di bulan Mei telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu kedua di bulan Mei telah tiba. Mentari bersinar cerah, secerah hati para murid SMA Bina Bangsa yang sebentar lagi resmi meninggalkan bangku sekolah. Raut wajah bahagia, sedih bercampur jadi satu.

Bella, salah satu di antara ratusan murid yang berlalu lalang di lapangan. Dia sibuk berfoto bersama adik kelasnya. Wajar, Bella adalah ketua di salah satu bidang OSIS.

"Happy graduation, Kak Bella," ucap salah satu adik kelasnya yang bersurai panjang sepunggung.

"Kak Bella jangan sombong-sombong, ya," tambah temannya yang berjilbab.

Bella terkekeh lalu mengangguk. "Iya, makasih, ya bunganya," ucapnya.

"Iya, Kak. Kami pergi dulu, ya." Mereka berdua pergi setelah memberikan buket bunga baby breath bewarna putih pada Bella.

'Tak berselang lama, seorang lelaki jangkung datang mendekati Bella. Surainya yang mulai panjang dicat menjadi abu-abu, membuat ia terkejut saat melihat.

"Astaga, Yo! Baru juga lulus, udah cat rambut aja," ucap Bella.

Mario hanya menyengir lebar sambil menyisir rambut dengan anak jari. "Keren gak?"

"Keren, sih, tapi gak kena marah kamu?"

"Siapa yang mau marahin? Aku 'kan udah lulus, lagian siapa suruh bikin acara perpisahan cuma pakai seragam sekolah gini. Harusnya pakai tema sembilan puluhan atau tujuh puluhan biar keren," celoteh Mario panjang lebar.

Bella memutar bola mata malas. Wajar Mario banyak protes, ia dulu sering dijadikan ketua acara dan acara yang dibuatnya selalu keren dan berhasil membuat iri anak-anak sekolah lain.

"Kebanyakan protes kamu, Yo. Gak mau ngucapin aku selamat gitu?"

Mario tertawa. "Selamat, ya, Bel akhirnya ketemu lagi sama yayang Orion."

Sontak tendangan mendarat di tulang kering Mario. Tidak terlalu kuat, tapi berhasil buat ia meringis kesakitan.

"Sakit, woi!"

"Biarin! Lagian kalau ngomong suka sembarangan," acuh Bella.

"Lah, 'kan emang kamu lanjut ke Bandung, ke universitas yang sama kayak Orion."

Kata-kata yang keluar dari mulut Mario memang benar adanya. Sebentar lagi Bella akan meninggalkan kota lumpia, menyusul sang mantan kekasih di tanah paris van java.

Bella menghela napas. Harusnya ia merasa senang saat ini. Namun, hati berkata lain.

"Lah, malah ngelamun. Mau foto bareng gak?" tawar Mario menyadarkan Bella dari lamunan.

Gadis itu mengangguk kecil, lalu berdiri di sebelah Mario yang kini tengah mengangkat ponsel ke atas. Mengambil gambar mereka berdua melalui kamera depan.

Mereka mengulas senyum terbaik sambil memasang pose 'v' menggunakan sebelah tangan. Setelah berganti pose beberapa kali, mereka baru berhenti.

"Bagus gak?" tanya Bella ingin melihat hasil fotonya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Astrophile [SCOUPS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang